Don't You Remember (Completed)

Season 2 - 34

Aku duduk manis di gazebo taman rumah orangtua Tasya sambil

Aku duduk manis di gazebo taman rumah orangtua Tasya sambil memangku Anlen, bibir ku tersungging tipis saat melihat bibir Anlen sibik menghisap dot botol susunya

Masih bayi aja Anlen bisa secantik ini, gimana kalau udah dewasa coba? Pasti jadi primadona seperti Tasya, tapi kenapa aku gak suka ya kalau anakku jadi primadona? Takutnya nanti anakku sombong

Kepalaku mendongak saat melihat sebuah mobil berhenti di basement rumah orangtua Tasya, dahi ku mengernyit saat melihat seorang pria berjas yang sangat tampan turun dari mobil sambil melepas kan kaca mata hitamnya

Kulihat papa Tasya menyambut pria itu dengan memeluk tubuh kekarnya

Aku memilih menunduk untuk melihat penampilan ku hari ini yang mirip gembel karena pagi ini aku hanya memakai t-shirt hitam dan celana kain pendek berwarna coklat, lagian kan di rumah jadi ngapain aku pakai jas seperti pria itu? Cuaca siang ini aja puanas banget

Tiba-tiba aku pengen es campur deh, tapi beli dimana? Di toko bangunan ada gak ya? Soalnya kalau beli di gerobak es campur pasti rame pembeli, malas banget ngantrinya

Kulihat Anlen tersenyum kearahku sambil menghisap dot botol susunya dan tangannya bergerak-gerak kearahku, kudekatkan wajahku kearahnya dan membiarkan tangan kecil Anlen menyentuh wajahku

"Pa..."

Dahiku mengernyit saat David sudah berdiri didepanku "disuruh mama ke ruang tamu, mama mau ngenalin papa ke temen kuliah mama dulu di Inggris"

Teman kuliah? Di Inggris? Ahh pantas aja penampilan nya keren, ternyata orang kaya

Aku menggeleng pelan "bilangin ke mamamu kalau papa belum mandi lagian papa juga lagi gendong Anlen jadi lain kali aja sesi kenalannya dan bilang juga kalau papa minta maaf gak bisa kenalan sama temen mamamu"

"Okey siap pa",sahut David lalu mencium pipi Anlen terlebih dulu sebelum ia pergi menuju rumah utama

Kulihat kedua mata Anlen yang mulai terpejam saat angin segar sedikit berhembus kearah kami dan aku memilih berjalan masuk kedalam rumah lewat pintu samping

Anlen seperti nya butuh ranjang supaya tidurnya lebih nyenyak

Aku masuk kedalam kamar Tasya dan meletakan tubuh kecil Anlen di atas tempat tidur, aku kini tiduran di samping Anlen lalu menepuk-nepuk paha Anlen dengan perlahan

"Cepatlah besar ya sayang, habis itu main catur sama papa",ucapku pelan

Kudekatkan wajahku di lengan tangan Anlen yang kecil dan kuhirup dalam-dalam harum tubuh Anlen yang wangi khas bayi

Rasanya ingin berlama-lama didekat Anlen

Setelah Anlen tidur dengan nyenyak, aku memilih mandi keramas untuk menyegarkan tubuhku, aku keluar dari kamar mandi setelah mandi keramas dengan singkat dengan singkat. Aku usap-usap rambut cepakku dengan handuk kering sambil berjalan menuju balkon kamar Tasya

Bibirku terbungkam rapat saat melihat pemandangan di bawah sana yang menyesakan hati dan menyayat hati. Retina mataku bisa melihat Tasya dan pria itu tertawa , aku juga bisa melihat pria itu mengecup pipi Tasya sebelum ia masuk kedalam mobilnya walaupun sebenarnya aku tau kalau Tasya langsung memukul dada pria itu dengan kesal saat pria itu dengan lancang mengecup pipi Tasya

Apa pertemanan di Inggris itu sangat intim seperti itu?

Aku hanya tersenyum tipis saat Tasya mendongakkan kepalanya kearah balkon kamarnya dan pandangan ku teralih ke mobil mewah pria itu yang sudah melaju pergi membelah halaman rumah Tasya yang luas