32

4.8K 700 73
                                    

Ting tong

Cklekk

"Lho Nanda, ngapain kamu disini?"

Aku hanya bisa tersenyum manis kearah kak Kaitlyn yang sedang menatapku dengan datar lalu kutunjukan 2 plastik boba kearah kak Kaitlyn "ini pesanannya kak Aera sama Ileana kak"

Dahi kak Kaitlyn mengernyit "Pesanan? Ileana sama Aera?"

Aku mengangguk pelan "iya kak"

Tiba-tiba kak Kaitlyn menatapku curiga "jangan bilang kamu nolak Aera karena kamu sedang deketin Ileana?"

Aku langsung menggeleng cepat "gak kak seriusan, aku gak deketin Ileana"

"Terus ini apa buktinya?"

"Ini itu...."

"Hey Nan, wah thank you ya bobanya dan nih ponselnya"

Ileana mengambil boba dariku dan mengembalikan ponselku "itu yang satu pesanannya kak Aera ya Le"

"Ya ntar aku kasih ke dia....dah ah mo masuk, bye"

Aku segera mengantongi ponselku "saya permisi dulu kak"

"Tunggu.... aku belum selesai ngomong sama kamu, kamu ikut saya"

Aku hanya terdiam saat kak Kaitlyn berjalan menuju gazebo dan aku hanya bisa mengikuti nya dari belakang

Dengan gugup aku duduk disamping dia dan agak berjarak sekitar 1 meter, kudengar kak Kaitlyn menghela nafas pelan "hufttt jadi gini Nanda"

"Ya kak"

"Saya mohon sama kamu, jauhin Aera"

Bibirku benar-benar terbungkam rapat saat kak Kaitlyn mengucapkan kata-kata barusan dan kak Kaitlyn kini menatapku dengan datar "you know me....aku dan Atsuko memiliki hubungan yang salah, so aku sebagai kakaknya gak ingin adik-adik ku terjerumus juga dalam hubungan yang salah seperti ini, kalau kamu benar-benar sayang sama Aera, tolong jauhi Aera"

"Pokoknya kamu jauhi Aera semampu kamu kalau dia deketin kamu, kamu tau kan.....Aera cantik dan pintar, pasti dia akan dengan gampang nya dapetin pria idealnya plus dia juga bakalan mudah lupain kamu kalau dia sudah menemukan pria yang tepat untuknya"

"Kamu juga gak suka kan sama Aera? Jadi kamu bisa lebih mudah dong nurutin kemauanku, kamu tau sendiri kan kalau Atsuko sangat sayang sama kamu, jadi kamu juga harus tau kalau aku juga sayang sama adik-adik aku, aku gak mau adik-adik ku berjalan kearah yang salah seperti aku dan Atsuko, aku mau yang terbaik untuk masa depan mereka, aku gak mau mereka seperti aku dan Atsuko, percaya lah Nanda.... hubungan sejenis itu hanya akan menimbulkan luka dan sakit karena lika-liku nya sangat sulit untuk di jalanin, Aera itu masih punya masa depan yang panjang, dia akan menjadi primadona di kampus nya jadi kamu harus segera ngejauhin dia supaya dia bisa menemukan pengganti kamu di hatinya"

Aku tau kok kak, aku tau rasanya makanya aku tidak ingin membuka hati untuk siapapun termasuk kak Aera karena kak Aera juga sangat layak mendapatkan pria yang tampan dan kaya raya, aku masih sadar diri, tanpa kak Kaitlyn minta pun, aku juga akan menjauhi kak Aera semampuku

Aku hanya tersenyum tipis "kakak tenang aja, mungkin setahun lagi kak Aera gak akan bisa melihat ku lagi, tapi kalau seumpamanya aku dan kak Aera tidak sengaja bertemu di cafe, aku janji akan menghindari nya semampuku"

Kak Kaitlyn menggeleng cepat "no...aku sudah menemukan karyawan untuk mengganti kamu, kamu akan saya bayar tanpa harus bekerja jadi kamu tidak perlu bekerja di cafe lagi sampai Aera menemukan orang yang dia cinta"

Deg

Jadi aku udah di pecat?

