Nigel dan Elleta berjalan berdampingan tanpa ada yang memulai pembicaraan lebih dahulu
"Minggu depan aku akan bertunangan dengan Alexia, aku harap kau tidak datang" ucap Nigel ketika sudah sampai didepan kediaman selatan
"Tidak saya sangka tuan masih mau bertunangan dengannya saat mengetahui dirinya lah yang memfitnah saya" balas Elleta mengangkat sebelah alisnya
Nigel berjalan mendekati Elleta sehingga jarak mereka sangat dekat "Aku tidak akan terpengaruh oleh mimpi buatanmu itu penyihir!"
"Oh bahkan sekarang kalian menyebutku penyihir karena mimpi yang sangat nyata itu? Baiklah maka aku akan tetap pergi ke acara tunanganmu" Elleta berbicara sembari menatap mata Nigel tak kalah sengit lalu pergi meninggalkan Nigel dibawah tangga teras
"Terima kasih karena telah mengundangku secara langsung" ucap Elleta tanpa menoleh kebelakang dengan tangan yang melambai
"Para pengawal tidak akan membiarkanmu masuk!" Seru Nigel pada Elleta yang sudah berdiri didepan pintu
Elleta tidak menjawab Nigel, ia hanya tersenyum sinis dan masuk kedalam saat pintu sudah terbuka
"Selamat datang nona" sapa Diana
"Kau kemana saja? Kenapa meninggalkan ku?" Tanya Elleta dingin
"Saya pikir nona sudah tau kalau saya diperintahkan oleh Tuan Jack untuk kembali tepat saat nona memasuki ruang makan" jelas Diana sembari berjalan dibelakang Elleta menuju kamarnya
"Dasar anjing gila" gumam Elleta yang rupanya masih bisa didengar oleh Diana
"S-siapa nona?" Tanya Diana penasaran
"Jack"
"Tuan Jack memang terkenal sangat patuh dengan Yang Mulia Duke nona, bahkan Tuan Jack memiliki julukan yang sudah sangat terkenal yaitu anjing setia duke" jelas Diana dijawab anggukan kecil oleh Elleta
"Lalu apakah nona tau mengapa Tuan Jack sangat setia dengan Duke? Itu karena sebelumnya Tuan Jack adalah anak yatim piatu yang menjadi pencuri paling sulit ditangkap, karena sudah sangat meresahkan akhirnya Duke langsung turun tangan kedalam kasus penangkapannya, saat tertangkap Duke dapat melihat kepintarannya dan langsung menawarkannya pekerjaan" cerita Diana bersemangat
"Sepertinya kau sangat menyukai Tuan Jack"
"Saya adalah fans nomor satu Tuan Jack nona!! Lihatlah rambut hitamnya yang tersisir kebelakang, matanya yang tajam dan dingin, rahangnya yang tegas eemm emm" Elleta menutup mulut Diana yang sudah mulai gila membuat Elleta menyesal sudah menyinggung Jack didepan fansnya.
Masih dengan tangan yang menutup mulut Diana, Elleta mendorong Diana untuk keluar dari kamarnya "Kembali saat kau sudah sadar" ucap Elleta lalu menutup pintunya rapat
"Huh..." Elleta menghela napas lega lalu berjalan menuju meja rias dan membuka laci mengambil pena dan buku diarynya yang terkunci dengan kunci yang ia simpan didalam celana didalam gaun yang ia kenakan
Menulis kejadian yang terjadi hari ini dan bagaimana perasaannya didalam diary membuat mood Elleta membaik, ia masih harus menjalan rencananya dengan suasana hati yang ceria, ceria karena kehancuran mereka semakin dekat.
Elleta tiba-tiba tersadar akan sesuatu dan langsung bangkit dari duduknya berjalan menuju pintu mencari Diana, untung saja Diana masih berada ditempat yang sama saat ia mengusirnya dan masih dengan senyuman lebar diwajahnya membayangkan Jack
"Tunggu aku punya uang maka akan kubawa kau pada dokter" batin Elleta
"Diana!" Tegur Elleta agar Diana tersadar
"Ah! Ya nona?!" Balas Diana panik langsung mengkondisikan wajahnya seperti semula, rupanya dia tidak sadar sudah berpindah tempat
"Temani aku ketempat Duke sekarang juga"
Belum sempat menjawab, lengan Diana sudah ditarik oleh Elleta agar langsung berjalan karena akan memakan lebih banyak waktu jika harus menjelaskan alasannya terlebih dahulu pada Diana yang sedang dalam keadaan otak yang kurang sehat hari ini.
Saat membuka pintu terlihat kereta kuda yang membawa Duke memasuki gerbang kediaman selatan, melihat itu Elleta langsung menutup kembali pintu dengan cepat sehingga terkesan ia membanting pintu dengan kasar
"Ada apa nona? Kenapa no-"
"Duke menuju kemari" jawab Elleta tanpa menunggu pertanyaan Diana selesai
Mendengar itu Diana langsung berlari dan memanggil para pelayan untuk bersiap menyambut kedatangan Duke, sedangkan Elleta hanya duduk disofa kecil dibawah tangga menunggu para pelayan sembari menyiapkan mentalnya karena harus berpura-pura masih mengharapkan kasih sayang dengan orang yang paling menyakiti hatinya.
Duke pun memasuki kediaman selatan disambut oleh para pelayan yang berbaris rapi dengan Elleta yang berdiri diujung dengan senyum kecilnya yang manis, memulai akting yang menyesakkan ini.
"Selamat datang Yang Mulia Duke dikediaman selatan yang baru saja selesai dibersihkan" salam Elleta sedikit membungkuk
Mendengar perkataan Elleta, Duke semakin menatap Elleta dengan perasaan kasihan dan menyesal selama ini tidak memperhatikannya namun harus ia urungkan niatnya untuk memeluk putrinya itu karena rencana yang sudah ia siapkan dengan Viviene
"Mari saya antar menuju ruang tamu" ucap Elleta saat Duke hanya diam menatapnya dengan tatapan sedih, itu tidak akan membuatnya luluh sekarang.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER TRUTH [END]
Historical Fiction"Buktikan bahwa bukan kau yang meracuninya dengan pedang ini" ucap Duke Hevadal dengan wajah yang sedingin dinginnya pada putri kandungnya sendiri Elleta dengan langkah yang ragu melangkah mengambil pedang yang berada digenggaman Duke saat itu diiri...