LIV. How We Ended?

21 4 0
                                    

💙💜💙💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💙💜💙💜

Permainan dilanjutkan dengan pertanyaan dari Zyandru. Laki-laki yang paling tidak banyak neko-neko dan paling lempeng, namun kharismatik di mata para adik kelas.

"Put you finger down kalo kalian pernah berantem satu sama lain."

Pertanyaan Zyandru seolah membuka kembali masalah lama yang sebenarnya sudah selesai. Semua orang kecuali dirinya dan Gyan menurunkan satu jarinya.

"Ya udah lah yaa, yang penting sekarang udah gak ada yang berantem lagi kan?" Tanya Gyan mencairkan suasana.

Pertanyaan selanjutnya datang dari Saras duduk di kursi roda sambil mengeratkan jaket yang ia pakai.

"Put you finger down kalo kalian gak pernah jadi selebgram."

"Wah, semua pertanyaan gak ada yang bener nih! Masa gue kena semua?"

"Ini namanya strategi, Mujahidin," tukas Ge seraya menyentilkan cangkang kerang ke arah Gastya.

"Jangan salahin yang ngasih pertanyaan lah kalo lo kalah. Kan namanya permainan, semua orang nyari menang," omel Nirmala.

"Iya deh iyaa, siap salah aja deh gue. Eh tapi gue juga terhitung selebgram kan? Siapa yang gak kenal gue di e-sport?"

"Cuma di e-sport doang, omongannya kaya anggota DPR. Adek lo noh selebgram, followersnya lebih seratus ribu," sewot Ge.

Gastya mengaku kalah. Sebenarnya jika dibanding Kanikka, Gastya bahkan kalah jumlah followers dengan Ge meski dia yang paling aktif bermain game.

"Giliran gue, kan? Put your finger down kalo kalian pernah cinta bertepuk sebelah tangan."

"Waduhh sentimental banget nih kayanya, personal," canda Mei.

"Lah? Kenapa pertanyaan lo malah bunuh diri?" Tanya Gastya.

"Yang penting gue belum kalah," balas Nirmala seraya menjulurkan lidah.

Hanya Kanikka, Gastya, dan Nirmala yang menurunkan jari.

"Makanya sama gue aja, gak ada deh tuh cerita cinta bertepuk sebelah tangan," gumam Gastya.

"Yeuuu lo pikir lo Tuhan? Bisa-bisanya ngatur gue harus suka sama siapa."

"Daripada harus sama yang beda server? Udah mah beda keyakinan, beda perasaan lagi."

Pertengkaran Gastya dan Nirmala hampir saja membuat Nirmala mengamuk sendiri hingga Mei berusaha menenangkannya.

"Udah, udah, lanjut aja terakhir," lerai Ge.

Hanya tinggal satu pertanyaan lagi yang seharusnya diberikan oleh Gastya. Sementara semua menunggu, Gastya tersenyum jahil.

"Nungguin, ya?"

Mereka menyoraki Gastya dan melempar lelaki itu dengan kerikil, cangkang keran, dan bebatuan kecil lain yang mereka temukan di pasir.

G in Luv (END)Where stories live. Discover now