[54] Pengkhianat tetap pengkhianat

26 6 0
                                    

Mimpi indah semuaaanyaaa..

---

Siang ini Rendi sedang meeting di rumah dengan sekretaris pribadinya.Sementara anaknya itu berada di kereta bayi disamping Rendi.Rendi dengan sangat cermat dan teliti membaca puluhan proposal yang dibawa oleh sekertarisnya.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya pak."pamit sekertarisnya pada Rendi.Ia mengangguk lalu mengangkat tangan kanannya lurus kearah pintu mengisyaratkan bahwa sekertarisnya boleh pergi.

Tak lama setelah sekertaris itu pergi suara bel rumah kembali berbunyi,"sebentar ya nak,ayah bukakan pintu dulu."ujar Rendi kepada bayi kecilnya itu.

Rendi membuka pintu dan terdapat seorang kurir yang berdiri didepan pintu,"Ada keperluan apa?"tanya Rendi.

"Ini pak,saya mengantarkan surat ini untuk bapak dari pengadilan."jelas kurir itu.Rendi menerimanya dan masuk kedalam rumah kembali.

Surat cerai.

"Ternyata kamu benar-benar meninggalkan saya dan memilih Gaza."lirih Rendi diakhiri senyuman sedihnya.

"Ayah janji sayang,akan membesarkanmu dengan didikan ayah yang berbeda dari anak-anak lainnya."

---

Pagi ini tuan RE sudah rapi menggunakan kemeja dan jasnya itu.Ia berada dikamar Berlian untuk menyiapkan keperluan sekolahnya,sedangkan Berlian sedang duduk dikasur sembari memakan masakan Tuan RE yaitu nasi goreng dan omelet.

Setelah menyelesaikan sarapannya,Berlian duduk dikursi rias pink-nya itu sambil meminum susu.Tuan RE mengambil ikat rambut yang ada dimeja lalu menyisiri rambut Berlian dan mengikatnya dengan sangat rapi.

"Sudah.Sekarang kita berangkat."ujar Tuan RE sambil berjalan menuju keluar diikuti oleh Berlian.

Tuan RE dan Berlian sudah berada didalam mobil dan berangkat menuju sekolah putrinya yang tidak jauh dari kantor Tuan RE.Mereka tiba didepan lobi.Sebelum keluar,tuan RE mengambil masker hitam dan memakai kacamata hitam.Tuan RE keluar dan membukakan pintu untuk anaknya.

"Sekolah yang pintar.Ayah selalu mengawasi kamu.Ingat pesan ayah."

"Orang jahat harus dibalas jahat!"ujar tuan RE dan Berlian bersamaan.Tuan RE terkekeh kecil dan mencium kening Berlian.

Berlian mengecup pipi tuan RE lalu melambaikan tangan dan berlari masuk kedalam gedung sekolah.Saat tuan RE hendak masuk kedalam mobil,ia dikejutkan oleh seorang wanita yang keluar dari mobil dibelakang mobilnya.

Tuan RE membuka kacamatanya dan menatap wanita itu dari atas hingga bawah,"apa yang terjadi?"batin tuan RE.

Karena sadar ia sedang ditatap oleh seseorang,wanita itupun mengalihkan pandangannya kearah tuan RE dengan wajah yang tak percaya."Mas Rendi?"lirihnya dan berjalan menghampiri tuan RE.

"Pengkhianat!"umpat tuan RE lalu masuk kedalam mobil dan menutup jendelanya.Wanita itu mengetuk kaca mobil tuan RE memintanya untuk keluar.

"Mas Rendi!ini aku mas!"ujar wanita itu mengetuk kaca mobil tuan RE.

Tuan RE memakai kacamatanya dan menurunkan kaca mobilnya.Ia membuka maskernya tanpa menatap wanita itu.Wanita itu meneteskan beberapa butir air mata.

"Saya bukan Rendi."

"Tuan RE...,lepasin aku dari dia mas.."ujar Sinta.Tuan RE membulatkan matanya dan menatap Sinta,melihat matanya begitu tajam.

"Pengkhianat tetap pengkhianat.Itu katamu kan?fine."ujar tuan RE lalu menutup kembali jendela mobilnya dan menancap gas dengan cepat meninggalkan Sinta.

PSYCHO OBSESSION ✔️Where stories live. Discover now