"Kalau begitu tidak udah membayarku kak, maaf....aku gak bisa terima uang yang bukan hasil dari keringat ku sendiri",sahutku

Aku berdiri dari dudukku "aku akan semaksimal mungkin menjauhi kak Aera sesuai permintaan kakak, kalau begitu saya permisi dan selamat malam kak"

Aku berjalan ke motorku dan menaiki motorku , kulirik lampu kamar kak Aera yang menyala dan aku hanya bisa menghela nafas pelan sambil menjalankan motorku dengan kecepatan penuh

Cinta itu emang rumit ya, menurut ku kamus cinta di hidupku ada 2.....yang pertama adalah cinta sepihak dan yang kedua adalah cinta yang tidak direstui

Menurutku Agne dan kak Kaitlyn gak jahat, Agne punya pilihan dan kak Kaitlyn juga menginginkan yang terbaik untuk adik-adiknya apalagi adik-adik nya udah gak punya orangtua, so....udah pasti kak Kaitlyn menjadi orangtua pengganti buat mereka

Motorku melaju dengan kecepatan penuh bahkan beberapa kali aku hampir menabrak mobil karena motorku melaju melewati garis marka

Apa aku tidak takut mati? tidak....aku sama sekali tidak takut mati karena kematian adalah takdir yang tidak bisa dirubah oleh siapapun kecuali Tuhan

Drrtttt

Aku tidak memperdulikan ponselku yang terus bergetar dan kupakirkan motorku di teras rumahku, dahiku mengernyit saat melihat bundaku yang duduk dengan tenang di ruang tengah

"Nanda..."

"Ya?"

"Bunda butuh uang, kamu pasti punya uang kan? Kamu kan kerja di bengkel"

Kedua alisku bertaut heran "buat?"

"Buat beliin susu adik kamu, siniin dompet kamu"

"Tapi bun...."

Bunda menghela nafas kasar "kamu mau jadi anak durhaka? Mau bunda kutuk jadi jambu monyet? Apa kamu mau adik kamu mati karena gak bisa minum susu?"

Kukeluarkan dompet ku dan bunda langsung mengambil dompet ku untuk mengambil beberapa puluh lembar uang ratusan ribu "ckkk kenapa kamu gak bilang dari dulu kalau uang kamu banyak hah? Masak bunda harus denger dari tetangga dulu kalau kamu kerja di bengkel dan bisa dapat uang lumayan kayak gini"

Kutatap dengan nanar dompetku yang hanya terisi selembar uang berwarna merah "itu udah cukup buat anak sekolahan kayak kamu, kamu gak perlu megang uang banyak-banyak"

"Tapi kan...."

"Udah diem aja kamu, sana masuk kamar dan belajar biar jadi orang yang berguna, kamu gak capek jadi beban keluarga terus?"

Aku jadi beban keluarga? Sejak kapan astaga, perasaan aku gak pernah minta uang ke mereka

Aku memilih masuk kedalam kamarku dan menguncinya rapat-rapat lalu menuju kekamar mandi, kubuka seluruh pakaianku dan kubasahi tubuh ku dari ujung rambut sampai ujung kakiku

Kenapa aku merasa kalau beban hidupku terasa sangat berat? Tapi sejujurnya aku penasaran....adikku itu anak kandung ayahku atau bukan?

Soalnya aku selalu mendengar bunda telfonan dan ketawa-ketawa saat telfonan sama om-om atau berondong itu

Sebenarnya adikku anak siapa? Ayah? Om-om itu? Atau berondong itu? Lalu bagaimana nasib masa depanku besok kalau aku masih selalu mengalah begini? Kenapa aku diam saja tadi saat bunda mengambil semua uangku?

Kujambak rambut cepakku dengan kesal "ah brengsekk, bajingan kamu Nanda....dasar gak berguna kamu"

Apa aku harus mati aja agar penderitaan ku selama ini lenyap? Rasanya aku benar-benar lelah tapi aku harus bertahan hidup meskipun hidupku melelahkan dan tidak berguna seperti ini

Brengsek....bangsat

Voted?
Komen?

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now