#59 Bagaimana Semuanya Bermula

477 96 23
                                    

Seorang anak laki-laki tengah asyik bermain ayunan. Sebenarnya, ia sangat bosan berada di rumah. Itu sebabnya, ia putuskan untuk kabur dari sang penjaga. Ya, biasanya akan ada setidaknya satu bodyguard bersamanya. Namun, kali ini tidak. Ia bermain di sana sendirian.

"Annyeong!" Seorang gadis kecil dengan gaun selutut menyapa. Ia memeluk sebuah boneka beruang bersamanya. "Kau sendirian?"

"Kau siapa?"

Gadis kecil itu tersenyum. Ia memilih duduk di samping ayunan anak laki-laki itu. "Kau siapa?"

"Aku? Jungkook."

"Ah ... Begitu? Aku Sonji. Son Jisu." Gadis kecil itu tersenyum kemudian bermain ayunan bersama Jungkook. Mereka mulai berbicara, meski itu adalah hari pertama keduanya bertemu. Tak banyak yang mau berteman dengan Jungkook. Sebab, bodyguard yang bersamanya, selalu membuat anak-anaktakut. Beruntung karena kali ini ia bisa berteman setidaknya dengan satu orang.

"Bagaimana jika kita bermain seluncuran?"

"Ayo!" Jisu tentu saja senang. Hari ini ia juga bisa bermain dengan bebas karena sang  kakak masih mengikuti les.

Keduanya tertawa riang sembari sesekali saling membantu. Namun, semuanya harus berakhir saat seorang lelaki bertubuh tegap menghampiri mereka.

"Tuan, kita harus pulang."

Jungkook mencebik. Ia lantas menatap Jisu yang juga sama-sama sedih. Namun, ia kemudian tersenyum, melepas gelang yang ada di tangan kanannya.

"Untuk apa?"

"Saat sudah dewasa, temui aku lagi, ya? Kita akan menikah seperti ibu dan ayahku. Sampai jumpa!"

Jisu tersenyum sembari melambaikan tangan, melepas Jungkook yang sudah dijemput oleh seseorang.

"Aku akan menemuimu lagi, Oppa."

🐾🐾🐾

Jisu tersenyum mengingat semua kenangan manis itu. Jika bisa, ia pasti akan mendatangi Jungkook, mengatakan jika ia adalah gadis yang pernah bertemu dengannya saat masih kecil. Namun, gadis bernama Soojin itu mencuci otak Jungkook. Ia sempat melakukannya, di hari pernikahan lelaki itu. Hasilnya nihil. Ia malah disebut sebagai orang tak waras karena mengaku-ngaku.

"Aish, mengingatnya sungguh membuatku kesal." gumamnya. Ia kemudian menatap pintu. Sekarang ia baru menyesal, berpura-pura gila malah membuatnya terkurung. Namun, ia tak masalah soal itu. Selama Heesung mau melakukan segalanya, ia akan tetap seperti itu.

Jisu merasa jika ia tetap bersikap biasa, Heesung hanya akan memberikan teror kecil. Pasti akan sangat berbeda jika lelaki itu melihat kondisinya seperti 3 tahun lalu.

"Aku tidak senaif itu. Ck, aku kesal karena Tzuyu masih selamat. Padahal, Heesung Oppa mengatakan Tzuyu akan tiada hari itu. Percuma aku menggunakan pakaian seperti itu, aku tidak jadi menikah. Setelah Soojin, apa aku juga harus menyingkirkannya karena melangkahiku?"

👶🏻👶🏻👶🏻

Tzuyu mengerucutkan bibir. Entah mau ke mana Jungkook membawanya dengan mata ditutup. Ia akan sangat marah jika ternyata mereka hanya memutari basemen. "Jangan sampai kau dipecat sebagai kepala keluarga, tuan Jeon."

Jungkook terkekeh dengan ancaman Tzuyu. "Nyonya Jeon, kau belum genap sebulan menjadi isteriku. Kau mau memecatku dengan mudah?"

Jungkook tersenyum saat mereka berdua berdiri di depan sebuah rumah. Memang tidak terlalu besar. Namun, menurutnya itu akan cocok untuk mereka. Mungkin ... Untuk anggota baru juga nanti. Rumah dengan halaman luas yang bisa digunakan untuk triplets berlarian. Juga, jangan lupakan kolam renang yang ikut melengkapi fasilitas rumah bergaya Amerika dengan warna putih sebagai dominasi.

Lithe✅Where stories live. Discover now