[9]Pertanggungjawaban

160 15 0
                                    

HAI SEMUANYA...
EMM APA YAA??KATA-KATA DULU KALI YAA..

"Urus saja dirimu sendiri,kalau sudah bagus baru kau urus hidup orang lain dan biayai hidupnya"
-Renditya Vernando-

---

Seminggu setelah kematian Vendi..

Pagi ini Rendi dan Bagas sedang sarapan diruang makan.Sekarang mereka hanya sarapan berdua tidak seperti biasanya saat masih ada Vendi.

Supir pribadi Bagas sedang memasukkan koper-koper milik Bagas karena ia harus terbang ke Jerman untuk mengurusi perusahaannya disana.Setelah sarapan sudah selesai Bagas pun berdiri dari tempat duduknya dan berpamitan pada Rendi.

"Ren,om tinggal beberapa bulan yaa..kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi om saja.."pesan Bagas pada Rendi.Rendi hanya mengangguk dan mempersilahkan pamannya untuk pergi.

Setelah itu Rendi duduk diruang tamu sambil bermain ponselnya.Tiba-tiba ada telpon dari Anisa.

"Halo"

"WHAT!gue kesana."

Rendi mematikan teleponnya.Entah masalah apa lagi yang menghampirinya.Rendi sudah merasa lelah dengan semua masalah yang menimpanya.

Rendi mengambil kunci mobilnya dan keluar dari rumah dan masuk kedalam mobil.Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan wajah yang terburu-buru.

10 menit kemudian Rendi sampai dirumah Anisa.Disana ada mobil ayah Anisa.

Rendi mengetuk pintu dan Nanda membuka pintu itu.Nanda pun masuk tanpa mengatakan sesuatu pada Rendi.Ayah Anisa menatap Rendi dengan tatapan marah.Saat Rendi ingin menyalami ayah Anisa,beliau menolak.

"Anisa masuk ke kamar!"

"T–tapi yah.."

"MASUK KAMAR!!"

Anisa pun menurut pergi dari ruang tamu.Namun Anisa tidak masuk kedalam kamar.Ia mengintip dari balik tembok.Memang ini salah Rendi tapi tidak sepenuhnya salah Rendi.

"M–maaf soal i–".Rendi belum selesai bicara tapi Aril ayah Anisa langsung memukul wajah Rendi."ANAK BRENGSEK KAMU!!"teriak Aril sambil memukul perut Rendi.

Rendi hanya diam saja saat dipukuli oleh Aril.Ia tidak membalasnya karena ia tau memang dirinya salah.Nanda pun meleraikan mereka.

"Pah udah pah!malu sama tetangga!"ucap Nanda menahan tubuh Aril.Akan ditaruh dimana nama baik keluarga Anisa yang selama ini selalu dinilai bagus.Aril pun akhirnya mau menyelesaikan secara kekeluargaan.

Aril menyuruh Nanda untuk memanggil Anisa.Setelah Anisa datang bersama Nanda,Anisa pun duduk disamping Rendi.Keduanya kini sedang disidang oleh Aril.

"Saya minta pertanggungjawaban kamu!segera nikahi anak saya atau kamu saya laporkan ke polisi!"ancam Aril sambil menunjuk wajah Rendi."Saya siap menikahi Anisa pak tapi tidak sekarang,om saya baru saja pergi ke Jerman.."

"Saya tidak mau tau!kamu harus nikahi anak saya 2 hari lagi!"tegas Aril.Rendi sebenarnya ingin menolak karena nantinya dia tidak ada wali,tapi karena Rendi harus bertanggungjawab ia pun menyetujui permintaan ayah Anisa.

"Yah,boleh aku bicara sama Rendi??"ijin Anisa pada Aril.Aril mengangguk dan meninggalkan Rendi serta Anisa.Memang sekarang diruang tamu hanya tersisa mereka berdua tapi Anisa ingin bicara 4 mata dan tertutup.Anisa menarik tangan Rendi dan membawanya kedalam kamar Anisa.

"Kenapa tadi pas ayah mukulin kamu,kamu diem aja??"tanya Anisa sambil mengambil kotak P3K.Apa Anisa tidak salah bicara??ia memanggil Rendi dengan kata 'kamu'?.Anisa duduk disamping Rendi dan mulai mengobati luka Rendi.

PSYCHO OBSESSION ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang