XLIX. There's A Light

23 3 0
                                    

💙💜💙💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💙💜💙💜

Benar saja, setelah sampai di rumah, bukannya menurunkan barang-barang dari dalam mobil, Ge langsung berjalan dari garasi menuju ke dalam rumah. Mei berharap, Ge bisa membujuk ayahnya dengan emosi yang baik dan tidak meledak-ledak.

Sementara Mei menemui mamanya yang tampak cemas karena Ge bertanya tentang keberadaan ayahnya tanpa membalas sapaannya dan langsung masuk ke dalam rumah dengan ekspresi yang tidak mengenakkan.

"Kenapa, Mei? Ge kenapa? Kenapa dia nanyain ayahnya?"

"Biarin aja, Ma. Nanti aku ceritain. Kayaknya mama harus tahu hal ini."

Ibu dan putrinya itu masuk ke dalam kamar Mei dan Mei juga menceritakan alasan perilaku Ge tadi dan apa yang sudah ia lakukan selama di luar tadi.

Mei menjelaskan masalah yang sudah clear yang terjadi di sekolah tadi. Semua pihak yang terlibat bergerak cepat untuk meminimalisir berita negatif yang menyebar termasuk pelaku pengirim menfess itu dan keterlibatan Nirmala.

Gadis itu juga menjelaskan keadaan Nirmala yang terdesak karena ancaman Gave terhadap keluarganya.

Mata Viona sendiri membulat setelah Mei memberitahu jika Nirmala dan Gave ternyata dijodohkan.

"Mama gak tahu ini?"

"Nggak, mama nggak tahu. Mama gak pernah mau ikut campur dalam masalah perusahaan mas Gerian kecuali mas Gerian sendiri yang mau bercerita sukarela contohnya kaya rencana merger dua perusahaan itu, tapi dia gak pernah cerita soal ini ke mama."

"Karena dia tahu dia salah dengan menjodohkan Gave dan Nirmala yang notabenenya gak boleh. Apalagi mama seorang psikolog yang menentang keras adanya child grooming."

"Tapi apa hubungannya merger perusahaan dan perjodohan itu? Tanpa ada perjodohan seharusnya merger bisa tetap jalan."

"Itu juga yang aku pikirin, Ma. Aku juga gak tahu kenapa perjodohan bisa jadi syarat merger perusahaan."

"Wah... Pantes aja Ge keliatan gelisah, tapi kata mas Gerian grup yang mengakuisisi BGV itu punya anak seumuran Ge dan sekolah di sekolah yang sama dengan kalian. Kamu tahu siapa? Karena mama juga gak tau namanya."

"Grup Pradee, Ma? Setahuku semua keluarga grup Pradee selalu tertutup sama kehidupannya, jadi aku pun kurang tau siapa yang mama maksud."

"Sebentar, kayanya mas Gerian pernah kasih tahu, mama." Viona mencari sesuatu di antara pesannya dan suaminya. "Kelas dua belas, seniman muda, OSIS, kelas bahasa..."

Dari sekian petunjuk yang digumamkan Viona, Mei mencoba mengingat-ingat karena kebetulan dia pun pernah menjadi bagian dari OSIS. Seseorang yang dikenal sebagai seniman di OSIS hanya satu.

"Anak Agung..."

"Maksud nama Zyandru?"

"Ah iya kah? Mama lupa nama panggilannya, tapi nama depannya ada Anak Agung-nya."

G in Luv (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang