40

5.2K 755 45
                                    

Aku sedang duduk manis di atas motor maticku sedangkan kak Aera duduk dibelakangku dan memelukku dengan erat dari belakang tanpa memperdulikan tatapan-tatapan orang kepada kami, bahkan aku merasa kalau dunia ini milik berdua, sedangkan yang lain hanya ngontrak

Tatapanku tertuju kearah lautan lepas yang biru, kulihat beberapa kapal berlayar dengan pelan

Kenapa kapal besar gak ngebut kayak speedboat? Ada yang bisa menjawabnya?

"Sayang"

"Hum....."

"Kalau aku jadi putri salju, kamu mau jadi apanya?"

"Apelnya"

"Kok apel sih? Kenapa kamu gak jadi pangerannya?",tanya kak Aera sambil mengeratkan pelukannya

Aku hanya tersenyum tipis dan memegang punggung tangan kak Aera dengan lembut "putri salju tertidur karena apa?"

"Apel"

"Nah itu tau"

"Awww",rintihku pelan saat kak Aera mencubit pinggangku pelan

"Gak ada hubungannya ih, gak etis banget sih jawaban kamu"

"Ya kan putri salju tertidur setelah memakan apel, jadi aku maunya jadi apel, soalnya cintaku itu bisa menidurkanmu"

"Menidurkan gimana?"

Kedua tangan kak Aera bergerak menuju dadaku dan aku sontak mengambil kedua tangannya lalu kuletakan di kedua pahaku lalu kupegang punggung tangannya supaya tangannya gak merambat naik ke dadaku lagi "ya menidurkanmu, soalnya tidur itu sama aja gak sadar, ya sama kayak cinta....cinta kadang membuat orang gak sadar, kayak ngefly gitu"

"Dapet filosofi dari mana kamu?"

"Dari kamus ngawur"

"Nan ihhh"

Aku menoleh kebelakang dan melihat kak Aera memanyunkan bibirnya "apa sayang? Daritadi kok bad mood terus sih hum?"

"Pms tauk"

"Sakit gak perutnya?",tanyaku dengan lembut

Kak Aera mengangguk "humm lumayan"

"Ya udah aku antar kakak pulang ya biar kakak bisa istirahat"

Kak Aera menggeleng cepat "gak mau, aku masih kangen, kita kerumah kamu aja, aku pengen lihat kamar kamu"

Rumahku?

Dahiku mengernyit bingung "kamar aku?"

"Iya, gak boleh?"

Iyain aja deh, lagian ayah dan bunda lagi di kota S selama 2 hari jadi aman lah kalau bawa kak Aera pulang

Aku hanya tersenyum tipis "boleh sayang, ya udah kita kerumah aku ya"

"Hum"

Ku starter motor maticku dan kulajukan dengan kecepatan sedang menuju jalan raya, kak Aera masih setia memelukku dengan erat-erat seperti perangko yang gak mau lepas

Setelah setengah jam berkendara, kami pun sampai di halaman rumahku dan kak Aera turun dari motor ku, kulirik kak Aera yang sedang menatap depan rumahku dan sekeliling rumahku

"Maaf ya kak rumahku kecil"

"Enggak kok sayang, rumah kamu rapi dan halamannya juga luas, lagian rumah kecil itu bersihinnya gak capek"

Bibirku tersungging tipus lalu buka kunci pintu rumahku "yuk masuk"

Kak Aera mengangguk dan masuk kedalam rumahku, kulihat sekeliling ku sekilas untuk memastikan tidak ada yang melihat kedatangan kak Aera, soalnya kalau ada yang ngelihat kedatangan kak Aera itu bisa bahaya, takutnya nanti malah jadi gosip para tetangga

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now