Season 2 - 32

4.6K 639 66
                                    

"Oekkkk oekkkk"

Kedua mataku terbuka secara perlahan saat mendengar suara tangisan Anlena, kulihat Tasya yang masih tertidur

Aku langsung membuka popok Anlena dan ternyata Anlena pup, aku pun segera mengganti popok Anlena dengan popok yang baru, kulirik Tasya yang masih tertidur pulas padahal Anlena nangisnya keras banget

Mungkin Tasya kecapekan

Setelah mengganti popok Anlena, ku berikan susu asi yang sudah di masukan kedalam botol dot untuk Anlena dan Anlena langsung menyedot dotnya dengan rakus

Emang kebiasaan Tasya sih mompa asinya terlebih dulu sebelum tidur supaya nanti dia gak perlu membuka piyama tidur nya pas Anlena bangun, katanya sih ribet gitu kalau lepas piyama buat menyusui Anlena

Lagian asi Tasya tuh banyak banget bahkan hampir satu lemari es kecil udah penuh sama botol asinya Tasya

Tapi apa Anlena laper banget ya?

Aku berbaring lagi menghadap kearah Anlena yang sudah mulai memejamkan kedua matanya sedangkan bibirnya terus menghisap dot susunya

Sudah 2 bulan aku tinggal di rumah orangtua Tasya karena Tasya masih takut mengurus bayinya sendiri jadi dia di bantu pelayan untuk mengurus bayinya dan  orangtua Tasya juga lagi seneng-senengnya punya cucu, mereka tidak bisa jauh dari cucu pertamanya walaupun sejujurnya aku sedikit kelelahan harus bolak-balik dari rumah orangtua Tasya ke kantor lalu kerumahku untuk memperbaiki mobil langganan ku, tapi its okey lah....aku masih bisa mengatasi kelelahanku, toh David juga seneng tinggal disini

"Kak"

Aku menatap kearah Tasya yanh sedang mengusap-usap kedua matanya "Anlen bangun? Kok kakak gak bangunin aku?"

"Udah kamu tidur lagi aja, Anlen tadi cuma pup kok, sekarang Anlen udah tidur lagi"

Dahiku mengernyit ketika Tasya bangun dan pindah tidur disamping ku lalu memeluk tubuhku dari belakang, bulu kudukku meremang saat bibir Tasya menyentuh tengkukku "kangen"

"Aku kan disini, kok bisa kangen hum?",tanyaku pelan

"Habis kakak berangkat pagi dan pulang malam, lagian kenapa kakak gak tutup bengkel kakak aja hum? Kakak nanti kecapekan"

"Gak enak sama pelanggan lamaku Tasya, lagian aku juga harus bersih-bersih rumah juga kan"

"Iya sih",sahut Tasya sambil mengeratkan pelukannya di tubuhku

Kulepaskan dot dari mulut Anlen dan ku letakkan botol dot di dekat lampu tidur

"Menghadap ke aku dong kak"

Aku membalikan posisi tidur ku dan kini aku menghadap kearah Tasya, kurasakan tangan lembut Tasya menyentuh pipiku dan jari jemarinya menyentuh bibirku

Entah kenapa aku jadi teringat ciuman kak Aera waktu itu bahkan aku juga mengingat kata-kata kak Aera yang ingin menjadi simpanan ku

"Kakak kok tahan banget sih gak nyentuh aku hum? Bahkan kakak masih betah gak nyentuh dari awal aku hamil sampai 2 bulan lebih aku melahirkan, emangnya kakak gak pengen?"

Aku hanya tersenyum tipis "pengen sih iya, tapi kamu kan waktu itu masih hamil dan sekarang kamu masih tahap penyembuhan setelah melahirkan, jadi aku masih bisa menahannya sampai kamu udah siap lagi"

"Aku setiap hari udah siap lho kak"

Kuusap rambut panjangnya dengan lembut "lain kali aka ya , kamu kan juga capek ngurusin Anlen dan David seharian, jadi kamu banyakin istirahat nya"

"Yakin kakak gak papa kalau belum aku kasih jatah?"

Aku mengangguk pelan "gak papa sayang"

Lagian aku masih sangat merasa bersalah padamu Tasya , apalagi aku masih terus mengingat adegan kak Aera menciumku waktu itu

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now