13

6.3K 832 40
                                    

Greppp

"Ikut aku"

Kurasakan tanganku di tarik dengan lembut dan aku menoleh kebelakang saat kak Aera menarikku , kulihat Kevin menunjukan jempolnya kearahku saat kak Aera membawaku menuju ruang musik yang berada di lantai 2 diatas ruang perpustakaan

Kak Aera melepaskan tanganku dan menatapku lekat "kamu kemana aja huh? Sudah seminggu kamu gak berangkat tanpa kabar sama sekali, rumahku sepi gak ada orang dan aku juga gak bisa nemuin kamu dimana-mana"

"Kamu bayar Kevin berapa sampai dia bungkam saat aku tanya kamu padanya"

Aku memilih mengalihkan pandanganku dari kedua matanya yang terlihat sendu "bukan urusan kamu"

"Nanda please....kamu pacar aku dan kamu tanggung jawab aku sekarang, jika kamu tidak mengijinkan aku tau masalah kamu, setidaknya ijinkan aku untuk selalu ada di samping kamu"

Aku hanya tersenyum tipis dan menatap pepohonan cemara yang dedaunannya bergerak karena di tiup angin lalu pandanganku beralih ke atas langit biru

"Nanda"

"Aku bilang bukan urusan kakak"

Bibirku seketika bungkam saat kedua telapak tangan kak Aera memegang kedua pipiku "dengar ya Nanda, apapun masalahmu yang aku tidak tau seberat apa itu, tapi aku mohon padamu....jangan abaikan masa depanmu, kamu orang cerdas, jangan kamu sia-siakan kecerdasan mu, aku ingin kamu menjadi orang sukses untuk diri kamu sendiri"

Aku hanya bisa menghea nafas pelan dan menunduk dalam, kurasakan kedua mataku lama-lama menjadi panas

Andai...andaikan orangtuaku berkata seperti itu padaku kak, tapi realitanya perkataan mereka terbalik dari kata-kata mu, mereka lah yang perlahan-lahan mengahncurkan masa depanku

Aku down..... benar-benar down, aku berada pada titik yang paling terendah

"Nanda, listen to me...."

Aku menatap kedua mata kak Aera dengan sendu saat kak Aera menatapku lekat "kamu begitu hebat melewati semua masalah ini, kamu begitu kuat melewati rintangan ini, kamu begitu dewasa menyelesaikan semuanya, tidak mudah bukan? Kamu terpaksa menjadi dewasa dan kamu terpaksa menjadi kuat? Ya aku tau....namun kamu harus berterimakasih pada dirimu sendiri karena hatimu sudah begitu hebat menghadapinya, hatimu juga sudah begitu kuat menghadapi semuanya"

"Aku tau Nanda.... hatimu patah, harimu kosong di setiap harinya karena di penuhi kesendirian mu, tak ada yang dapat kamu percayai selain dirimu sendiri, mungkin kamu berfikir kamu akan menyerah, tapi itu bukan pilihan yang tepat, tujuanmu yang sebenarnya adalah mencoba untuk bangkit karena berjuang akan menunjukan hasil prosesmu"

Kurasakan kedua mataku menjadi semakin memanas dan kurasakan air mataku mulai mengalir dengan perlahan , kedua ibu jari kak Aera mengusap air mataku "walaupun aku tidak tau apa masalahmu itu tapi terimakasih untuk hati yang kuat, jiwa yang menolak untuk lemah dan proses yang menakjubkan Nanda, kamu hebat....kamu manusia hebat dan kamu manusia yang sangat baik"

Aku sontak memeluk tubuh kak Aera dengan erat, kusembunyikan wajahku di bahunya dan air mataku semakin tidak ingin berhenti mengalir, kurasakan tangan kak Aera membelai punggung ku "menangislah Nanda, menagislah sepuas kamu"

Meskipun aku lelah harus berpura-pura untuk baik-baik saja dan harus tersenyum untuk keputusasaan yang ngehancurin seluruh hidupku tapi aku harus bertahan walaupun itu sangat menyesakkan dan semakin menyakiti ku

Apa cuma aku yang merasakan kalau hidupku semakin hari semakin terasa kosong?

Rasanya sakit banget ketika aku harus mikirin mereka tapi mereka tidak pernah pengen tau apa yang aku derita dan apa yang aku alami

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now