4

8.7K 978 67
                                    

"Nan..."

Kepalaku menoleh kearah Kevin yang sedang menghembuskan asap rokoknya, Kevin menatap kearah awan hitam pekat tanpa hiasan bintang "kenapa hidup kita bisa miskin ya?"

"Kamu punya mobil dan kamu bisa bilang kalau kamu miskin? Astaga Kevin....kalau kamu miskin terus aku apa? Gelandangan?"

Kevin menggeleng "bukan gitu anjing, lagian mobil itu juga mobil orangtuaku, aku itu masih tergolong miskin bagi para sultan di Dubai"

Ckkk kenapa malah bahas kekayaan orang sih?

Dahiku mengernyit bingung "terus kenapa kamu tiba-tiba bilang gitu?"

Kevin menatapku lekat "bayangin aja kalau kita kaya, kita gak perlu belajar dan sekolah hanya demi menata masa depan, kita bisa enak-enakan nongki begini tanpa mikitin tugas, ulangan, praktikum dan segala seluk beluk persekolahan"

"Emang kamu mau kaya tapi gak berotak alias tolol?",tanyaku pelan

Kevin menggeleng "enggak lah, lagian aku juga pengen pintar , tampan dan kaya supaya para janda muda bisa aku dapetin dengan instan kalau perlu pakai formalin biar awet"

Aku hanya bisa menghela nafas pelan "manusia itu emang rakus ya Vin, gak pernah bersyukur sama yang di miliki saat ini, pantes aja sekarang setan kerjaannya kurang, manusianya aja tanpa di goda aja udah tergoda"

"Kamu nyindir aku?"

"Enggak, aku gak nyindir kamu, aku hanya ngomong soal manusia"

"Terus?"

"Andai aja nabi Adam dan Hawa gak makan buah khuldi, pasti kita udah bahagia di surga dan gak perlu turun ke bumi terus menderita seperti ini"

Kevin mengangguk-angguk "bener juga sih, bayangin aja ya....nabi Adam aja bisa kegoda kelicikan iblis, gimana kita yang manusia biasa?"

"Tapi Vin, kamu tau jatuhnya buah khuldi saat dimakan nabi Adam?"

Kevin menggeleng "dimana?"

"Jangkung, buah khuldinya jadi jakun"

"Terus-terus?"

"Terus Hawa makan 2 buah khuldi, jatuhnya di dada, makanya dada perempuan itu besar, nah nabi Adam iri tuh terus nabi Adam makan 2 lagi dan jatuhnya itu di.....dah lah gak usah aku sebutin"

"Hahahaha sialan, teori darimana itu?"

"Ada lah pokoknya",sahutku lalu mencomot kacang goreng

"Terus apa hubungannya dengan kita yang miskin?",tanya Kevin

Duh Kevin kenapa tanya soal miskin lagi sih? Aku tau aku miskin tapi ya tidak perlu diingat-ingatkan lah, jadi gak berselera aku

"Gimana ya Vin, sebenarnya miskin itu bukan penderitaan sih menurutku, tapi miskin itu adalah acuan agar kita tau seberapa perjuangan kita untuk menjadi kaya, lagian nih Vin...kaya itu belum tentu buat kamu bahagia"

"Ya jelas bahagia lah, kita kan jadi bisa beli rumah mewah, mobil Lamborghini, motor gede, pesawat jet, helikopter dan perempuan",sahut Kevin

Kupejamkan kedua mataku perlahan "apa yang akan kamu banggakan dari diri kamu kalau kamu memiliki itu semua? Pujian dari orang lain? Ayolah Vin, walaupun kamu kaya, semua itu karena kehidupan lah yang memberikan titipan kekayaan itu lewat kamu, jadi kamu juga harus memberikan imbal balik ke kehidupan lainnya, walaupun aku tau kalau kita memang tidak bisa hidup tanpa uang tapi setidaknya kita juga harus punya prinsip kalau kita juga tidak bisa hidup tanpa kejujuran, keadilan, dan keimanan"

Kubuka kedua mataku dan kulihat Kevin terdiam melihat ku "mau kamu miskin ataupun kaya, kita tetap akan sahabatan, so...jangan menjadi kaya jika kamu tidak bisa mengontrol kerakusanmu"

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now