[52] Kepergian Bagas

27 5 0
                                    

Semoga kalian suka yaa..
Happy reading..

---

Rendi berjalan kaki menyusuri desa itu untuk kembali ke kota.Sudah hampir 45 menit lebih Rendi berjalan kaki dan kini ia sudah hampir dekat dengan rumah sakit dimana Bagas pernah dirawat disana.

Rendi masuk kedalam rumah sakit dengan jalannya yang sedikit pincang,lalu ia sampai diruangan itu.Rendi masuk kedalam,dan terkejut karena ruangan itu sudah bersih dan sudah tidak ada orang lagi.Rendi tersenyum dan berpikir bahwa Bagas sudah sembuh dan pulang kerumahnya.

Rendi berjalan menuju keluar rumah sakit.Langkah demi langkah ia lalui dengan menahan rasa sakit dikakinya demi bertemu dengan pamannya itu.Setelah berjalan selama 20 menitan,Rendi sampai didepan rumah mewah kediaman Vernando.

Didepan rumah Vernando,Rendi dibuat bingung dengan bendera kuning yang ada ditiang depan rumah itu serta rumah yang terlihat ramai.Mobil anak-anak ReXie terparkir rapi dihalaman rumah itu.

"Pak Budi!kok rumah rame banget,ada apa?"tanya Rendi pada satpam pribadi rumahnya.

"Tuan,tuan yang sabar,yang tabah,yang ikhlas..I-itu tu-tuan Bagas.."

"Om Bagas udah sembuh kan?"

"Tuan Bagas meninggal dunia.."

'Meninggal dunia' kalimat itu yang terus berputar diingatannya.Rendi seakan tak percaya dengan perkataan itu.Dengan mata yang berkaca-kaca,Rendi berlari masuk kedalam rumah itu dan melihat semua anak ReXie tengah menangis serta keluarga lainnya yang ikut menangis.

"Om Bagas.."lirih Rendi dengan suara yang gemetar.

Semuanya menoleh kearah Rendi.Seketika tubuhnya membeku dan terdiam lemas.Jenazah Bagas terbaring dibawah dengan kain kafan yang menutupi tubuhnya.Rendi berjalan dengan langkah yang sangat pelan mendekati jenazah Bagas.

"Ren,yang kuat.."ujar Dean.

"Om,jangan bercanda.Bangun om,saya sudah pulang.Saya ingin cerita banyak.Om bangun om!!"ujar Rendi menggoyangkan tubuh Bagas dengan air mata yang mengalir.

"De,bilang sama gue kalo ini mimpi de..pukul gue de pukul!!"

"Ren,ini nyata Ren nyata."ujar Tegar yang ada dibelakang Rendi.

"DIEM LO GAR!"Bentak Rendi.

Dean memberikan isyarat pada Tegar untuk diam saja saat Rendi sedang emosi.Dean merangkul Rendi dengan mengusap bahunya.Rendi menangis sejadi-jadinya saat melihat Bagas yang tidur selama-lamanya.

"Pak Dean, sebaiknya kita makamkan sekarang sebelum hujan datang.."ujar pak RT.

"Ngga..ngga!!jangan bawa om Bagas!!NGGA!!"Teriak Rendi yang terus memberontak.Dean berusaha menahan Rendi dan tidak mengijinkan Rendi untuk ikut ke pemakaman Bagas.

"Udah Ren udah!Lo bersihin diri dulu ya?"ucap Dean yang berusaha menahan air mata.

"Mas,aku obatin lukanya.."ujar Sinta dengan Isak tangis yang tidak berhenti.

---

Gaza ikut membawa keranda Bagas bersama dengan Rendra,Varo,dan Galang.Anisa berjalan dibelakangnya dengan membawa foto Bagas dan Vera yang berada disampingnya dengan membawa keranjang bunga.Beberapa warga,anak buah ReXie,serta anak buah Gaza ikut serta mengantarkan Bagas kepersinggahan terakhir.

Vera,Anisa dan Gaza menaburi bunga keseluruh tanah makam Bagas.Betapa wanginya makam Bagas itu.Setelah berdoa,para warga berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing.

"Pah,Gaza janji bakal jaga mamah terus.Maafin Gaza ya pah belum bisa bahagiain papah,malah Gaza ngga pernah anggep papah itu ada."ujar Gaza yang diakhiri mencium nisan Bagas.

PSYCHO OBSESSION ✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant