47 - Just Give Me a Reason

30 7 14
                                    

Keira duduk di depan cermin. Ia mengamati pantulan dirinya yang terlihat berbeda dari biasanya. Hari ini ia terlihat sangat cantik dengan pakaian yang dikenakannya. Keira membiarkan rambutnya terurai. Ponsel Keira bergetar singkat tanda ada pesan yang masuk.

Daffin Bailey : Keira kau cepat keluarlah. Aku sudah di depan rumahmu.

"Hah?!" Keira mengintip dari balik jendela, ia melihat Daffin yang sudah berada di depan rumahnya. Keira bergegas keluar dari kamarnya. Ia menuruni tangga dengan cepat.

"Mama, Kak Rhenia. Aku berangkat dulu ya." Mereka berdua hanya menganggukkan kepalanya, Keira membuka pintu dan keluar dari rumahnya. Ia melihat Daffin yang terlihat sangat tampan dengan rambut yang sudah disisir rapi.

"Hari ini kau tampan sekali," kata Keira dengan jujur. Muka Daffin seketika langsung merah.

"Ah makasih."

Mereka berdua hanya saling terdiam setelah mobil Daffin melaju menjauhi pekarangan rumah Keira.

"Mmm... kelasmu nanti mau menampilkan apa?" tanya Keira sekedar untuk mengurangi kecanggungan di antara mereka.

"Riko yang akan tampil dengan teman satu band-nya," jawab Daffin masih dengan fokus menyetir.

"Wah, aku tidak percaya Riko bisa melakukannya. Hahaha." Daffin hanya diam sehingga membuat tawa Keira menjadi garing. "Ha-ha. Ehem." Keira menjadi malu sendiri. Suasana kembali seperti semula karena Daffin yang tidak terlalu banyak bicara. Daffin hanya menjawab pertanyaan Keira dengan singkat kemudian kembali diam.

Keira membuka kaca jendela mobil lebar-lebar. Ia melihat pemandangan kota yang indah di malam hari. Angin bertiup kencang sehingga membuat rambutnya berkibar.

"Keira tutup jendelanya, nanti kau masuk angin." Keira akhirnya menuruti perkataan Daffin.

Sesampainya di sekolah, sudah banyak siswa yang berada di sana. Mereka berdua turun dari mobil setelah memarkirkan mobilnya. Keira bertemu dengan Della.

"Hai Della." Keira menyapa Della sambil melambaikan tangannya. Della tidak bersuara tidak membalas sapaannya. Keira menurunkan kembali tangannya, ia lalu mendekati Della. "Della, ada apa denganmu?"

Della hanya terdiam. Keira merasakan ada hal yang aneh dengan Della. Della berjalan menjauhi Keira dengan raut wajah yang terlihat sedih. "Dia kenapa ya?"

Tak lama kemudian terdengar suara yang memanggil Keira. Keira menoleh ke belakang. Terlihat Salva yang berjalan mendekatinya. "Keira, hari ini kau terlihat sangat cantik." Keira tersenyum mendengar pujian dari Salva.

"Kau juga cantik." Keira membalas pujian dari Salva, mereka berdua hanya saling melemparkan senyuman.

Keira melihat Della yang terlihat sedih itu membuat hatinya juga ikut sedih. Sebenarnya, kau kenapa? Keira ingin sekali menanyakan apa yang sedang terjadi dengan Della, namun ia berusaha untuk tidak mencari tahu dan membiarkannya sendiri.

Acaranya dimulai, siswa yang berpartisipasi dalam acara ini mulai bersiap-siap untuk menampilkan yang terbaik. Keira sedang meminum sirup yang ada di meja. Seketika itu semua siswa bersorak meneriaki seseorang. Keira membalikkan badannya dan melihat Riko yang sudah berdiri di atas panggung dengan gitar di tangannya. Keira memuncratkan kembali sirup yang baru saja ia minum.

"Dia? Wah benar-benar tidak percaya."

"Kau terus saja mengatakan kalimat itu." Tiba-tiba saja Daffin sudah berdiri di samping Keira.

"Aah kaget aku."

"Aku juga dulu tidak tahu dia bisa menyanyi." Keira kemudian menatap Daffin seperti ingin menanyakan sesuatu. Daffin menoleh ke arah Keira.

"Apa kau juga bisa menyanyi?" Daffin terdiam dengan pertanyaan Keira.

"Emm. Aku tidak bisa menyanyi." Daffin berkata dengan lirih karena ia baru saja mengakui kekurangannya.

"Oh begitu."

Setelah Riko selesai menyanyi semua orang bertepuk tangan.

"Setelah ini Della akan tampil. Apakah dia baik-baik saja? Aku khawatir dengannya."

"Memangnya dia kenapa?" tanya Daffin.

"Aku juga tidak tahu tapi dia terlihat sedih, katanya ia ada salah paham dengan Riko. Tapi aku tidak tahu masalahnya." Keira merasa khawatir jika Della akan kacau saat tampil hari ini. Semoga saja rencananya berhasil.

Della yang berada di belakang panggung merasa sangat gugup. Hari ini suasanya hatinya sedang tidak baik, ia takut jika ia akan mengacaukan panggungnya sendiri. Della mencoba bersikap rileks. Saat namanya dipanggil, jantung Della berdetak sangat cepat. Ia menghirup napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Della naik ke atas panggung. Ia tambah gugup saat semua orang menatapnya. Ia menutup matanya sesaat. Musik sudah mulai dinyalakan, Della mulai menyanyikan lagunya. Della menyanyikan lagu Just Give Me a Reason milik P!nk ft. Nate Ruess. Walaupun ini lagu duet, Della menyanyikan seluruh lagunya sendiri karena selain waktunya yang sudah mepet juga tidak ada lagi anak satu kelasnya yang mau berduet dengannya. Lagu ini juga lagu yang paling disukai oleh Della dan paling ia hafal.

Right from the start
You were a thief, you stole my heart
And I, your willing victim
I let you see the parts of me, that weren't all that pretty
And with every touch you fixed them
Now you've been talking in your sleep oh oh
Things you never say to me oh oh
Tell me that you've had enough
Of our love, our love

Tiba-tiba saja setelah Della menyanyikan bagian chorus ada seseorang yang dari kejauhan ikut menyanyi dan menyanyikan bagian kedua. Della terkejut bukan main Riko menyanyi dan mulai mendekat ke arah Della dengan membawa setangkai mawar.

I'm sorry I don't understand
Where all of this is coming from
I thought that we were fine (oh we had everything)
Your head is running wild again
My dear we still have everythin'
And it's all in your mind (yeah but this is happenin')
You've been havin' real bad dreams oh oh
You used to lie so close to me oh oh
There's nothing more than empty sheets between our love, our love
Oh our love, our love

Just give me a reason, just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent and we can learn to love again
I never stop, you're still written in the scars on my heart
You're not broken just bent and we can learn to love again

Seketika muka Della berubah menjadi merah dan jantungnya berdegup dengan cepat. Semua orang berteriak heboh melihat mereka berdua. Banyak yang mengatakan mereka berdua sangat cocok. Keira juga sangat heboh sambil bertepuk tangan. Yess, rencanaku berhasil. Ujar Keira dalam hati karena merasa senang ia merencanakan hal yang bagus.

Pembicaraan Keira dan Riko beberapa jam yang lalu.
"Bagaimana ya?" Keira ikutan berpikir. Kemudian ia terpikirkan suatu ide. "Bagaimana kalau kau menyanyi saja," kata Keira dengan yakin.

"Hah? Bagaimana maksudmu?" tanya Riko yang masih tidak mengerti apa yang dibicarakan Keira.

"Sebenarnya nanti Della yang akan tampil mewakili kelas kami."

"Benarkah?" Mata Riko langsung berbinar-binar bila mendengar nama Della. Keira menganggukkan kepalanya sebagai tanda jawaban atas pertanyaan Riko.

"Nah saat itu aku dengar Della akan menyanyikan lagu Just Give Me a Reason. Karena itu lagu duet, sebaiknya kau datang dengan sesuatu yang mengejutkan. Kau menyanyi bagian kedua sambil membawa sesuatu kemudian kau naik ke atas panggung." Keira menjelaskannya dengan rinci.

"Apakah kau yakin akan berhasil?" Riko merasa tidak yakin dengan apa yang diusulkan Keira. Keira menggangguk mantap.

"Kalau begitu aku akan mencobanya."

"Baiklah, selamat mencoba. Semangat Riko." Keira memberi semangat kepada Riko. Riko akhirnya bisa tersenyum kembali.

Keira hanya bisa senyum-senyum sendiri melihat mereka berdua. Keira beralih menoleh ke arah Daffin yang ternyata juga sedang menatapnya. Seketika muka Keira memerah dan jantungnya juga berdegup sangat kencang.

Haii!! Jangan lupa untuk vote dan comment ya^^

See you~

Started in the Library [END]Where stories live. Discover now