Bonus (Author Pov)

9K 790 161
                                    

Langit yang semula cerah tiba-tiba berubah mendung saat seorang perempuan masih setia duduk di samping sebuah makam yang sudah di penuhi bunga mawar

Perempuan yang masih setia duduk disamping makam tersebut kini meletakan sebuah bunga buah mangga sambil tersenyum sendu, ia memegang sebuah batu nisan yang terdapat tanda salib nya, di batu nisan tersebut tertulis nama 'Nanda Rakhasadrina'

"Kamu dulu suka banget kan Nan sama bunga buah mangga sampai kamu di marahin guru gara-gara sering matahin batang bunga mangga di sekolahan. Dan hari ini aku bawain bunga buah mangga spesial buat kamu ",ucap Aera pelan

"Kamu masih inget gak dulu kamu sering banget beliin aku buah durian setiap musim durian? Terus juga setiap 3 hari sekali kamu beliin aku coklat. Buku diary Doraemon yang kamu berikan buat aku juga masih aku simpan sampai sekarang Nan bahkan kunci gembok bukunya masih ada"

"Pohon natal kecil yang kamu beliin buat aku masih aku simpen Nan bahkan sekarang jadi pohon favorit nya putri kita"

Aera memegang sebuah kalung rosario yang menghiasi lehernya "kalung pemberian mu saat valentine dulu juga masih aku pakai sampai sekarang. Kamu tau gak sih kalau aku syok banget kamu ngasih hadiah valentine kaling ini padaku, gimana gak syok coba kalau hadiah valentine itu sebuah kalung rosario?"

"Apa kamu ingat kalau di setiap hari minggu kamu selalu buatin aku cake coklat kesukaan ku ? Kemarin aku coba buat kue sama Dara, tapi gagal dan rasanya gak sama seperti yang kamu buatin untukku"

"Aku kangen banget sama kamu, aku kangen ngelihat kedua mata kamu, aku rindu senyuman mu dan aku rindu pelukanmu, aku sangat merindukan seluruh moment kita saat bersama sayang, apa kamu merindukan ku juga?"

Aera meraba nama Nanda yang tertulis di batu nisan, ia mencoba menahan tangisnya agar tidak keluar dari kedua matanya "Nan....apa kamu bahagia di atas sana?"

"Aku harap kamu bahagia di atas sana ya sayang, di atas sana gak ada lagi orang yang bisa menyakiti mu termasuk aku"

"Maafin aku Nanda, aku sudah menyakiti orang setulus kamu, aku sudah menyakiti orang sebaik kamu dan aku.... aku benar-benar menyesal telah salah mengambil keputusan ku saat itu, aku tergoda dengan uang demi membantu kakakku tanpa memperdulikan perasaan mu, aku sangat menyesal Nanda"

"Aku berharap waktu berputar kembali Nanda, aku harap kita bisa bersama lagi, aku janji tidak akan menyakitimu"

Aera menatap makam Nanda dengan tatapan sendu dan ia mengusap air matanya dengan kasar "aku sudah membalas Kana untukmu sayang, Kana sudah di asingkan ke Kamboja sama kak Kaitlyn, tapi kenapa aku masih belum bisa merelakan mu pergi? Aku mohon sayang.... kembalilah, aku dan Dara butuh kamu, kami sangat membutuhkanmu"

Disisi lain Kevin berjalan menghampiri Aera dan menyentuh pundak Aera dengan lembut "kak....ayo pulang, sebentar lagi akan hujan, kita bisa kesini lagi besok"

Kepala Aera mendongak dan mengangguk pelan, Aera kembali menatap makam Nanda dan memegang batu nisannya "aku pulang dulu ya sayang, besok aku kesini lagi"

Kevin hanya bisa menghela nafas pelan dan ia menunduk lalu memegang batu nisan Nanda "Nan....dunia ini emang jahat, tapi aku sangat berharap kamu ada disini lagi walaupun itu mustahil, aku dan yang lainnya merindukan mu, kami merindukan sosok dirimu"

Aera berdiri dari duduknya setelah mengecup batu nisan Nanda dan ia berjalan pergi bersama Kevin dari makam Nanda dengan langkah pelan

Tak lama setelah mereka pergi, seorang perempuan dewasa yang cantik datang menghampiri makam itu, bibirnya tersungging tipis

"Aku gak nyangka, orang sebaik kamu malah pergi terlebih dulu, padahal kamu yang menyelamatkan ku saat aku uji coba untuk bunuh diri", ucap Dyra sambil meletakan sebuket mawar putih di atas makam Nanda

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now