49 (End)

6.9K 835 152
                                    

Aku menghela nafas pelan saat acara kelulusan sekolah sudah selesai dan kurasakan genggaman lembut di punggung tanganku, aku menoleh kesamping dan kulihat Kevin tersenyum tipis kearahku

"You're oke?", tanya Kevin dan aku mengangguk

Kevin mengajakku pergi menuju kelasku saat salam penutup selesai di ucapkan dan kita duduk di balkon kelas, pandanganku tertuju pada para orangtua dan murid yang sibuk berfoto di aula dengan bunga-bunga yang di di bawa mereka

"Apa kamu jadi pergi?"

"Aku tidak tau"

"Kenapa? Apa Aera membuat mu ragu untuk pergi?"

Aku hanya tersenyum kecut "awalnya iya tapi kak Aera tidak kunjung memaafkanku, so... aku masih memikirkan nya sampai keberangkatan ku besok malam"

"Ngapain kamu menunggu maaf dari Aera? Dia yang salah karena tidak mendengarkan penjelasanmu dan lagipula dia sama sekali tidak percaya sama kamu, dia lebih percaya adiknya padahal kamu sudah memberikan bukti padanya, dia mungkin waktu pacaran hanya untuk bermain-main denganmu, sudahlah Nan.... lupakan dia dan tetaplah disini menemaniku kuliah, kuliahku pasti hampa banget tanpa kegilaanmu"

Kusandarkan kepalaku di lengan Kevin "aku ingin kuliah disini tapi aku tidak bisa hidup dekat dengan orangtuaku, aku tidak ingin melihat mereka lagi ataupun berurusan dengan mereka, makanya aku sudah merencanakan dari awal kalau aku akan bekerja dan kuliah di luar negeri, aku sudah benar-benar tidak tahan Vin, aku harap kamu mengerti"

"Kalau begitu aku akan bilang ke papa untuk kuliah di kampus yang sama denganmu"

Kedua mataku sontak membulat sempurna dan aku duduk kembali dengan tegap sambil melihat kearah Kevin "jangan bercanda Vin, kamu...."

"Tenang aja, aku kan kaya, lagi pula stok cewek disini sudah menipis dan aku bosan dengan mereka, aku kan juga ingin tidur sama cewek asing"

"Sinting"

"Hahahaha",tawa Kevin lalu merengkuh tubuhku dan memelukku dengan sangat erat

Tangan kekar Kevin mengelus-elus punggungku "bukankah kita sudah menjadi keluarga Nan? Papa juga sudah menganggapmu sebagai anak mereka, jadi apapun yang terjadi kita tetap akan menjadi sebuah keluarga, so...jangan merasa sendiri lagi Nan, aku memang tidak tau rasanya dan semenderitanya jadi kamu, tapi setidaknya aku bisa menjadi teman kesepianmu, kesedihan mu dan teman stresmu"

Ya, Kevin adalah orang yang selalu mendengar keluh kesahku, walaupun dia brengsek tapi dia benar-benar teman yang baik, orangtua Kevin juga memperlakukan ku dengan sangat baik bahkan aku juga sering menginap di rumah Kevin

Dari kecil Kevin sudah menjadi menjadi teman sejatiku, dia bahkan mengikuti ku kemanapun aku pergi walaupun sebenarnya niatnya tuh buruk dan brengsek banget, tapi its okey....akan seru jika ada Kevin

"Apa kamu akan menemui kak Aera lagi?"

Aku mengangguk lalu melepaskan pelukanku "ya, aku akan menemui kak Aera lagi, aku tidak ingin kak Aera salah paham"

"Lalu kalau kak Aera gak salah paham, apa kamu yakin dia masih setia denganmu?"

Dahiku mengernyit sedangkan Kevin menghela nafas pelan "perasaan manusia bisa berubah Nan, walaupun aku tau kamu bucin banget sama kak Aera, tapi jangan terlalu berharap hubungan kalian akan berlangsung lama, karena apa? Karena kak Kaitlyn sama sekali tidak merestui kalian"

Kedua mataku berkedip pelan "tapi aku akan berusaha lebih untuk memperbaiki hubungan ini Vin, aku juga dari awal tidak bisa berharap lebih ke kak Aera karena keadaan ku, martabatku dan derajatku yang sangat berbeda dengannya, kamu tenang saja....selama ini aku masih selalu sadar diri"

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now