Season 2 - 30

4.4K 600 39
                                    

Tasya menjambak rambut cepakku dengan kuat saat dia mengejan hebat, aku hanya bisa meringis pelan saat merasakan sakitnya jambakan Tasya yang hampir merobek kulit kepalaku

"AAAAKKKKHHHHH"

"Oekkk oekkk"

Aku tersenyum manis melihat bayi yang sudah keluar dengan selamat sedangkan Tasya mengendurkan jambakanmya di rambut cepakku sambil menghela nafas lega

Syukurlah bayiku sehat

"Selamat ya pak, bu.... bayi kalian sehat dan berjenis kelamin perempuan", ucap dokter perempuan itu sambil tersenyum manis

"Terimakasih banyak dokter",sahut Tasya

"Sama-sama ibu"

Bayi yang di gendong dokter itu mulai di bersihkan ,aku langsung menoleh kearah Tasya dan mengambil tisu dari saku kemejaku lalu mengusap keringat yang mengalir di dahi Tasya, kukecup lembut punggung tangannya dan tersenyum manis "kamu hebat sayang"

"Kamu juga hebat",sahut Tasya dengan lembut

Dahiku mengernyit ketika melihat wajah Tasya yang terlihat khawatir saat menatapku, Tasya sontak memegang pipiku, leherku dan lenganku "astaga kak, ini semua bekas cakaranku? Ya ampun...sampai berdarah begini, pasti sakit banget ya aku cakar"

Cakaran? Berdarah? Ahh pantas wajah, lengan dan leherku terasa perih, ternyata sampai berdarah

"Gak papa, rasa sakit ini tidak sebanding dengan pengorbanan mu untuk melahirkan anak kita"

Tasya tersenyum manis "duh manisnya kata-kata suami aku, sini deketin wajahnya"

Kedua mataku sontak membulat sempurna saat Tasya sedikit bergerak untuk mencium bibirku dengan singkat, kurasakan wajahku memanas mengingat Tasya menciumku tapi tidak tau tempat padahal dia habis melahirkan dan belum di bersihkan juga

Ah sudah lah, ibu muda mah bebas mau ngapa-ngapain

Aku menemani Tasya sampai dokter memberikan bayi kami ke Tasya agar Tasya bisa menyusuinya terlebih dulu, aku menelan ludahku dengan susah payah saat bayi kecilku membuka mulutnya dengan perlahan lalu melumat puting payudara Tasya

Tasya mengecup dahi bayinya lalu menoleh kearahku "kakak makan dulu, udah 12 jam lebih lho kakak belum makan"

"Nanti aja setelah kamu makan"

"Kak, nanti kakak bisa sak...."

"Sstttttt anak kita mau di beri nama siapa?",tanyaku sambil menatap bayi kami yang sedang menyusu ke Tasya

Tasya menggeleng pelan "belum tau kak, aku belum menyiapkan nama sekali soalnya kan kita merahasiakan jenis kelamin bayi kita supaya kita dapat kejutan, kakak udah siapin nama"

"Udah, tapi aku takut kamu gak suka"

"Aku akan selalu menyukai nama yang akan kakak berikan pada bayi kita, so....siapa nama bayi kita hum?"

"Anlena Jensen"

"Anlena Jensen? Wow aku suka kak....tapi emang gak papa kakak menyelipkan marga keluarga aku?"

Aku mengangguk pelan lalu mengusap rambut panjang Tasya, kami saling menatap dan tersenyum satu sama lain sebelum kami mengalihkan tatapan kami ke bayi kami yang sedang sibuk meminum susu yang keluar dari puting payudara Tasya

Setelah plasenta keluar dan bayi kami minum asi , aku bisa keluar dari ruangan persalinan karena Tasya membutuhkan perawatan lebih lanjut

"Nanda... cucu mama perempuan atau laki-laki? Dan Tasya baik-baik aja kan di dalam?",tanya mama sambil memegang kedua lenganku

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now