37

83.2K 11.9K 630
                                    

Declan tersenyum saat membaca surat dari Elleta mengenai ibu palsu Alexia. Ia langsung menuliskan sebuah surat untuk anak buahnya lalu dikirim oleh burung hantu kesayangannya langsung.

Fokusnya kembali tertuju ke sebuah dokumen yang sudah terikat rapi dimeja kerjanya saat ini. Dokumen yang berisikan informasi mengenai Elizabeth Jane Hevadal yang diminta oleh Elleta.

Jika muncul pertanyaan diantara kalian, mengapa Duke dan para orang-orang lainnya tidak mengetahuinya padahal bisa mendapatkan informasi yang sangat rahasia dan besar ini dari guild informasi?

Declan tidak akan memberikan informasi yang sangat penting dan rahasia ini kepada siapapun, kecuali Elleta. Ia merasa Elleta adalah satu-satunya orang yang dapat membantunya untuk membalaskan dendamnya kepada Viviene.

Salah satu alasannya juga karena ia merasa mereka memiliki nasib yang sama? Declan mengetahui semuanya.

Penyebab kematian Duchess dan mengapa Elleta ditelantarkan oleh keluarganya sendiri, bahkan tidak diberikan sedikit pun kasih sayang dari mereka. Tentu saja semuanya disebabkan oleh Viviene, ialah otak dari segala kesengsaraan yang terjadi pada keluarga Hevadal.

Duchess adalah tipe orang yang sangat menyayangi keluarganya, tapi hal itu tidak membawanya kepada kebahagiaan. Ia sangat menyayangi adiknya sendiri sampai ia tidak sadar jika sudah dikhianati oleh keluarganya.

Mungkin hal itu jugalah yang diturunkan oleh Duchess kepada Elleta, tapi hal itu sepertinya sudah hilang dari hatinya semenjak kematiannya yang dianggap sihir jahat oleh keluarganya sendiri.

Ya, Declan mengetahui kalau Elleta telah mengulang kembali kehidupannya, karena dirinya lah yang telah membuat Elleta mengulang kehidupannya.

***

Sepulangnya dari pesta teh dikediaman Lady Natya, Alexia menuju ke kediaman utama untuk menemui ibu kandungnya yang buruk rupa itu.

"Dimana ibu?" Tanya Alexia pada seorang pelayan yang ia temui diperjalanan mencari ibu kandungnya.

"Ibu anda berada dikamarnya nona" jawab pelayan itu lalu tanpa berterima kasih Alexia pergi menuju kamar yang berada diujung lorong.

Tanpa mengetuk Alexia membuka pintu kamar dengan kencang, membuat wanita bercadar yang berada didalam kamar itu terkejut dan langsung bangkit dari duduknya.

"Ada apa nak?" Tanya wanita itu lembut sembari berjalan menghampiri Alexia yang berdiri dengan angkuh.

"Minggu depan jangan pernah keluar dari kamarmu seinci pun! Karena aku tidak mau mereka melihat wanita buruk rupa sepertimu berkeliaran dikediaman Ryder." Jelas Alexia sembari menatap jijik pada wanita didepannya.

"Baiklah jika itu keinginanmu nak" balas ibu kandung palsu Alexia sembari tersenyum menatapnya sendu.

"Jangan menatapku dengan tatapan menjijikanmu itu! Dan jangan panggil aku anakmu, aku tidak sudi memiliki ibu yang telah meninggalkanku selama bertahun-tahun. Apalagi cacat sepertimu." Balas Alexia lalu pergi meninggalkan wanita itu.

Setelah memastikan kepergian Alexia, wanita itu merebahkan dirinya dikasur super empuk dan luas.

"Cih! Aku juga tidak sudi memiliki anak kurang ajar sepertinya." Gumam wanita itu sembari mengelupas kulit-kulit palsu yang ia kenakan diwajahnya.

Dia tidaklah buruk rupa, itu hanya riasan. Ia pun tidak mau datang kemari dan menerima perlakuan buruk dari orang-orang dikediaman ini, namun dengan terpaksa ia harus menjalankan tugasnya menjadi ibu palsu dari anak haram Count Ryder.

Hidup dan nasib keluarganya berada ditangannya saat ini, keluarganya memiliki sejumlah hutang yang besar pada keluarga Brinley, hal itu lah yang membuatnya harus membayar hutang itu dengan pekerjaan menipu seperti saat ini.

Ia tidak menyangka jika Brinley memiliki sebuah rahasia dengan Ryder. Sampai saat ini pun ia masih menerka-nerka siapa sebenarnya ibu kandung Lady Alexia yang asli, apakah Orla Brinley dan Count Ryder berselingkuh?

Tapi ada keuntungannya juga dia menjadi ibu palsu dari Alexia, ia mendapatkan kasur yang empuk, makan makanan yang mahal, dan mendapatkan pelayan meskipun ia tidak dihormati dengan semestinya seorang ibu kandung dari Alexia.

Ketika keluar dari dalam kamar ibunya, langkah Alexia terhenti karena melihat ayahnya yang sedang berjalan menuju kearahnya.

"Ayah!" Seru Alexia sembari melambaikan tangannya pada Count Ryder

"Ada apa? Kelihatannya hari ini putri ayah sangat gembira hm" balas Count saat telah sampai didepan Alexia

"Tentu saja, aku baru saja pulang dari pesta teh dan langsung menemui ibu" jawab Alexia tersenyum sumringah

"Syukurlah, ayah kira kau tidak akan akrab dengan ibu mu" balas Count

"Tidak mungkin, dia kan ibu ku. Ehm tapi ayah sepertinya ibu lebih baik dipindahkan ke kediaman bintang saja" usul Alexia

Kediaman bintang adalah sebuah kediaman yang berada jauh dari kediaman utama dan kediaman bulan tempat Alexia tinggal saat ini. Kediaman bintang berada dekat dengan kediaman para pelayan, saat ini kediaman bintang menjadi tempat tinggal untuk kepala pelayan di kediaman Count.

"Kenapa? Bukankah akan sangat jauh jika kau ingin bertemu dengan ibumu?" Tanya Count

"Tadi ibu sempat cerita kalau ia tidak nyaman tinggal disini, aku juga sudah membujuknya untuk tinggal di kediaman bulan bersamaku tapi ibu juga tidak mau. Aku pun menyarankan kediaman bintang pada ibu, dan ibu terdengar senang saat mengetahui tempat itu jauh dari kediaman utama. Kasihan ibu...mungkin ia malu karena wajahnya itu." Jelas Alexia menunjukkan wajah sedihnya.

~

BITTER TRUTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang