[48] Mulai berbohong

22 5 0
                                    

Cilukkk baaaa

---

Hari ini adalah hari dimana Rendi akan bertemu dan menghabiskan waktu liburnya bersama Anisa.Ia tengah duduk di bangku taman dekat air mancur.Sudah beberapa kali Rendi melihat jam tangannya.Sudah 15 menit ia menunggu, Namun Anisa dan Vera tidak kunjung datang.

2 jam sudah Rendi menunggu mereka datang namun hasilnya masih sama,Anisa dan Vera tidak kunjung datang.Rendi mengambil ponsel yang ada di sakunya dan mencoba mengirim pesan kepada Vera.

Vera

Lu dimna?
Gw udh ditaman..
Gw udh nunggu 2 jam lebih..
Bls dng!
Ver..
Vera..
Gw udh tlpn lu 5 kali..

Ren..
Sorry..

Drrrttt...drrrtt..

Terlihat Vera menelpon Rendi.Rendi dengan  cepat langsung mengangkat telpon itu.

'Lo dimana sih?!'

'R-ren..,Om Bagas..'

'Ngomong yang bener!!'

'Om Bagas..Om Bagas masuk rumah sakit Ren..'

'WHAT?!!'

Tut...Tut...Tut...

Rendi memasukkan ponselnya kedalam saku dan berlari menuju mobilnya.Rendi langsung menancapkan gas dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.Perasaan Rendi semakin tidak karuan dan tak terasa air matanya jatuh begitu saja.Seluruh lampu merah ia terobos dan membawa mobil dengan ugal-ugalan.

Sesampainya di rumah sakit,Rendi langsung keluar dari mobilnya dan berlari masuk kedalam.Seorang dokter tiba-tiba memanggil Rendi dan membuat Rendi menghentikan langkahnya.

"Ren,Ayo biar saya antar keruangan pak Bagas.."ujar dokter itu.Rendi mengangguk dan mengikuti dokter itu.

Didepan ruang ICU terdapat keluarga Anisa,Vera, anak-anak rexie,Sinta dan juga Nia.Tanpa memperdulikan semuanya,Rendi masuk kedalam ruangan Bagas dan berhenti didepan ranjang Bagas.Diranjang itu terdapat Bagas dengan oksigen yang ada terpasang serta jarum yang menempel ditangannya.

Rendi berjalan perlahan sambil memandang Bagas dengan tatapan sendu dan air mata yang terus menetes.Rendi memegang erat tangan Bagas lalu duduk dikursi yang telah disediakan.

"Om..,om jangan tinggalin Rendi..Om orang satu-satunya yang ada di kehidupan Rendi.."lirih Rendi dan mencium tangan Bagas.

"Om,Rendi butuh Om Bagas sekarang..,Rendi hancur om hancur.."lirih Rendi mengungkapkan kekesalannya.

Dokter tiba-tiba masuk kedalam untuk memeriksa keadaan Bagas dan menyuruh Rendi untuk keluar dari ruangan itu.Rendi pun keluar dengan mata yang sembab serta tubuh yang lemah.Sinta dan Anisa bersamaan melangkah untuk mendekati Rendi namun Sinta menatap Anisa sinis.

"Bukan saatnya."bisik Dean pada Sinta.

Akhirnya Dean lah yang turun tangan mendekati Rendi.Dean duduk disamping Rendi dan menepuk pundaknya.

PSYCHO OBSESSION ✔️Where stories live. Discover now