XI. Talkative

66 8 0
                                    

Tak ada yang (akan) aku sesali ketika menghabiskan tenagaku untukmu dan waktuku bersamamu

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Tak ada yang (akan) aku sesali ketika menghabiskan tenagaku untukmu dan waktuku bersamamu.

-Ezhar Mahagana Gevan Birendra-

•••••

Semua mata warga sekolah untuk kedua kalinya kembali tertuju pada motor yang dikendarai Ge bersama Mei yang duduk di sadel belakang. Tak sedikit dari mereka menduga-duga bahwa ketua OSIS dan ketua MPK mereka sedang menjalin hubungan. Walaupun padahal sebenarnya tidak, atau bahkan ... belum.

Pagi ini, Mei-atas permintaan Ge-kembali berangkat bersama lelaki itu. Sebenarnya dalam hatinya dia risih sekali terlalu diperhatikan dan diduga-duga seperti ini oleh banyak murid, namun Ge selalu menenangkannya dengan menepuk kepala seraya berkata, "Kuping Cinnamon Roll itu panjang, tutup aja, biar gak kedengeran."

Memang aneh kedengarannya, tapi cukup unik untuk mengingatkannya bahwa tidak perlu mendengarkan kata orang-orang yang faktanya gak benar.

"Meiii!" Baru saja Mei selesai melepas helm, telinganya sudah disambut suara sopran seorang Nirmala yang juga baru saja keluar dari mobilnya.

"Pagi-pagi udah kaya komandan aja lo," cibir Mei.

Nirmala berdecih. "Harusnya gue yang ngomong. Lo pagi-pagi udah buat heboh aja."

"Gue heboh ngapain sih? Perasaan gue juga baru dateng."

"Ini nihh ini! Kalian berdua yang bikin heboh." Nirmala menunjuk Mei dan Ge bergantian. Ge tentunya bingung kenapa dia ikut terseret.

"Gak usah lebay!" Ge langsung meraup wajah Nirmala iseng hingga gadis itu super kesal.

"GE! Bedak gue!" hardiknya. "Gue capek-capek dandan dari pagi malah dirusak sama tangan berdosa lo." Dia berdumel kemudian.

"Kalian tuh ya, kenapa sih suka banget bikin kejutan? Pacaran gak bilang-bilang..."

Mei sontak melebarkan matanya. Dia menoyor pelan kepala Nirmala. "Ngaco lo! Gue sama Ge gak pacaran!"

"Terus apa? TTM? FWB? Friendzone?"

Ge tertawa mendengar rentetan pertanyaan interogasi dari Nirmala, sementara Mei menggeleng pelan. Nirmala terlalu banyak membaca buku sehingga sering membuat dugaan keliru.

"Nir, kita cuma berangkat bareng aja dan lo udah heboh ngira kita pacaran?" tanya Mei.

"Ya gimana gak heboh? Dari kelas sepuluh, Ge belum pernah gue liat berangkat bareng cewek bahkan mantannya aja kayanya gak pernah diajak berangkat bareng, dan lo juga gak pernah gue liat berangkat bareng cowok. Terus sekarang kalian tiba-tiba ke sekolah berdua. Siapa yang gak kaget?"

"Lebay. Masalah gitu doang dipikirin. Emang harus pacaran dulu baru boleh berangkat bareng? Emang semua pasangan lawan jenis yang berangkat bareng itu pacaran? Lagian urusannya sama kalian apa?" Ge menyela balas mengomel, membuat Nirmala tersinggung.

G in Luv (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora