76

55K 7.9K 143
                                    

Satu minggu kemudian...

ELLETA POV

Sebagian orang pasti berpikir bahwa aku sangat pendendam terhadap keluargaku sendiri.

Sebagian orang pasti berpikir bahwa aku sangat tega dan kejam terhadap keluargaku sendiri.

Sebagian orang pasti berharap bahwa aku akan menerima maaf mereka keluargaku sendiri.

Sebagian orang pasti berharap bahwa aku akan berbaikan kepada keluargaku sendiri.

Dan menerima semua perlakuan mereka?

"Itu hanya masa lalu"

Masa lalu yang meninggalkan bekas sangat dalam dan sangat sulit untuk dilupakan.

Jika aku kembali menerima mereka seperti sebelumnya, mereka pasti akan kembali berusaha mencelakaiku. Meskipun hanya Duke telah berubah.

Tetapi kini setelah mengetahui segalanya, rasa hormatku terhadapnya telah pupus. Apakah kehidupan bangsawan memang segelap ini?

Ia membunuh banyak orang-orang tidak bersalah hanya demi ketenangan batinnya, berpikir "Kini tidak ada yang bisa membunuhku" setiap kali membunuh orang yang membuatnya merasa gelisah dan tak nyaman.

Memiliki tempat duduk yang tinggi membuatnya cemas akan nyawanya sendiri, cemas akan hal-hal yang tidak mungkin terjadi. Karena itu lah ia melakukan hal-hal yang kejam.

Raut wajah, suara, hingga setiap detail yang ditampakkan Rose pada hari saat ia mengetahui semua kebenaran masih teringat jelas dikepalaku.

Ia yang menjadi panutan dan tujuan hidupku, waktu itu.

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Apa keputusanku sudah benar?"

"Apa aku tega?" Sering kali terlintas dikepalaku.

Aku kehabisan cara untuk mengungkap perasaanku dengan kata-kata, karena arti yang aku miliki belum tentu sama dengan arti yang orang lain miliki.

Aku meragukan semuanya...

Termasuk meragukan diriku sendiri.

Tetapi satu hal yang membuatku tidak ragu, yaitu membunuhnya dengan tanganku sendiri.

Viviene.

AUTHOR POV

"-na Nona!"

Elleta terkesiap saat merasakan seseorang menyentuh pundaknya dan dengan cepat menutup buku hariannya.

"Ada apa?" Tanya Elleta pada Diana.

"Tuan Nigel telah siuman." Jawaban Diana membuat Elleta langsung menyimpan buku hariannya kedalam lemari dan pergi menuju Kediaman Barat Hevadal.

Flashback-Ruang kerja Duke satu minggu yang lalu.

"Lalu kapan anda akan menangkapnya?" Tanya Elleta kepada Duke

"Satu minggu lagi, saat Nigel telah siuman. Ia harus melihat jika wanita yang selama ini ia pilih sebagai belahan jiwanya dengan sengaja ingin membunuhnya." Jawab Duke yakin dengan keputusannya.

Flashback off

Elleta segera menaiki kereta kuda bersama Diana menuju Kediaman Barat. Sesampainya mereka disana, terlihat banyak prajurit berkuda dari Kerajaan diikuti dua ekor kuda yang menarik sebuah kandang yang terbuat dari besi.

Nampaknya Alexia akan berada disana selama perjalanan menuju penjara.

Elleta menemukan Duke sedang berdiri didepan pintu masuk kediaman, menyambut para prajurit yang ditugaskan untuk membawa Alexia.

"Inilah akhir dari kisah cinta mereka." Ucap Diana yang berdiri tepat disamping Elleta.

"Ayo, kita harus menyaksikan momen yang hanya terjadi sekali seumur hidup." Ajak Elleta berjalan kedalam kediaman mendahului para prajurit yang baru saja memasuki gerbang Kediaman Barat.

Elleta tanpa berkata apapun, berdiri tepat disamping Duke ikut menyambut para prajurit yang datang. Mereka pun menunjukkan dimana letak kamar pasutri itu berada.

Pintu kamar serba putih itu terbuka menampakkan Elleta, Duke dan para prajurit. Hal itu membuat Alexia yang kini tengah menyuapi Nigel sesendok bubur terhenti.

"Ada apa ini?" Tanya Nigel yang kini memakai penutup mata pada mata kanannya.

Selanjutnya dua orang prajurit maju, berjalan mendekati Alexia lalu menahan kedua tangannya. Wajah Alexia langsung menunjukkan kebingungan sekaligus terkejut, begitu pula dengan suaminya, Nigel.

Kemudian seorang prajurit maju dan membacakan surat perintah penangkapan terhadap Alexia. Alasan Alexia ditangkap pun tertulis pada surat itu.

Nigel tentu saja masih belum percaya dengan semua ini, "Tidak mungkin istriku sendiri berniat meracuniku!" Seru Nigel yang sudah turun dari kasur sembari bergantian menatap prajurit yang membaca surat dan Duke seolah meminta pertolongan dari Duke.

Namun Duke hanya diam dan menatapnya datar, tidak ada sedikit pun pergerakan dari Duke. Mendapati respon yang mengecewakan dari Duke, Nigel pun menatap Elleta dan berjalan mendekatinya.

"Adik tolong bujuk ayah, ayah pasti akan mendengarkan kata-katamu." Ucap Nigel sembari menggenggam kedua tangan Elleta dan menatapnya dengan tatapan berharap.

Respon Elleta hanya menggeleng dengan wajah yang datar.

"Memang benar aku yang meracuninya! Tapi itu semua adalah rencana Elleta! Aku mendapatkan racun itu darinya, kalian bisa bertanya pada penata rias hari itu!" Ucap Alexia menggebu-gebu, ia tidak mau hancur sendirian.

Alexia mengucapkan itu karena ia sudah tidak tahan melihat Nigel membelanya, ia jijik melihat Nigel.

"SEGERA BAWA JALANG ITU PERGI DARI SINI! AKU TIDAK MAU MELIHATNYA BERADA DISINI BAHKAN SATU DETIK LAGI!" Ucap Duke dengan suara yang lantang.

Ia merasa marah karena bisa-bisanya Alexia menuduh Elleta yang merencanakan ini semua, sedangkan semua saksi telah memberikan kesaksian hari itu. Begitu pula penjaga yang berjaga di Kediaman Ryder hari itu, penata rias dan juga asistennya.

~

BITTER TRUTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang