[45]Marah besar

51 4 0
                                    

HAPPY MOTHER'S DAY GUYS

---

Hari ini adalah weekend.Rendi berniat untuk pergi ke rumahnya dulu untuk melihat keadaan Anisa.Sinta dan Nia ikut bersama Rendi.Pelayan memasukan buah dan kue kebagasi mobil Rendi.Kali ini Rendi menyetir mobilnya sendiri.

Beberapa waktu kemudian,mobil Rendi masuk kedalam lingkungan rumahnya dulu.Rendi menghentikan mobilnya tepat didepan rumah.Mereka semua turun dari mobil.Rendi memencet bel rumah itu.

"Untuk apa kamu datang kesini?"tanya Bagas dingin tanpa menatap wajah Rendi."Saya hanya ingin melihat keadaan Anisa sekarang dan menjelaskan semuanya."jawab Rendi.

"Om Bagas?om apa kabar??"tanya Sinta ramah."Baik."

"Oke,saya beri waktu kamu 15 menit."

Bagas masuk kedalam rumah diikuti oleh Rendi,Sinta,dan Nia.Seorang perempuan berlari memeluk Rendi dengan sangat eratnya.

"Suami Anisa.."lirih Anisa didada Rendi.Rendi membalas pelukan itu dengan memejamkan mata."Iya,ini saya Rendi."

"Anisa..."panggil Nia yang ada dibelakang Rendi.Anisa melepas pelukan itu dan melihat Nia.

Nia mendekati Anisa dan memeluk sahabatnya itu."Gue kangen banget sama Lo.."ujar Nia diiringi air mata keduanya.

Bagas memberi isyarat waktu pada Rendi yang melihatnya.Rendi mengangguk paham pada Bagas.

"Saya ingin semuanya berkumpul."perintah Rendi dengan lantang.

Semuanya datang keruang tamu.Rendi menarik nafasnya dan menarik Sinta lalu menjelaskan semuanya.

"Siapa dia Ren?"tanya ibu Anisa.

"D-dia istri pertama saya."

Mendengar ucapan itu Anisa langsung lemas seketika.Rasanya seperti mimpi tapi tidak tidur.Ini nyata.Anisa meneteskan air matanya dan maju beberapa langkah menatap Rendi sendu.

"I-istri?l-lalu aku?"tanya Anisa menunjuk dirinya sendiri.

Rendi mendekati Anisa yang menangis terisak.Dadanya terasa sakit.Rasanya ingin sekali mengakhiri semuanya setelah tahu fakta kebohongan tentang Rendi.Rendi memegang kedua tangan Anisa dan menatapnya penuh perasaan.

"I'm so sorry..,saya tidak memikirkan tentang apa yang akan terjadi kedepannya.."ujar Rendi dengan mata yang sudah menampung air mata.

PLAKK!!

Tamparan keras melayang di pipi Rendi.Ibunda Anisa sangat marah hingga melayangkan tamparan itu pada Rendi.

"DASAR PENGKHIANAT!!"bentak ibunda Anisa.

Bagas mengkode Nia untuk membawa Anisa pergi kekamarnya.Nia pun membawa Anisa pergi dari ruang tamu dan naik keatas menuju kamar Anisa.

"Hei wanita tua!suami saya bukan pengkhianat!tapi anak anda yang merebut suami saya!"bentak Sinta membuat Rendi menatap Sinta tajam.

"Kenapa mas?kamu ngga terima?aku juga ngga terima kamu disebut pengkhianat!"tegas Sinta.

"Saya sudah percayakan anak saya sama kamu,tapi kamu ternyata menipu dia dan keluarga saya.Apa orang tua kamu tidak mengajarkan kamu?!"tegas ibunda Anisa.

"Ini salah saya bukan orang tua saya."tegas Rendi menatap tajam ibu mertuanya itu.

"Dasar wanita tua!bukannya ngaca malah nyalahin orang yang udah ngga ada."ujar Sinta tiba-tiba.

"Gini yah semuanya,biar saya jelasin..Saya Sinta istri dari Rendi dan kami sudah memiliki seorang putra yang bernama Vendi."jelas Sinta.

Bagas bertepuk tangan tiba-tiba lalu memberikan sebuah surat pada Rendi.

PSYCHO OBSESSION ✔️Where stories live. Discover now