11

6.6K 834 30
                                    

Keluarga yang menghancurkan ku, keadaan yang membuatku terpaksa dewasa dan cinta yang menjatuhkan ku kedalam jurang penyiksaan

Apa aku tidak layak bahagia? Apa aku tidak layak hidup? Apa aku tidak layak untuk merasakan apa yang namanya sebuah kasih sayang yang tulus?

Kenapa aku? Kenapa semua kesakitan ini tidak selesai-selesai? Kenapa? Dosa apa yang sudah di perbuat nenek moyangku dulu sampai hidupku seperti ini? Dosa apa anjing

Ku injak puntung rokokku dan kuambil sebatang rokok lagi, kuselipkan sebatang rokok di dalam bibirku lalu kunyalakan lagi

Kuhisap rokokku dalam-dalam sambil menatap kearah cafe Kai Ice Cream And Cake yang sudah gelap gulita karena memang sudah tutup 1 jam yang lalu

Kupejamkan kedua mataku dengan perlahan, kurasakan hembusan angin yang menerpa wajahku, kupegang dadaku yang tiba-tiba sesak mengingat pertengkaran orangtuaku yang semakin hari semakin menggila

Kubiarkan air mataku mengalir di pipiku sambil menghisap rokokku dalam-dalam lalu kuhembuskan secara perlahan

Kupukul dadaku yang benar-benar sesak dan sakit, kuremas pelan kemejaku

Sakit anjing, bangsat....kalian gak capek apa nyiksa aku terus seperti ini? Sialan

"Apa sesakit itu?"

Kedua mataku terbuka dan melihat kak Atsuko sudah duduk didepanku, aku segera mengusap air mataku dengan kasar

Kapan kak Atsuko disini?

"Kakak ngapain disini? Dan aku juga gak denger suara mobil kakak"

Kak Atsuko tersenyum tipis "mobil gue ada di pinggir jalan, adik dan pawang gue juga ada disana, lagian gue kemari juga suka-suka gue dong, kan cafe ini milik pawanh gue"

Ku arahkan sebungkus rokok kearahnya "rokok kak?"

"Lo pengen gue mati di tangan pawang gue?"

Dahiku mengernyit bingung dan kak Atsuko menggeleng pelan "dah lah, gue mau masuk dulu, dompet gue ketinggalan di dalam"

Aku mengangguk-angguk dan melihat kak Atsuko masuk kedalam cafe menggunakan sidik jarinya, kuhisap rokokku dalam-dalam lagi lalu kuhembuskan secara perlahan

"Kamu siapa?"

Aku segera berdiri saat melihat seorang perempuan beraura dingin berdiri didepanku, dia menatapku intens dari atas sampai bawah "saya tanya sekali lagi ya, kamu siapa? Dan ngapain didepan cafe saya? Apa kamu gak lihat cafe saya udah tutup?"

"Dia karyawan cafe ini sayang, lagian kenapa sih kamu sensi banget hari ini?", sahut kak Atsuko yang baru berjalan kearah kami

Sayang? Tunggu....jadi pawang yang di maksud kak Atsuko itu perempuan ini?

Eh mereka lesbian? Sumpah demi apa?

Perempuan itu menghela nafas pelan saat kak Atsuko merangkul pinggang perempuan cantik yang mempunyai tatapan datar itu "kamu dapat karyawan darimana sih, lagian kan..."

"Dia temen deket Kevin, dia juga sekolah bareng adik kamu, jadi kamu bisa percaya sama dia",sahut kak Atsuko cepat

"Tapi sayang...."

"Apa hum? Kamu kan gak pengen punya karyawan perempuan karena kamu takut ada yang godain aku, lah aku kan udah nyari karyawan laki-laki"

Aku? Laki-laki? Sejak kapan?

Kulihat bibir perempuan itu bungkam lalu kini ia menatapku "saya Kaitlyn, kamu bisa panggil saya kak Kaitlyn, ngerti?"

Aku mengangguk lemah dan kak Kaitlyn menunjuk rokok yang ada di jemariku "dan kamu tidak boleh merokok kalau ada saya disini, mengerti?"

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now