16

6.3K 764 41
                                    

Aku menggeleng cepat dan memilih menarik Agne untuk kupeluk kembali "aku gak mau, lagian godaan kamu itu gak bakalan membuatku tergoda"

"Halah bohong, sini coba aku pancing"

Tiba-tiba Agne meniup telingaku yang membuat bulu kudukku meremang, kulirik Agne yang tersenyum-senyum sambil meraba lenganku "nih lihat, kamu udah terangsang"

"Ini bukan terangsang tauk, ini tuh geli"

"Sama aja sayang, kamu terangsang"

Dah lah.... orang cantik mah kalau ngomong apa aja akan selalu tetap menang, lagian aku juga lagi gak mau berdebat dengan Agne karena aku memang akan selalu mengalah jika semua itu berhubungan dengan Agne

Kurasakan tangan Agne memeluk pinggangku dengan erat dan pipinya menempel di dadaku "degupan jantung kamu keras banget Nan"

Mampus

Aku hanya terdiam saat kepala Agne mendongak kearahku, bibirnya tersungging tipis sedangkan tangan kini membelai pipiku dan menatapku lekat

Rasanya aku langsung ingin mati sekarang karena jantungku seperti mau copot sekarang

"Kita harus temenan sampai kita tua nanti ya Nan"

Jleb

Kurasakan nyeri mulai menyelimuti dadaku ketika aku mendengar kata-kata Agne barusan dan kini aku hanya bisa tersenyum tipis saat Agne memelukku lagi dengan erat "jangan menghilang tiba-tiba, aku gak mau kamu menghilang seperti kemarin yang kamu gak berangkat selama seminggu"

Aku menggeleng pelan "gak, aku janji gak akan menghilang lagi"

"Bohong, siapa tau kamu bosan sama aku terus kamu menghilang"

Aku? Bosan? Mana bisa aku bosan sama dia? Aku aja ingin memiliki dia walaupun aku sendiri gak bisa, yang ada sih dia yang bakalan bosan sama aku, kontak di ponselku aja cuma Kevin seorang sedangkan dia? Mungkin banyak nomer yang kamu simpan karena kamu orang penting,orang sibuk dan hummmm....mungkin fansnya juga banyak, dia kan famous

"Nan...."

"Hum?"

"Nanda sayang"

Kurasakan tubuhku menegang saat kedua tangan Agne mengalung di tengkukku "kenapa kamu gak nerima kak Aera hum? Kak Aera itu udah cantik, kaya, pinter dan sempurna, dia kurang apalagi coba?"

Kurangnya dia? Ya karena dia sempurna, aku gak ingin punya pacar sempurna, aku ingin punya pacar yang memiliki kekurangan sehingga aku bisa menyempurnakan nya dengan adanya diriku disisinya

"Aku gak suka cewek cantik"

"Berarti aku gak cantik gitu? Kamu kan suka sama aku"

"Kamu biasa aja"

Kulirik bibir Agne yang cemberut "masak sih aku gak cantik? Coba lihatin aku lagi?"

Darahku berdesir ketika kedua tangan Agne menyentuh kedua pipiku dan membuatku menatap kedua matanya dengan lekat

Bibirku benar-benar bungkam saat melihat bibirnya, hidungnya, kedua matanya dan sialnya aku benar-benar tergoda dengan bibirnya

Gak boleh Nanda, kamu gak boleh tergoda....ingat ya kalau kamu itu hanya temannya, bukan kekasihnya

"Apa aku cantik?",tanyanya pelan

Aku menggeleng dan kuremas pelan punggung nya "kamu gak cantik, tapi kamu manis Agne"

"Kamu merayuku atau menggodaku?"

Aku hanya mengatakan yang sejujurnya, kamu manis dan suara kamu yang khas membuatku terus merasakan rindu Agne, bagiku....kamu adalah canduku sekarang

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now