[30] Monopoli & Live

96 8 0
                                    

OYY JANGAN LUPA VOTE LOH!!maaf maksa
---

Rendi sedang berada diruang meeting bersama dengan kliennya itu.Dengan keringat dingin yang membasahi tubuh Rendi dan wajah pucat yang menyelimuti wajah tampannya itu.Meeting sudah berlangsung selama 90 menit.

"Pak Rendi,kalau anda sedang tidak enak badan lebih baik kita bahas besok saja.."ujar klien itu."Kalau begitu saya akhiri dulu,maaf atas ketidaknyamanannya.."permohonan maaf Rendi.

"Tidak apa-apa pak,kalau begitu saya permisi,selamat siang."ujar klien itu menjabat tangan Rendi.Klien tersebut pun keluar dari ruang meeting.

"Pak,silahkan duduk saya ambilkan obat dulu.."ujar Dini.

"Din,jangan bilang istri saya kalau mag saya kambuh."ujar Rendi menahan Dini."Emm,iya pak."

Rendi mengambil botol air putih dan meminumnya.Tak lama kemudian Dini datang membawa obat lambung dan bekal milik Rendi yang ia sajikan di nampan.

"Ini pak obatnya dan ini makan siang bapak."

Rendi meminum obat lambung itu,lalu ia makan bekalnya dan ponselnya berdering.

'Halo sayang..'

'mas besok kan weekend,kita jalan-jalan ke pantai yok,'

'Iya sayang,emang mau ke pantai mana?'

'kalo Ancol gimana?ntar kita ke Dufan juga yaa??'

'Iya sayang..'

'Sayang..'

'kenapa hm?'

'aku kangen..'

'astaga,kita kan setiap hari ketemu..'

---

Rendi dan anak-anak reXie sedang berkumpul dirumah Rendi.Mereka sedang mendiskusikan tentang pembalasan terhadap Dendri dan juga keluarga Viva.

"Jadi,kita mau bawa kemana sodara kembar si Viva itu??"tanya Tegar."Apa kita langsung bawa ke rumah eksekusi??"Galang berpendapat.

"Itu ide bagus,tapi kita jangan terlalu gegabah untuk mengambil keputusan."ujar Rendi."Saran gue,mending kita bawa aja si Vivi ini ke rumah eksekusi buat gertakan aja gitu.."saran Rendra."Bagus,kita akan lakukan malam ini."Ujar Rendi setuju.

CEKLEK!

Suara pintu terbuka.Pelayan membawakan 7 cangkir kopi dan beberapa makanan ringan untuk Rendi dan anak buahnya."Tuan,ini minuman dan cemilannya.."ujar pelayan sopan.

"Nyonya mana?"tanya Rendi saat pelayan hendak pergi dari ruangan itu."Nyonya sedang tidur tuan,katanya sedang tidak enak badan..,kalau begitu saya permisi.."jelas pelayan itu lalu pergi dari ruangan itu.

"Kalian tunggu bentar,gue mau cek keadaan Sinta."ucap Rendi lalu pergi keluar menuju ke kamarnya.

Rendi membuka pintu kamar pribadinya dan menutupnya kembali.Terlihat Sinta yang sedang tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuhnya.Rendi berjalan dan duduk disamping tempat tidur lalu mengusap kening Sinta untuk mengecek suhu tubuhnya.Benar saja,Sinta demam.

"Mas??kamu kapan pulangnya??mau aku siapin air hangat buat mandi??"tanya Sinta dengan suara yang lirih."Ssst..,udah udah biar bibi yang nyiapin,kamu sakit kok ngga kabarin aku??kita kedokter ya??"tanya Rendi."Aku cuman kecapean mas.."ujar Sinta.

"Kamu mau sesuatu?mau makan apa?"tanya Rendi pada Sinta sambil mengelus puncak kepala Sinta."Aku kangen sama mamah papah mas.."ujar Sinta dengan mata yang berkaca-kaca."Yaudah besok pagi kita ke Yogyakarta ya kerumah orangtuamu.."ujar Rendi."really?"tanya Sinta semangat.Rendi mengangguk lalu mengecup kening Sinta begitu romantis.

PSYCHO OBSESSION ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang