[42]Pergi selamanya?

48 4 0
                                    

Annyeong...

---

Rendi melangkah dan berdiri disamping Bagas yang tengah berdiri menatap langit pagi dibalkon kamarnya.

"Saya sudah berjanji."ucap Rendi memecah keheningan membuat Bagas menoleh kearah Rendi.

"Saat saya pingsan,disana ada mamah dan papah.Mereka bergandengan tangan sambil tersenyum menatap saya,mereka menyuruh saya berjanji.Saya berjanji untuk menjaga keluarga dan tidak akan pernah merenggut nyawa siapapun."jelasnya pada Bagas.

Mendengar ucapan Rendi membuat hati Bagas tersentuh.Ini adalah awal perubahan Rendi.Lembaran baru seorang Rendi Vernando sepertinya akan terbuka?

"Tapi,om berpesan pada kamu Ren.Jangan usik Gaza."

"Why?!"

"Kamu sudah sembuh kan?om hari ini ada meeting."

"Ck!om ngga usah mengalihkan pembicaraan."ujar Rendi menghentikan langkah Bagas."Kamu akan tau nanti."

---

Makan malam pun tiba.Semua orang sudah berada dimeja makan kecuali Rendi.Ia tidak terlihat dari petang tadi.Entah apa yang terjadi pada Rendi?tidak ada seorangpun yang melihat kepergiannya.

Bagas memerintahkan pelayan untuk mengecek mobil Rendi dibagasi dan benar saja,mobil Rendi tidak ada disana.

"F*ck!"umpat Bagas.

Bagas membuka ponselnya dan berusaha melacak keberadaan Rendi dengan ponselnya itu.Dan ponsel Rendi kini dapat dilacak.Rendi sedang berjalan menuju sebuah tempat hiburan malam yang lumayan jauh dari rumahnya.

Bagas meletakkan alat makannya dengan kasar dan beranjak pergi.Namun Dean memanggilnya membuat langkah Bagas terhenti.

"Om mau kemana?"tanya Dean."Menyusul Rendi."ujar Bagas lalu berjalan cepat.

"Ada yang ngga beres.Semuanya saya permisi."ujar Dean lalu berlari menuju garasi menyusul Bagas.

Saat Dean berlari sampai didepan gerbang garasi,Mobil Bagas sudah melaju kencang menuju gerbang rumah.

Dean pun bergegas masuk kedalam mobil dan membuntuti mobil Bagas.Dean masih penasaran dengan apa yang sedang terjadi.Ia tahu bahwa Bagas akan marah jika ada masalah yang besar.

"Mba Vera,suami Anisa kemana?"tanya Anisa pada Vera sembari Vera menyuapi Anisa makanan.

"Suami kamu lagi pergi.."jawab Vera.

"Rendi memang betul-betul tidak bisa dikontrol!"batin Bagas.

Bagas terus menambah kecepatan mobilnya hingga Dean kewalahan mengejarnya.

Rendi memarkirkan mobilnya didepan sebuah club lalu turun dari mobil.Ia masuk kedalam club itu dan berjalan terburu-buru menaiki tangga menuju lantai 2.

'11' nomor kamar yang tergantung di pintu.Rendi mengecek kembali kertas yang ada ditangannya dan disamakan dengan nomor kamar itu.Rendi mengangguk menandakan itu benar kamarnya.Rendi masuk kedalam kamar.Kondisi kamar itu sepi,hanya ada seorang wanita yang duduk dikasur mengenakan baju ketat dan sangat sexy sembari meminum bir yang ia pegang.

"Maaf,saya salah kamar."ujar Rendi beranjak keluar dari kamar itu namun dihentikan oleh wanita itu.

"Mau kemana,hm?main disini aja dulu.."ujar wanita itu merapikan baju Rendi.

"Saya sedang tidak ingin bermain."ujar Rendi cuek.

Wanita itu malah berdiri didepan pintu sambil mengunci pintu kamar itu diam-diam.

PSYCHO OBSESSION ✔️Where stories live. Discover now