18

105K 14.8K 200
                                    

Kereta kuda para bangsawan mulai memasuki area kediaman Duke, semua lady berlomba-lomba mengenakan gaun terbaik yang mereka punya, untuk menarik perhatian putra kedua Hevadal maupun Duke itu sendiri.

Duke hanya berdiri ditempatnya, lalu para bangsawan sendiri lah yang berjalan mendekatinya untuk sekedar mengucapkan selamat dan membahas pekerjaan. Ada beberapa bangsawan yang juga menanyakan keberadaan putri Hevadal yang selama ini tidak pernah muncul dipublik.

Namun Duke hanya diam tidak menjawab, dengan wajah dinginnya. Membuat para bangsawan lain yang menyaksikan bagaimana Duke menanggapi orang yang bertanya mengenai putrinya itu pun mengurungkan niatnya, untuk bertanya lebih lanjut mengenai Elleta.

Mereka berlomba-lomba menceritakan keunggulan dan prestasi dari putra masing-masing, baik putranya yang masih melajang maupun yang sudah bertunangan. Berharap Duke akan menjodohkan putrinya dengan putra mereka, agar dapat bantuan dari Duke dan juga membuat bangsawan lainnya lebih menghormati keluarganya.

Disisi lain istri dari para bangsawan sedang bergosip, mengenai hal-hal yang sedang panas saat ini dan menebak-nebak bagaimana wujud putri Hevadal yang misterius itu, apakah mirip Duke atau mendiang Duchess.

Atensi semua tamu undangan kini tertuju pada pintu aula kediaman utama, karena kedatangan Nigel dan Alexia yang sudah diumumkan. Pintu yang besar dan tinggi itu pun terbuka menampakkan Nigel yang menggandeng Alexia, dengan setelan jas dan gaun yang sama berwarna putih, dengan corak emas yang menambah kesan mewah.

Semua tamu mengucapkan selamat kepada mereka berdua, berusaha membangun relasi dengan Nigel. Karena ia lah yang akan mewarisi gelar Duke Hevadal kelak.

"ELLETA HEVADAL MEMASUKI RUANGAN" seruan itu membuat seluruh bangsawan berjalan mendekati pintu, meninggalkan Nigel dan Alexia yang berada dibelakang mereka

"Mereka akan kecewa setelah melihatnya" gumam Nigel yang hanya bisa didengar oleh Alexia, Alexia hanya diam berusaha mengatur ekspresi wajahnya saat ini.

Harusnya dirinya lah yang menjadi pemeran utama hari ini, kenapa semuanya kini menjadi fokus dengan kedatangan putri Hevadal. Padahal putri itu tidak secantik yang mereka bayangkan, tapi tak apa ia harus tenang karena pertunjukkan yang sudah ia siapkan dengan Madam Clara akan membuatnya semakin takut untuk muncul kepublik.

Pintu terbuka, semua orang diruangan itu langsung membicarakan kecantikan putri Hevadal, yang mengenakan gaun hitam dengan corak emas. Elleta memasuki ruangan dengan memasang topeng ekspresi manisnya.

Ia sesekali tersenyum kepada orang yang memanggilnya, meskipun ia sendiri juga tidak mengenal siapa orang itu. Hanya beberapa orang penting yang ia ingat berkat ingatan kehidupan sebelumnya, karena para bangsawan harus menghapal orang-orang penting dikerajaan agar tidak membuat permusuhan dengan mereka.

Elleta berjalan menuju Nigel dan Alexia, membelah para tamu yang berusaha berbicara padanya. Nigel semakin waspada saat Elleta berhenti didepan Alexia.

Masih dengan senyuman diwajahnya Elleta mengikis jarak dirinya dengan Alexia, memeluk Alexia didepan seluruh tamu.

"Selamat, karena kehancuranmu semakin dekat" ucap Elleta tepat dikuping Alexia dengan suara kecil, yang hanya bisa didengar oleh Alexia.

Elleta dapat merasakan tubuh Alexia yang sempat menegang, "Hancur? Kau bisa apa dengan keadaanmu saat ini? Anak terbuang" balas Alexia

"Mari kita lihat, apa yang bisa seorang anak haram lakukan padaku" Elleta pun melepas pelukannya masih dengan tersenyum

"Jaga raut wajahmu calon kakak ipar, bukankah kita harus berakting seperti keluarga yang harmonis saat ini, demi kehormatan Hevadal." Ucap Elleta pada Alexia yang bisa didengar oleh Nigel

Elleta langsung berbalik pergi mencari keberadaan meja panjang yang berisi dessert dan minuman. Sedangkan Nigel langsung memutar tubuh Alexia untuk menatapnya, dan memegang kedua pundak Alexia.

"Apa yang dia katakan padamu?!" Tanya Nigel cemas

"T-tidak, bukan sesuatu yang besar" jawab Alexia, namun setetes air keluar mengalir dari matanya membuat Nigel semakin cemas.

"Katakan padaku!"

"Elleta bilang, selamat karena kehancuranku semakin dekat. Itu bukan sesuatu yang besar Nigel, biarkan saja dia" jelas Alexia lalu memeluk Nigel agar Nigel tidak mengacaukan acara ini.

***

Didapur kediaman utama Leah datang dengan pakaian pelayan dan berakting akan membantu. Tugasnya adalah mengacaukan dapur dan membuat Madam sibuk, agar ia tidak bisa bertemu dengan Alexia.

Karena hanya Madam yang mengetahui bagaimana model dan bentuk dari gaun yang Elleta pesan. Jika Madam melihat gaun yang ia pesan dengan yang Elleta kenakan berbeda, otomatis ia akan langsung menyuruh Alexia untuk mengganti rencana yang telah mereka siapkan.

"APA YANG ANDA LAKUKAN?!" Seru seorang pelayan saat melihat nampan yang penuh dengan dessert itu terjatuh

"M-maafkan saya, akan saya bereskan" ucap Leah berjongkok dan membereskan krim yang tercecer kemana-mana

"Bagaimana ini Tuan?" Tanya pelayan itu cemas kepada kepala koki, sebab jika meja yang kosong akan membuat Hevadal menjadi malu sebagai tuan rumah.

"Apa yang terjadi disini?!" Tanya Madam yang tiba-tiba saja masuk, ketika mendengar kegaduhan dari arah dalam.

~

BITTER TRUTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang