[50]Hamil?

55 5 0
                                    

Happy reading all

---

Bagas kini dinyatakan koma.Seluruh keluarga berada diluar ruangan Bagas sembari berdoa.Rendi duduk dilantai sambil menundukkan kepala dan memainkan jari-jarinya.Gaza duduk bersama ibunya yang tengah menangis.Anisa dan Sinta yang ingin sekali menenangkan Rendi namun dilarang oleh Dean.

"Ren,Lo mau makan apa?tadi kata pembantu Lo,Lo ngga sarapan."ujar Dean pada Rendi.Rendi menggeleng dan menolak untuk makan.

"Ren,om Bagas lagi sakit.Jangan sampe Lo juga sakit Ren."tegas Dean.

"De,kalo Lo ngerasa keluarga gue ngerepotin Lo,yaudah Lo pulang aja sana!"

Dean yang hampir terpancing emosi pun hanya bisa menghela nafas panjang saat Vera menahan tangannya dan mengisyaratkan untuk diam.

"Kepala saya pusing banget,rasanya mual.."lirih Sinta pada Nia.

"Kak,kak Rendi.."panggil Nia membuat Rendi menoleh kearahnya.Rendi yang melihat Sinta lemas dengan tangan yang memegang kepalanya pun langsung bangun dan mendekati Sinta.

"Kamu sakit?kita kedokter ya??"

"Nggapapa kok mas,aku gamau nambahin beban pikiran kamu."ujarnya diakhiri senyuman.Rendi terus menerus memaksa Sinta sampai akhirnya Sinta jatuh pingsan membuat semuanya terkejut dan panik.Rendi dengan cepat membopong tubuh Sinta dan membawanya ke IGD.Disisi lain,Gaza yang sedikit melangkahkan kakinya pun seketika berhenti saat melihat Rendi membawa Sinta dengan sigap.

Rendi duduk dimeja dokter.Dokter yang tadinya memeriksa keadaan Sinta kemudian duduk dihadapan Rendi dan tersenyum pada Rendi.

"Bagaimana keadaan istri saya?"

"Istri bapak tidak apa-apa,selamat ya pak istri bapak sedang mengandung dan usia kandungannya sudah 3 Minggu.Istri bapak juga perlu istirahat yang cukup dan jangan terlalu banyak pikiran."jelas dokter dengan senyuman ramah.

Rendi terkejut mendengar perkataan dokter.Hamil?ini bukan waktu yang tepat untuk Rendi.Kehadiran bayi itu tidak diwaktu benar.Rendi bukannya senang malah terdiam sejenak lalu beranjak memapah Sinta.

Sinta dan Rendi berjalan di lorong rumah sakit.Suasananya sangat hening,namun Sinta memecah keheningan itu.

"Maaf ya mas,karena bayi ini menambah beban kamu.."lirih Sinta gemetar.Rendi yang berjalan didepan Sinta hanya bisa menghela nafas berat,"Bayi itu tidak bersalah,hanya saja waktunya yang kurang tepat."ujar Rendi.

"M-mas,maaf kalo aku lancang.Tapi,dimana Vendi sebenarnya?"

"Bukan urusan kamu.Kembali keruangan om Bagas,aku pergi sebentar."ujar Rendi lalu berbelok kearah parkiran mobil.Sinta merasa aneh jika dirinya bertanya soal Vendi pada Rendi.

Rendi masuk kedalam mobil.Ia bersandar sejenak untuk menenangkan pikirannya.Sekarang pikiran Rendi benar-benar kacau, kacau sekacau-kacaunya.

Dean

De,tolong jaga mereka sebentar..
[10.47]

Lo mau kemana Ren?
Kok Sinta balik sendiri?
[10.48]

Gw mau cek keadaan Vivi..
Udh lama gw ngga ketempat itu..
[10.48]

Pasti pikiran Lo lgi kacau kan?
Jngn lampiasin ke orang lain Ren..
[10.49]

Gpp.Gw udh pesen makanan,ntr Galang anterin makanannya.
[10.50]

Setelah itu Rendi meletakkan ponselnya dijok samping dan menjalankan mobilnya.Rendi menjalankan mobilnya menuju ketempat dimana Vivi disandera selama bertahun-tahun.Sesampainya ditempat itu,Rendi keluar dari mobil dan masuk ketempat bawah tanah.

PSYCHO OBSESSION ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang