X. The Act

70 6 0
                                    

He pay attention

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

He pay attention. He act different. He talk a lot. He doing something. He was random, but it is him. Just him.

-Ailimei Ganesh Hayiagni-

Pagi hari ini, Ge dibuat panik dengan hilangnya Zyandru yang biasa tidur di sebelahnya. Jam baru menunjukan pukul empat pagi, tapi laki-laki itu tidak ada wujudnya. Ge akhirnya mencoba mencari keluar, tepatnya di dapur karena laki-laki itu biasanya suka berada di dapur, tapi ternyata tidak ada.

Dia malah dikejutkan dengan kemunculan Mei yang keluar dari kamar sambil menguap dengan penampilan acak-acakan khas baru bangun.

"Ngapain bangun jam segini?" tanyanya heran.

Mei seketika mengernyit. "Lo sendiri ... hoaahm-ngapain bangun jam segini?" tanya Mei kembali.

"Nyariin si Zyandru. Ngilang dia."

"Hah?" Mei penasaran. Dengan mata masih sangat berat, dia melirik ke kamar Ge. "Pulang kali?" tebaknya.

"Kok gak bilang ke gue? Pulangnya sepagi ini?" Ge bergumam kesal.

"Cek hp lo coba. Siapa tau dia ngechat."

Saran Mei dicoba Ge dan benar saja, Zyandru ternyata berpamitan dengannya lewat pesan singkat saat pukul tiga pagi.

Zyandru
Ge, maaf ya, aku mendadak harus pulang sekarang. Ada sedikit masalah di rumah yang bikin aku harus pulang. Maaf kalau perginya aku tiba-tiba dan bikin panik.

Ge menghela napasnya lega. Dia sempat melirik lagi ke dalam kamar dan benar, koper milik Zyandru tidak ada di tempatnya.

"Balik dia," ujar Ge lesu.

"Hm..." respon Mei masih dengan wajah mengantuknya.

Gadis ini melanjutkan niat yang sebelumnya ingin dia lakukan.

"Sekarang lo mau ke mana?" tanya Ge.

"Kamar mandi."

"Mau ke sekolah sepagi ini?"

"Bukan."

"Terus?"

Mei menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Ge datar. "Kok kepo? Orang kalo ke kamar mandi emangnya ngapain?"

Ge membuka mulutnya dan mengangguk menutupi wajah canggungnya. Mei menyadari itu dan memincingkan matanya. "Tidur lagi sana. Lo masih ngantuk kayanya," saran gadis itu.

Saat Ge hendak berbalik ke kamarnya, Mei malah memanggilnya lagi. "Jangan keterusan tidurnya. Pasang alarm jam lima biar gak telat sekolah."

Lelaki itu mengangguk singkat dan berjalan menuju kamar. "Kalo gue gak bangun, please bangunin, ya," ucapnya lagi seraya menutup pintu kamarnya. Mei memasang wajah kesalnya setelah itu.

G in Luv (END)Where stories live. Discover now