41

5.1K 729 41
                                    

Aku duduk atas pohon bersama Kevin dengan seplastik somey di tanganku, lebih tepatnya sih di lapangan umum, jadi ya di lapangan umum ini ada lapangan basket, bola dan futsal

Lapangan disini outdoor semua dan banyak pepohonan rindang di sekeliling lapangan ini, kulihat banyak para murid yang duduk di bawah pohon juga

"Eh Nan, nenenya Elsa gede anjir"

Ahh jadi ini alasan dia ngajak aku makan di atas pohon, supaya dia bisa dengan puas melihat nenen-nenen para murid perempuan? Kevin memang lain dari mahkluk tak kasat mata

"Kamu gak pengen cari cewek yang toketnya gede?"

Aku menggeleng cepat "enggak lah, lagian buat apa nyari cewek yang nenennya gede?"

"Ya buat nyusu lah Nan, kalau nenennya gede itu gemesin anjing pas di hisap, apalagi ekspresi nya si cewek pas di hisap nenennya tuh kayak ughhhhhh sial punya gue malah berdiri, aku ke toilet bentar"

Kevin langsung turun dari kamar mandi dan berlari entah kemana sedsngkan aku masih menikmati seplastik someyku di atas pohon dengan pemandangan anak-anak perempuan kelas 10 yang sedang main futsal

"Eh monyet, turun"

Aku menoleh kebawah dan kulihat Ileana menatap keatas sambil berpangku tangan, aku segera turun dari pohon dan berdiri didepannya "ya...ada apa?"

"Gak papa"

"Oh okey", sahutku lalu menggigit plastik someyku untuk bersiap naik lagi keatas pohon

Kurasakan ada yang menarik baju bagian belakang ku "eh tolol, ngapain naik lagi? Mau berkamuflase jadi monyet beneran?"

Aku menoleh kebelakang dan melihat wajah Ileana yang datar "aku sedang menjalankan tugas negara"

Dahi Ileana mengernyit "tugas negara apa?"

"Mengamankan sekolah dari para penjahat kelamin dan pedofil"

"Brengsek",umpat Ileana lalu mengambil seplastik somey yang sudah kumakan setengah dari tanganku dan dengan santainya dia memakan someyku yang malang itu

"Kamu gak takut kena virus? Itu bekasku Ile, kalau kamu mau nanti bisa aku beliin"

Ileana mengalihkan pandangannya dariku dan membuang plastik someyku yang sudah habis ke tempat sampah "gak papa, tubuh gue kebal virus rabies dari lo, jadi aman"

Bilang aja dia hobi cari yang gratisan, tapi dia kan kaya, masak hobi cari gratisan sih? Aku aja masih jual mahal kalau di kasih gratisan

"Lo beneran gak remed?"

"Tau darimana kalau aku gak remed sama sekali?"

"Ckk lo kan sendiri yang bilang sama gue"

Aku? Bilang sama dia? Kapan? Perasaan terakhir aku ngobrol sama dia itu pas dia nebeng di mobilnya Kevin deh

Aku hanya mengangguk-angguk dan Ileana menarik tanganku untuk pergi keluar dari lapangan lalu membawaku naik menuju lab bahasa yang sepi, kami duduk di balkon depan lab bahasa

"Kamu ngapain ngajak aku kemari?"

"Disini angker, jadi aku takut sendirian"

"Ya kan kamu bisa duduk ditempat lain"

"Di tempat lain ramai, gak suka"

Aku dan Ileana sama-sama diam, tatapanku malah tertuju kearah adik kelas yang sedang melempar-lemparkan sepatunya keatas lalu ketawa-ketawa gak jelas

Perasaan murid disini gak ada yang bener, abstrak semua

"Nan..."

"Hum?"

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now