12

6.7K 805 79
                                    

"Kedip tolol, baksomu udah mau dingin itu"

Dasar Kevin brengsek, ganggu orang aja

Aku mengalihkan pandanganku dari Agne yang sedang bercanda dengan ketiga temannya, aku menghela nafas kasar saat Kevin mencomot baksoku menggunakan tangannya, lalu kudorong mangkok baksoku kesamping dan memberikannya ke Kevin "makan aja deh, dasar jorok"

"Itulah tujuan saya, supaya mendapatkan bakso tambahan"

Bangsat, kaya tapi pelitnya ngelibihin Mail

Aku memilih mengabaikan ucapan Kevin dan berpangku dagu untuk menatap Agne yang sedang bercanda tawa dengan teman-teman nya

Ketawa aja dia cantik, apalagi kalau dia nari-nari eksotis, duhh gak bisa bayangin deh aku kalau khayalanku itu terjadi

Bayangin aja nih....bayangin aja

Kurasakan pipiku terasa memanas dan aku tersenyum-senyum tipis

"Kamu gak capek apa ngelihatin Agne terus? Udah di campakin tapi tetap aja suka"

Aku menggeleng pelan tanpa mengalihkan pandanganku kearah Agne "karena cinta itu tidak akan semudah itu untuk menyerah"

"Dih....udah masuk jurang sampai mau mati aja masih aja ngejar-ngejar, kayak gak ada cewek lain aja"

"Dasar syirik, mohon maaf ya ....saya gak kayak anda yang mudah bergonta ganti pasangan, saya setia"

"Setia darimana? Kamu kan jomblo"

Eh iya ya, aku kan jomblo, gimana sih aku, kenapa otakku mendadak pindah ke tumit?

Dahiku mengernyit saat melihat kak Aera tiba-tiba duduk didepanku dan mengambil tanganku lalu dengan santainya menetes obat merah di pergelangan tanganku yang kena pecahan kaca kemarin "jangan terluka lagi, aku gak suka ngelihat kamu terluka, walaupun aku sebenarnya gak papa kalau aku sering ngelihat kamu  sedang natapin perempuan penggoda itu tapi yang terpenting kamu tidak boleh terluka"

Kugigit bibir bawahku pelan saat kak Aera memplaster kain kasa yang menempel di pergelangan tanganku, aku terdiam saat kak Aera menggenggam punggung tanganku sebentar sebelum dia membereskan kotak p3knya dan berlalu pergi begitu saja dari hadapanku

Kak Aera kenapa sih? Aneh banget

Kini aku menoleh kearah Kevin "kamu gak cemburu ngelihatin kak Aera mengobatiku?"

Kevin menggeleng cepat "ngapain aku cemburu? Dia kan kakak sepupu jauhku"

Kedua mataku membulat sempurna "kakak sepupu jauh? What the fuck Vin, kamu bilang dia calon tunangan kamu"

Kevin tersenyum lebar "ckk aku bilang gitu karena pengen buat kamu cemburu, eh kamu malah gak cemburu dan malah masih suka sama Agne"

"Lagian ya terserah aku dong mau suka sama siapa"

"Bukan gitu Nan, Agne tuh brengsek...senin malam dia jalan sama cewek cantik, selasa malam dia jalan sama om-om, rabu malam dia jalan sama tante-tante, dan semalam dia jalan sama cowok yang masih muda"

Deg

Kupejamkan kedua mataku perlahan saat sebuah jarum seperti menuduk ulu hatiku

"Aku cuma gak mau kamu sakit hati terus sama dia Nan, ayolah Nan....kenapa sih kamu harus naksir cewek brengsek kayak dia? Lagian kamu pernah ngelihat sendiri si Agne ciuman sama cowok didepan club"

"Cinta Vin"

Aku menatap kedua mata Kevin dengan lekat "cinta yang memilihku untuk mencintainya, walaupun dia brengsek...aku gak peduli, karena misiku bukan memilikinya tapi misiku adalah membuat dia bahagia"

Don't You Remember (Completed)Where stories live. Discover now