[23]Sandera

79 6 0
                                    

HEYOOOO

"Maaf."
-Renditya Vernando-

---

Dean dan Anisa masuk kerumah Rendi.Pelayan Rendi sudah menyiapkan 2 koper besar milik Anisa diruang tamu,sontak Anisa kaget karena ia menganggap bahwa Rendi dan Dean hanya bercanda untuk pergi ke Jerman.

"M-maksudnya apa kak?"tanya Anisa kepada Dean dengan mata yang berkaca-kaca.

Dean tidak menjawab dan beralih membawa koper Anisa untuk dimasukkan kedalam mobil.Tak lama kemudian sebuah mobil berwarna merah datang dan berhenti disamping mobil Dean.

"Hai sayang,"ucap wanita itu mencium pipi Dean.Yap,itu adalah Vera istri Dean.

Vera masuk kedalam rumah Rendi dan melihat Anisa sambil tersenyum manis.Vera mengulurkan tangannya pada Anisa,"Hai,aku Vera istrinya mas Dean..,kamu pasti Anisa kan istrinya Rendi?"ujar Vera dan diangguki oleh Anisa.

"Rendi nitipin kamu ke aku,jadi di Jerman kamu ngga sendirian deh..,nanti disana kita bakal tinggal dirumah Rendi,mas Dean sama anak aku juga ikut kok.,jadi suasananya ngga sepi-sepi amat gitu.."cerocos Vera.

Vera tipikal orang yang sangat mudah bergaul apalagi kalau sudah disatukan dengan teman-teman sosialitanya.Dia juga tegas dan disiplin sama seperti Dean.

"Tapi mba,gimana sama mas Rendi??"tanya Anisa khawatir.

"Rendi sudah terbiasa hidup mandiri dan dia juga orang yang kuat,kamu tenang saja om akan selalu jaga Rendi.., Rendi pasti susul kamu setelah urusannya selesai."jelas Bagas yang sedari tadi berdiri ditangga.

"De,berangkat sekarang pesawatnya terbang 15 menit lagi.."ujar Bagas.

Dean mengangguk.Vera merangkul Anisa dan berjalan menuju mobilnya.Anisa meneteskan air mata karena ia tidak ingin jauh dari Rendi.Sepertinya Anisa dan Rendi sudah memiliki perasaan yang sama.

---

'Selamat pagi untuk para penumpang,pesawat dengan jurusan penerbangan Indonesia-Jerman akan terbang 5 menit lagi, terimakasih.'

Dean,Anisa,dan Vera yang menggendong Joy langsung bergegas menuju kedalam pesawat.Setelah mereka sampai dikursi mereka masing-masing,Pramugari pun mengangkat koper mereka ke bagasi.

"Mba,apa kita bakalan lama diJerman?"tanya Anisa pada Vera.

"Sampai anakmu umur 1 tahun."jawab Vera.

"T-tapi mba..,"

Mata Anisa berkaca-kaca.Anisa hanya bisa diam dan menangis.Ia ingin disaat persalinannya nanti Rendi datang untuk menemaninya,tapi apa itu akan terjadi?

Anisa membuka dompetnya dan terpampang foto Rendi dibalik lipatan dompet berwarna pink itu.Anisa mengusap foto Rendi sembari meneteskan air mata.Dia tidak pernah menyangka bahwa kejadiannya akan seperti ini.Ia harus jauh dari suaminya dan juga seluruh keluarga dan teman-temannya di Indonesia.

Setelah lama perjalanan,mereka akhirnya tiba diJerman.Mobil milik Rendi sudah menunggu didepan bandara.Mereka masuk kedalam mobil,sedangkan supir memasukan koper kedalam bagasi mobil.

"welcome back to Germany sir."ujar supir itu kepada Dean.

"Thank you.How are things here?"tanya Dean pada supir itu.(Terimakasih.bagaimana kondisi disini?)

"Everything is fine, sir. How is Mr. Rendi's condition in Indonesia? I hope he is fine."
(Semuanya baik-baik saja.bagaimana kondisi pak Rendi di Indonesia?saya harap baik-baik saja.)

Dean hanya mengangguk.Anisa sempat mencurigai percakapan antara supir pribadi Rendi dan juga Dean.Ada yang aneh dengan perbincangan mereka.

