Hari ini kediaman utama sangat sibuk dengan segala persiapan acara pertunangan Nigel dan Alexia. Saking banyaknya yang harus disiapkan, sebagian banyak pelayan yang ditempatkan dikediaman selatan pun dipanggil untuk membantu.
Karena banyak pelayan yang pergi, Diana pun banyak mengambil alih beberapa tugas yang sebelumnya dilakukan oleh orang lain. Elleta banyak melakukan hal secara mandiri hari ini, karena ia tidak mau membuat Diana tambah sibuk dan kesulitan.
Sejak pagi Leah sudah berada dikamar Elleta, untuk mengerjakan gaun yang akan dikenakan oleh Elleta besok. Ia di bantu oleh Elleta yang sengaja menyuruhnya untuk memindahkan seluruh alat dan bahan ke kamarnya.
Dengan leluasanya mereka memindahkan seluruh alat dan bahan karena kediaman yang bisa dibilang sangat sepi sekarang jika dibandingkan oleh hari-hari biasanya.
Madam dari malam kemarin sudah tidak berada dikediaman selatan, karena harus membantu persiapan pertunangan. Membuat Elleta sangat bebas untuk melakukan apa pun.
Hari ini kelasnya dengan Sebastian akan dimulai pada siang hari, setelah jam makan siang. Elleta langsung menunggu diperpustakaan agar lelaki itu tidak masuk kamarnya dan melihat rancangan Leah.
Kelas yang seharusnya berjalan selama dua jam, menjadi satu jam karena materi yang disampaikan untuk hari itu sudah dikuasai oleh Elleta dengan sangat cepat.
"Karena materinya sudah selesai, maka anda bisa pergi Tuan" ucap Elleta yang sudah bersiap untuk pergi meninggalkan Sebastian
"Tidak. Saya harus menunggu sampai waktu kelas berakhir" balas Sebastian
"Hm baiklah, kalau begitu Tuan bisa menunggu saja disini dan jangan berkeliaran kemana-mana. Saya pergi." Elleta pun pergi kembali ke kamarnya
Sebastian sempat bingung, dengan yang terjadi pada Elleta hari ini. Ia datang tepat waktu, dan dengan sangat cepat menguasai materi yang ia berikan.
Karena bosan, ia pun berjalan mengelilingi perpustakaan. Menuruti perintah Elleta agar tidak berkeliaran kemana-mana. Sesampainya di ujung perpustakaan yang sangat besar itu, ia menemukan sebuah lemari yang dipenuhi dengan buku bersampul hijau.
Padahal setiap lemari yang berada di perpustakaan, disusun sesuai dengan jenisnya bukan dengan warna. Saat dilihat pun, buku-buku berwarna hijau itu tidak memiliki judul di punggung buku.
Sehingga Sebastian tidak bisa mengetahui apa judul dari buku-buku itu, lalu ia pun menarik satu buku secara acak. Berharap ada judul dibagian depan buku, harapannya terkabul.
'Menjadi Saintess', Sebastian pun membaca sekilas isi dari buku itu. Ini tidak seperti perkiraannya, ia kira buku ini berisi mengenai bagaimana kehidupan sehari-hari yang di jalankan oleh seorang saintess. Tapi buku ini berisikan bagaimana caranya menjadi seorang saintess itu sendiri.
"Tidak masuk akal" batin Sebastian mengembalikan buku itu kedalam susunannya.
Mana mungkin bisa menjadi seorang saintess karena hanya mau menjadi seorang saintess. Seorang saintess sudah di takdirkan sejak lahir dengan kekuatan untuk menyembuhkan dan membantu orang-orang yang kesulitan. Pikir Sebastian.
Setelah melihat jam tangan, Sebastian pun pergi menuju kereta kudanya dan meninggalkan kediaman selatan. Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa ia harus menunggu sampai jam kelasnya habis.
Karena setiap kali ada yang keluar dari kediaman Duke, akan diperiksa oleh beberapa prajurit yang bertugas menjaga kediaman Duke dengan sangat ketat. Bahkan para prajurit itu memiliki jadwal siapa yang akan berkunjung ke kediaman Duke, dari pukul berapa sampai pukul berapa.
Jika ada yang keluar sebelum jadwal yang tertera, maka akan ditahan oleh prajurit sampai dikonfirmasi oleh Duke sendiri. Bukankah akan menjadi sangat beresiko jika ia harus keluar sebelum jadwal, karena harus dikonfirmasi terlebih dahulu oleh Elleta yang bisa melakukan apa saja karena iseng. Apalagi sepertinya Elleta membenci Sebastian.
***
Leah dan Elleta begadang semalaman karena gaun yang sudah harus selesai hari ini juga. Beruntung acaranya akan dimulai pada malam hari, sehingga di siang harinya mereka berdua bisa mengistirahatkan tubuh mereka yang sudah kelelahan.
Sore harinya Diana membangunkan Elleta, dan terdapat Liliana dan Joley yang juga membantunya untuk mempersiapkan Elleta. Gaun yang dipesan oleh Madam datang saat Elleta sedang mandi.
Begitu keluar dari kamar mandi Elleta melihat, kedua gaun itu disandingkan bersebelahan. Keduanya memang cantik, tapi sangat berbeda jauh dengan gaun yang di desain oleh Leah, Leah memang berbakat.
Leah berjalan mendekati gaun yang dipesan oleh Madam, ia memeriksa setiap detail jahitan digaun itu dan menemukan jahitan yang sangat janggal.
Ia pun mencoba untuk menarik gaun itu dengan menggunakan sedikit kekuatan, dan gaun bagian bawah yang mengembang itu pun terlepas seluruhnya dari manekin.
Semua yang berada di kamar itu terkejut dengan apa yang terjadi, "Sudah kuduga Madam pasti sudah merencanakannya, jika aku mengenakan gaun itu malam ini, pasti ia akan sengaja menginjak gaunku." Ucap Elleta tidak terkejut
Pasti orang yang mengukur tubuhnya kemarin sudah dibayar oleh Madam untuk melakukan ini semua padanya, tenang saja akan ia buat Madam di pecat dengan tidak terhormat dari kediaman Duke ini.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER TRUTH [END]
Historical Fiction"Buktikan bahwa bukan kau yang meracuninya dengan pedang ini" ucap Duke Hevadal dengan wajah yang sedingin dinginnya pada putri kandungnya sendiri Elleta dengan langkah yang ragu melangkah mengambil pedang yang berada digenggaman Duke saat itu diiri...