Season 2 - 21

4.5K 704 66
                                    

Buk

"Capek banget ya?",tanyaku saat Tasya sudah memasuki mobilku dan duduk disampingku

Tasya menggeleng pelan dan tersenyum manis "tadi sih capek banget tapi capeknya udah hilang kok sekarang, soalnya udah ngelihat kakak"

Sejak kapan dia jadi hobi ngegombal begini?

Aku hanya tersenyum tipis dan ku usap pipinya dengan sekilas sebelum aku menginjak pedal gas mobilku, kulihat beberapa karyawan dan satpam perusahaan milik Tasya menatap kearah mobilku dengan berbagai macam tatapan

Ahh aku lupa, kalau aku jemput pemilik perusahaan gak pakai mobil mewah, pantes aja di lihatin banyak orang

"Kamu gak malu di jemput pakai mobil Avanza?"

"Kenapa harus malu?"

"Kan Avanza katanya mobil yang paling murah"

Kulirik Tasya yang sedang mengernyit kan dahinya "emang kenapa kalau murah? Toh kakak beli pakai uang kakak sendiri, jadi kenapa aku harus malu? Aku sih malunya kalau beli sesuatu pakai duit orangtua tapi di sombongin banget, udah begitu belagu lagi dan gayanya ngelebihin yang punya sosmed"

Ah jadi ini alasan Tasya gak sombong seperti orang-orang kebanyakan? Karena dia belinya pakai duit orangtua? Atau dia emang tidak suka memamerkan harta bendanya?

"Kakak tau gak?"

"Tau apa hum?"

"Aku dulu punya temen kuliah kan, nah dia cerita kalau pacarnya itu pegawai negeri, nah pacarnya itu bayar temenku sesuai UMK kota buat muasin dia"

Kedua mataku sontak membulat sempurna "hah? Terus temenmu mau?"

"Ya mau, karena dia dalam keadaan terdesak, tapi sekarang dia udah gak gitu kok, dia udah jadi perempuan baik-baik"

"Syukurlah kalau begitu",sahutku pelan

Kalau aku sih gak mau lah kayak gitu walaupun dalam keadaan terdesak sekaligus, kalaupun aku masih punya harta, aku bakalan habisin seluruh hartaku untuk menutupi keadaan terdesak itu, tapi kalau aku gak punya harta? Aku masih bisa jual ginjal

Bagiku....harga diriku nomer 1 banget

Tapi ya setiap orang beda-beda sih, dan itu hak mereka, toh mereka yang ngejalanin

Tasya menyandarkan kepalanya di lenganku dan ku rangkul pundaknya lalu kubelai rambut panjangnya dengan lembut

"Kamu pengen makan apa hum?",tanyaku tanpa melihat nya karena sekarang aku masih fokus menyetir sedangkan tanganku yang satunya sibuk mengusap-usap rambut panjang Tasya

"Ummm apa ya? Kakak maunya apa?"

"Ayam Lamongan mau?"

"Boleh deh"

Ku belokan stir mobilku kearah kanan "kamu mau aku antar pulang atau....."

"Nginep"

Aku hanya mengangguk pelan laku kuhentikan mobilku di pinggir jalan dekat pedagang kaki lima penjual ayam Lamongan

"Kamu disini aja ya, aku pesen dulu"

"Aku ikut kak"

Aku menggeleng pelan dan melepas sabuk pengaman ku "gak usah Tasya, kamu kan capek, kamu santai dulu disini ya, aku tinggal bentar"

Aku segera keluar dari mobil dan memesan ayam Lamongan 3 porsi

Aku duduk disalah satu kursi penunggu, kulirik sekeliling ku yang lumayan ramai

Drrrtttt

Kurogoh ponsel di saku kemejaku dan dahiku mengernyit melihat pesan dari Kevin

Ini anak ngapain ngirim pesan malam-malam? Pasti mau pamer liburan honeymoon lagi, ckk nyebelin

Don't You Remember (Completed)Место, где живут истории. Откройте их для себя