Rendi

Gimna De?udh sampe?
Gw harap ap yg gw lakuin ini bnr.

Udh Ren
Ini sebentar lagi nyampe dirumah lu
Yg lu lakuin udh bnr,gw harap lu di Indo ngga knp2

Gw harap jg gtu
Seandainya gw harus nyerah or gw harus mati,yg gw pengen cmn 1

Ap?

Ngeliat anak yg ada diperut Anisa.
Gw harap jg sebelum gw pergi gw pengen Sinta membaik.

Gw pasti doain yg terbaik buat lu Ren.

Percakapan pun selesai.Kini mereka sampai diarea rumah Rendi.Anisa turun sambil menggandeng tangan Joy.Mereka semua masuk kedalam rumah Rendi.

Rendi membangun rumah itu dengan keringat dan kerja kerasnya sendiri.Ia bangun sedari ia masih dibawah.Sama halnya seperti Ventya company yang ia bangun,sudah banyak cabang perusahaan itu dimana-mana tidak hanya di Indonesia saja.

"Kak,ini beneran rumah Rendi?"tanya Anisa sambil melihat sekeliling.

Betapa cantiknya desain rumah Rendi.Dengan balutan warna hitam,gold,dan putih serta guci-guci mahal disetiap sudut dengan isian dedaunan palsu berwarna gold.Lukisan-lukisan mahal tertempel disetiap sudut dinding.Ini bukan lagi rumah melainkan istana.

"Kamar Lo diatas deket tangga.Kalo Lo butuh sesuatu tinggal pencet bel yang ada disamping ranjang tidur."jelas Dean yang diangguki Anisa.

---

Bintang-bintang menyelimuti malam hari ini,dengan mengenakan pakaian serba hitam serta wajah yang tertutup masker serta kacamata hitam Rendi keluar dari rumah.Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.Rendi masuk kedalam mobil dan meletakkan tongkat baseball dikursi belakang.Rendi pergi dengan mengendarai mobil sport berwarna abu-abu.

Sembari menyetir,Rendi menekan tombol earphone untuk menerima telpon.

'halo'

'jangan biarin cewe itu lepas!dia bakal jadi sanderaan gue!'

Rendi mematikan teleponnya.Ia kembali fokus menyetir.Jalanan dikota masih ramai,namun setelah mobil Rendi memasuki sebuah pedesaan yang sudah mati,jalanan pun kini sangat sepi dan tidak ada satu kendaraan pun yang lewat kecuali mobil Rendi.

Mobil itu berhenti disebuah pabrik minyak yang sudah sangat usang.Rendi turun dari mobil dan berjalan dialuni suara seretan tongkat baseball yang ia pegang.

Rendi membuka pintu sebuah ruangan,didalam ruangan itu terdapat seorang gadis dengan pakaian yang lusuh.Gadis itu sudah terikat disebuah kursi dengan kain yang menempel dibibirnya.Gadis itu memberontak saat Rendi masuk dan melangkah mendekati gadis itu.

Rendi mengambil piring yang terisi nasi dan juga sayuran.Ia mengambil sesendok nasi dan membuka penutup mulut gadis itu.Ia menyodorkan sendok itu kearah mulutnya.

"Hai sayang,makan dulu yaa?"ucap Rendi.

Gadis itu terus menutup mulutnya dan memberontak.

Rendi meletakkan piring itu dengan sangat kasar."Gue udah sesabar ini sama Lo yah!!makan atau gue anter Lo ke ajal Lo!!"tegas Rendi dan mencengkeram erat pipi gadis itu.

Sesuap nasi pun masuk kedalam mulutnya.Dengan terpaksa dan air mata yang terus mengalir,gadis itupun menelan nasi itu.

"Gitu dong.."Rendi tersenyum sambil mengacak-acak rambut gadis itu.

DUAARRRR!!!
Gimana nih part-nya??

Jangan lupa buat vote sama follow Instagram Tehjusgulabatu:
wp.tehjusgulabatu

"Aku akan selalu menunggu kabar darimu."
-Anisa Rachma-
{11-05-2022}

PSYCHO OBSESSION ✔️Where stories live. Discover now