34

5K 768 68
                                    

Kubayar ongkos angkutan umum setelah aku turun dari angkutan umum tepat di depan pintu gerbang sekolahku

Dengan malas aku berjalan menuju gerbang namun tiba-tiba ada sosok tidak kuinginkan dan aku hindari selama sebulan ini muncul entah dari mana

Aku segera berlari masuk kepintu gerbang namun tanganku sudah di pegang dengan kuat oleh kak Aera "jangan lari atau aku buang kamu ke Mars supaya kamu jadi makanan alien disana"

Kulirik beberapa guru dan murid yang menatap kearah kami saat kak Aera menyeretku masuk kedalam mobilnya lalu kak Aera dengan santainya menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang

"Kak, aku mau sekolah"

Kak Aera mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum tipis "sejak kapan kamu mementingkan sekolahmu? Bukankah kamu sering bolos dan gak suka sekolah?"

"Tapi kan...."

"Puas ngehindar dariku selama sebulan ini? Udah puas buat aku bingung sama sikap dan sifat kamu yang ambigu? Udah puas buat aku bingung sama kesalahan yang gak aku perbuat sama sekali sampai kamu ngehindari aku? Udah puas hah?"

Bibirku terkatup rapat saat kulihat kak Aera menggenggam kuat stir mobilnya "selama sebulan kamu selalu berangkat pagi-pagi buta dari rumah tapi kamu terlambat datang ke sekolah hanya untuk menghindari ku bukan? Kamu pikir aku gak tau kalau kamu selama ini lewat pintu belakang sekolah"

Aku hanya terdiam melihat air mata yang mengalir di pipi kak Aera dan kak Aera mengusap air matanya itu dengan kasar

"Kak, jangan na...."

"Stop Nanda, jangan sok peduli sama aku kalau ujung-ujungnya kamu cuma ngilang dan mainin perasaan ku"

"Aku gak ngilang kak, aku di rumah dan....."

"Dan apa? Segitu takutnya kamu sama ucapan kak Kaitlyn sampai kamu ngehindari aku kayak gini?"

Deg

Kak Aera tau darimana? Gak mungkin kalau kak Kaitlyn bilang sendiri ke kak Aera kan?

"Kenapa kamu langsung mundur setelah mendengar ucapan kak Kaitlyn hah? Kenapa hikss"

Dengan gugup kusentuh pundaknya saat kak Aera masih fokus menyetir dalam keadaan menangis "kita minggir dulu ya, bisa bahaya kalau kakak nyetir sambil nangis kayak gini"

"Apa? Bahaya apa? Mendingan aku kehilangan nyawaku daripada memilih untuk kehilangan mu Nanda"

Deg

Aku hanya bisa menghela nafas pelan dan kulihat kak Aera membelokan stir mobilnya di sebuah apartemen lalu memarkirkan mobilnya di basement apartemen

"Turun dan kita bicara diapartemenku"

Sejak kapan kak Aera punya apartemen?

Aku ikut turun dari mobil dan kak Aera langsung menarik tanganku menuju lift lalu membawaku ke unit apartemennya, aku hanya bisa berdiri kaku saat kami sudah berada didalam unit apartemen nya dan aku hanya diam saat kak Aera menyeretku untuk duduk di atas sofa

Plak

Kurasakan pipiku yang panas akibat tamparan lumayan keras dari tangan kak Aera, kak Aera menatapku dengan kedua matanya yang sudah memerah dan air matanya terus mengalir di pipi bahkan kini tatapannya benar-benar sangat tajam

"Sakit?"

Aku menggeleng pelan dan kak Aera merengkuh tubuhku lalu memelukku dengan sangat erat, bulu kudukku meremang saat bibir kak Aera menempel di leherku dan menghirup leherku cukup dalam " i miss you so much Nanda"

Don't You Remember (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang