[25]2 Fakta

91 8 1
                                    

"Yang ku butuhkan hanya Kamu Ren!!"
-Anisa Rachma-

---

Sontak perkataan Rendi membuat kepsek itu kewalahan dan merasa gugup seakan-akan beliau itu salah.Rendi pun menurunkan kakinya dan berdiri lalu merapikan kembali jasnya.

"Pak Surya Hermawan,tenang saja saya bisa bebaskan bapak asalkan dengan satu syarat,"ucap Rendi sambil memutari kepsek itu.

"A-apa syaratnya?"ucapnya bergetar."Jadikan saya guru disekolah ini."Ujar Rendi sambil memperlihatkan sedikit benda tajamnya disaku dalam jasnya.Hal itu membuat kepsek takut dan akhirnya menyetujui permintaan Rendi untuk menjadi guru matematika di SMA tersebut.

Rendi keluar dari ruangan kepala sekolah dan beranjak masuk kedalam kelas dimana ia dulu belajar disana dan kenal dengan gadis yang bernama Anisa Rachma.Seluruh murid berbondong-bondong masuk kedalam kelasnya masing-masing.Rendi masuk kedalam kelas dan menatap tajam semua murid.

"Ekhm..,selamat pagi semuanya."ucap Rendi dengan suara beratnya.Anak-anak mengangguk namun masih belum percaya bahwa yang dulunya Rendi adalah teman yang setara dengan mereka kini malah menjadi guru mereka."Sebelumnya perkenalkan saya Renditya Vernando,disini saya akan mengajarkan kalian mapel matematika."jelasnya memperkenalkan diri.

Tiba-tiba ada seorang siswi mengangkat tangannya untuk bertanya,"Ren..,eh maksudnya pak udah punya pacar?"tanyanya.

Rendi tertawa meremehkan,"Alex..Alex..saya sudah beristri."tegasnya.

"Saya akan jelaskan peraturan yang sudah saya buat yaitu,murid yang terlambat 2 menit jarinya akan saya sayat dengan pisau kesayangan saya,murid yang tidak mengerjakan tugas akan saya benturkan kepalanya ke tembok,murid yang tidak mengenakan atribut lengkap akan saya retakan tulang-tulang dikedua tangan kalian,siswi yang murahan dan berani menggoda saya serta berani melawan saya,akan saya berikan kejutan yang menakjubkan.PAHAM?!"ucapnya menaikan nada bicaranya.Semua murid mengangguk.Rendi pun langsung melanjutkan pembelajarannya.

"Semua paham??"tanya Rendi.Semuanya mengangguk.Tiba-tiba Rendi berjalan menuju meja belakang dan mendekati sebuah meja berisi 2 siswa,salah satunya asik dengan alam mimpinya atau tertidur.

BRAKK!!

Rendi memukul meja membuat semua mata tertuju kearah belakang.Siswa yang tertidur langsung membuka matanya dan menunduk.Jantung berdetak tak karuan.

"M--maaf pak.."ucapnya ketakutan."Kamu mau saya tidurkan selamanya??cepat cuci muka atau saya cuci mukamu dengan darah?!"tekan Rendi.Siswa itupun langsung lari keluar kelas menuju kamar mandi.

Nia yang melihatnya merinding.Dia juga tak percaya yang dulunya Rendi sudah menjadi temannya kini malah seakan Rendi adalah musuhnya dan semua murid adalah tahanannya.

Rendi melihat kearah Nia yang tengah memegang ponselnya seakan sedang merekam semua kejadian yang tengah terjadi.Rendi langsung mengambil ponsel itu dan menyitanya.

"Kamu lapor,kepalamu bocor."ancam Rendi menatap Nia tajam.

"Kalian liat semuanya?!itu pelajaran buat kalian kalau melawan saya,mengerti?!!"

Bel istirahat berbunyi,semua murid berbondong-bondong keluar dari kelasnya masing-masing.Semua omongan selalu ada nama Rendi yang disebut.

Nia terus mengejar Rendi sampai akhirnya Rendi berhenti disebuah taman belakang sekolah.Rendi duduk disebuah bangku.Nia pun mendekatinya dan duduk disamping Rendi.

"Nih hp Lo."ujar Rendi memberikan ponsel Nia tanpa melihat wajahnya.

"Ucapan Lo tentang umur..."ujar Nia terhenti.Rendi langsung menoleh kearah Nia,"Itu semua bener,gue bukan anak usia 18 tahun,gue ini udah kepala 3,gue juga udah punya istri dan juga anak."jelas Rendi.

Nia membulatkan matanya tak percaya."M--maksud Lo istri sama anak??setau gue istri Lo cuman Anisa,kan??"tanya Nia penasaran.Rendi mengambil dompetnya disaku dan membukanya.Ia mengambil sebuah foto kecil dimana ada Rendi,Sinta,dan seorang bayi yang bukan lain adalah Vendi.Rendi memberikan foto itu pada Nia dan membuat Nia terkejut.

"B-berarti Lo punya istri 2 dan punya anak??Lo mau nipu sahabat gue Ren??"ujar Nia sedikit meninggikan nada bicaranya.

Rendi tidak menjawab dan menarik tangan Nia.Rendi membawa Nia kemobilnya.Semua pandangan kini tertuju pada mereka berdua.Nia dipaksa masuk oleh Rendi."Pak,ke rumah sekarang."ujarnya pada sopir pribadinya.

---

Mobil Rendi masuk kedalam halaman rumah.Setelah berhenti didepan rumah,supir turun dan membukakan pintu untuk Rendi serta Nia.Rendi memencet bel dan pintu terbuka.

Rendi berjalan dengan terburu-buru menuju lantai atas diikuti oleh Nia yang kewalahan membuntuti Rendi."Ren kita mau kemana si??"ucap Nia dengan nafas yang tersengal-sengal.Rendi mengabaikan pertanyaan Nia dan memencet pin sebuah pintu ruangan itu.Rendi masuk kedalamnya,suara pendeteksi detak jantung pun terdengar begitu jelas di seluruh ruangan itu.

"P-perempuan itu??"

Nia terkejut saat ada seorang wanita yang terbaring lemah diranjang dengan alat-alat yang menempel ditubuhnya.

"Dia Sinta,istri gue."ucapnya dengan pandangan yang tertuju pada Sinta.

"Kenapa Lo ngga cerita dari awal Ren?coba kalo Lo cerita dari dulu pasti ngga akan kaya gini kejadiannya.."Ujar Nia.

"Lo ngga perlu tau semuanya,gue nikahin Anisa hanya buat tanggungjawab atas apa yang udah gue lakuin."

"Lo jahat ya Ren.Tega Lo sama sahabat gue!"tegas Nia.Rendi tidak mendengarkan perkataannya dan beranjak mendekati Sinta.

"Sayang,ayo bangun..,sampai kapan kamu tidur terus kaya gini??aku butuh suport dari kamu.."ucap Rendi menitihkan air mata.

Baru kali ini Nia melihat Rendi menangis dan berkata halus seperti itu."Emm,Ren kalo anak Lo dimana?"tanya Nia.Rendi langsung menatap tajam Nia,"Di surga."tegasnya.

Tanpa disadari tangan Sinta mulai bergerak sedikit demi sedikit.Matanya mulai terbuka.Nia menyadari itu.

"R-ren..,I-itu..,"ucap Nia gagap sambil menunjuk Sinta.Rendi yang melihat Nia langsung beralih menatap Sinta.Betapa senangnya Rendi saat Sinta yang ia tunggu kesadarannya sudah membuka matanya.

"M-mas R-rendi.."lirih Sinta.

"I-ini aku sayang,R-rendi..,aku Rendi.."ucap Rendi dengan air mata yang menetes serta suara yang bergetar.

"M-mas R-rendi..,k-kamu baik-baik a-aja kan?"tanya Sinta sambil membelai wajah Rendi dengan lembut.Rendi mengangguk sambil mencium tangan Sinta.

"D-dia siapa mas??"tanyanya menatap Nia.

Rendi pun juga ikut menatap Nia sekejap dan kembali menatap Sinta."Dia Nia temenku di Jakarta..".Sinta pun sedikit tersenyum pada Nia dan Nia pun membalas senyuman itu dengan ramah.

DUARRRR!!!
Gimana nih part-nya bagus ngga??

Jangan lupa buat vote sama follow Instagram Tehjusgulabatu:
wp.tehjusgulabatu

"Jujurlah selagi masih menerima kejujuran itu."
{21-05-2022}

PSYCHO OBSESSION ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang