#55 Are You Sure?

575 109 28
                                    

Jungkook memijat pelipisnya, tak bisa diam selagi seseorang membuka pintu ruangan itu. Ia sama sekali tak memutus sambungan teleponnya dengan Tzuyu, memastikan gadis itu tetap baik-baik saja. Namun, yang iadengar sejak tadi hanya isakan. Ia tahu, pasti Tzuyu begitu ketakutan. Apalagi, sejak tadi Tzuyu terus mengatakan jika ularnya terus mendekat.

Kelegaan terpancar dari wajah lelaki itu saat pintunya berhasil dibuka. Segera, ia melangkah, menghampiri Tzuyu yang kini sudah dalam keadaan berantakan. Bahkan, gadis itu segera mendekapnya begitu berhasil keluar dari ruangan yang berubah mencekam itu.

Jungkook mengusap surai gadis itu, menenangkannya dan mengatakan semuanya sudah baik-baik saja sekarang.

Apa Soojin sungguh-sungguh kembali? Untuk apa dia melakukan semua ini jika memang benar?

"Eoh? Aku pikir sudah selesai."

Suara Jisu membuat Tzuyu melepas dekapannya. Ia mencoba merapikan segala yang bisa ia rapikan. Meskipun, ia tahu semua itu sia-sia. Ia terlihat begitu menyedihkan dengan wajah sembab dan make up yang sudah berantakan. Ia malah terlihat terpaksa melakukan pernikahannya.

"Aku dan Heesung Oppa terjebak macet tadi. Syukurlah karena pernikahannya belum dimulai." Gadis dengan kemeja putih dan rok selutut itu mengerutkan dahi. "Tzuyu, apa sesuatu terjadi padamu?"

Tzuyu menggeleng, memilih pergi dari sana tanpa menjawab. Ia akan mengubah kekacauan yang ada saat ini. Ia tak mau menjadi pengantin paling menyedihkan di dunia ini.

Semalam Tzuyu membayangkan bagaimana bahagianya hari ini. Ia benar-benar akan menikah yang mana, sangat tak ia ingkan dulu. Namun, yang terjadi justru seperti ini. Semuanya sangat kacau hingga membuatnya merasa jika takdir memang takkan pernah mau berpihak padanya meski sebentar saja.

Menurutnya, selalu ada kesedihan yang mengiringi kebahagiaan dan itu sudah cukup membuatnya muak. Ia jadi takut jika ada kebahagiaan menghinggapi kehidupannya. Sebab, ia cukup yakin akan ada rasa sedih lain yang akan menyertai.

👶🏻👶🏻👶🏻

Tzuyu nampak melamun. Ia sibuk melihat pemandangan luar dibanding bicara dengan suaminya. Setelah drama terkunci dan make up yang berantakan, pernikahan itu akhirnya bisa benar-benar terlaksana. Meskipun harus agak mengulur waktu, semuanya berjalan dengan baik.

"Tzuyu, kau baik-baik saja?" Jungkook sebenarnya sudah cukup khawatir sejak tadi. Tzuyu terus melamun dan diam. Padahal, biasanya gadis itu akan banyak bicara.

"Tidak sepenuhnya."

"Tenang saja, triplets akan pulang setelah jalan-jalan bersama Ibuku. Apa kau memikirkan soal mereka?"

Tzuyu menggeleng. Ia hanya membayangkan skenario buruk lain yang menunggunya. Ia bahkan sampai membayangkan bagaimana seandainya Soojin benar-benar masih hidup? Bukan karena ia takut Jungkook pergi. Ia hanya takut Soojin menyakiti triplets untuk kepentingan pribadinya, sama seperti saat gadis itu membunuh sang ayah.

"Ibuku bilang, dia selalu menunggu aku membawa mereka bertiga ke rumah, tapi aku tidak melakukannya karena hubungan kami saat itu benar-benar sudah hancur." Jungkook memang tak tahu alasan utama Soojin ditolak mentah-mentah oleh keluarganya. Namun, sekarang ia berusaha untuk mengerti, jika sang ibu melakukannya demi kebaikannya.

Tzuyu hanya tersenyum untuk menanggapi ucapan-ucapan Jungkook. Hatinya seolah tak ingin memberi kepercayaan lebih pada lelaki yang kini menjadi suaminya. Tentu, ia jadi ingat soal ucapan Joie mengenai Jungkook. Memang, tak ada kepastian lelaki itu tak bersekongkol dengan Soojin. Namun, hatinya seolah mengatakan akan ada satu hal besar terjadi karena Jungkook.

Lithe✅Where stories live. Discover now