45

4.8K 691 24
                                    

"Hey sayang, udah lama nungguinnya?"

Aku menggeleng pelan dan tersenyum manis melihat penampilan kak Aera hari ini yang kelihatan manis banget "sini deketin wajahnya"

Alis kak Aera terangkat sebelah lalu melihat sekelilingnya "kamu mau nyium aku disini? Ughh suka deh kalau kamu liar begini"

Dahiku mengernyit saat kak Aera mendekat kan wajahnya kewajahku dan memejamkan kedua matanya, ku pakaikan helm di kepalanya lalu ku kancingkan helmnya "udah beres, yuk naik"

Kutepuk jok belakang ku saat kak Aera membuka kedua matanya lalu bibirnya terlihatnya cemberut "kirain mau nyium"

"Anter aku pulang ke rumah aja sayang, kak Kaitlyn masih sensi sama aku, dia takut aku sakit lagi kalau di apartemen"

"Siap kakak, sesuai pesanan"

"Jangan mulai" sahut kak Aera lalu mencubit kedua pipiku dengan gemas

Kak Aera naik di jok motorku lalu memelukku cukup erat, kulajukan motorku dengan kecepatan sedang ke jalan raya

Kugigit bibir bawahku pelan saat merasakan kedua tangan kak Aera masuk kedalam kemejaku dan menyentuh perutku "kamu seksi deh"

"Kak....ini di jalan lho"

"Biarin, habis perut kamu hangat sih"

Aku memilih fokus menyetir motorku ketika telapak tangan kak Aera dengan santainya membelai perutku

"Kamu tau gak? Kucingnya Ile tuh nakal tau"

Kucingnya Ile? Ah yang di kasih nama Lenan itu?

"Nakal gimana kak?"

"Yah nakal, suka pup sembarangan dan yang bersihin itu kak Atsuko karena di suruh kak Kaitlyn, lagian Ile tuh gampang jijik tapi melihara kucing"

Jadi selama ini tuh kucing masih suka pup sembarangan? Lah buat apa dulu si Ile beli pasir kucing kalau gak di pake buat pup kucing?

Dahiku mengernyit heran "kenapa gak di latih pup di pasir?"

"Siapa yang mau ngelatih? Aku? Dihh gak mau lah, kamu bisa ngelatih kucing pup di pasir?"

"Bisa kak"

"Ya udah, ntar kamu ajarin si kucing itu pup di pasir, mumpung kak Kaitlyn lagi ngecek cafe"

Aku mengangguk "iya kak"

"Tapi kucingnya kayaknya sakit deh sayang, soalnya aku pernah lihat itu kucing muntah, sekarang kucing itu kurus, bulunya rontok dan perutnya buncit kayak perutnya kak Atsuko"

Ahh jadi kucingnya cacingan?

"Terus udah di bawa ke dokter hewan sama Ile?"

"Ile mah mana sempat ngurus kucing? Dia aja sibuk osis"

Aku mengangguk-angguk "aku masih punya obat cacing kucing, biar aku yang ngobatin, kalau di bawa ke dokter mahal"

"Ke dokter aja, pakai uangku"

"Gak perlu, percaya sama aku, okey"

"Ya udah deh sayang", sahut kak Aera sambil menyandarkan kepalanya di punggungku

Kuhentikan motorku tepat di depan rumah kak Aera, aku tersenyum tipis melihat kucing yang aku temukan di sekolah berlari kearahku

Aku turun dari motor dan kugendong kucing itu sambil mengelus-elus dagunya lalu kukecup dahi kucing itu "duhh imut banget sih"

"Kok kucingnya langsung ngehampirin kamu sih?",tanya kak Aera saat dia baru turun dari motorku

Kubuka jok motorku untuk mengambil makanan kucing, obat cacing dan creammy food "mungkin ini kucing tau kalau aku penyayang kucing"

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now