Season 2 - 15

4.4K 681 50
                                    

Srakkkk

Kutatap sebuah berkas yang terlempar di atas meja kerjaku, dan kutatap Kana yang sedang menatapku sambil berpangku tangan, Kana tersenyum miring saay aku mengambil berkas itu dan membukanya "silahkan pergi dari bengkel ini sekarang juga"

Kedua mataku berkedip pelan menatap isi berkas ini yang menyatakan bahwa tanah di bengkel ini sudah menjadi milik kak Aera "maksudnya apa?"

"Aku membeli bengkel yang kamu sewa ini sebagai maskawin untuk Aera, makanya berkas itu menunjukan bahwa bengkel ini milik Aera

Aku hanya tersenyum kecut , padahal aku menyewa bengkel ini untuk 5 tahun kedepan tapi kenapa ada masalah seperti ini?

Kana menatap kearah bodyguard dan bodyguard nya meletakan koper yang berisi uang di atas meja "itu uang ganti rugi sewa bengkelmu disini, so....cepat pergi hari ini juga"

Aku menghela nafas pelan dan mengambil koper itu dari meja "terimakasih"

"Cihhh miskin"

Aku memang miskin, tapi setidaknya aku punya harga diri

"Aku akan segera mengangkut semua barang-barang ku hari ini juga, kamu tidak perlu khawatir Kana"

"Itu harus, dan secepat mungkin, kalau perlu kamu pergi menghilang saja supaya Aera tidak bisa menemukanmu dan meminta kembali padamu"

Dahiku mengernyit dan bibirku tersenyum tipis "sebenarnya apa yang kamu khawatir kan? Kamu khawatir kak Aera tidak jadi menikah dengan anda kalau aku masih disini? Kamu khawatir kak Aera akan kembali dengan ku? Mohon maaf Kana.....saya bukan jenis orang yang suka merebut kekasih orang, jadi kamu tidak perlu khawatir, karena kekhawatiran yang sedang kamu khawatir kan itu tidak akan terjadi"

"Kamu pik...."

"Tolong pergilah, karena saya harus segera membereskan semua ini jadi tidak perlu berbicara lagi padaku hanya untuk menghina kekurangan ku karena setiap manusia memiliki kekurangan"

"Nanda, kamu ...."

"Aku mohon, pergilah"

"Bangsat",umpat Kana

"Benar....aku memang tidak di takdirkan untuk berbicara dengan orang miskin seperti mu",ucap Kana lalu pergi keluar dari ruanganku dan disusul oleh para bodyguard nya

Kusandarkan punggungku di kursi dan kutatap seluruh ruanganku ini secara teliti

Bengkel yang aku idam-idamkan dengan mudahnya di rebut orang, bengkel yang aku inginkan dengan mudahnya di miliki orang, apa menjadi orang miskin itu akan terus menjadi seperti ini? Ini melelahkan Tuhan....aku lelah terus-menerus menjadi orang miskin dan selalu di injak-injak seperti ini, padahal aku sudah mencoba menjadi orang kaya tapi ternyata ada orang yang lebih kaya dariku, andai saja aku terlahir kaya seperti Kana, mungkin aku tidak akan selalu berjuang dari kecil seperti ini

Kupejamkan kedua mataku dengan perlahan dan kutarik nafasku dalam-dalam

Mungkin untuk kedepannya aku akan buka bengkel di halaman rumah saja agar aku juga lebih fokus merawat David

*********

"Papa akan perbaiki mobil di halaman rumah kita?"

Aku mengangguk dan melihat halaman rumahku yang sudah kusulap menjadi bengkel mobil kecil-kecilan, David tiba-tiba memeluk kakiku dengan erat "pa...."

"Iya hum?"

"Semangat ya pa"

Aku menunduk dan memeluk David dengan erat "iya, papa akan selalu semangat untuk merawat mu, jadi....David harus menjadi anak yang baik, berbakti, cerdas, dan peduli terhadap sesama ya"

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now