[18]Lupa Kendali

109 7 0
                                    

HEYOO SELAMAT PAGI,SIANG,SORE,MALAM PARA WARGA OREN..
Kata-kata berlian dulu kali Yee..

"Hidup itu harus dinikmati sepahit apapun karena jika ada seseorang yang menambahkan gula pasti akan terasa manis."
-Anisa Rachma-

---

Rendi dan beberapa anak reXie masuk kedalam ruang CCTV dan memukul penjaga menggunakan tongkat baseball.Setelah itu Rendi langsung menghapus semua rekaman yang merekam kejadian itu.Setelah selesai mereka pun keluar dan anak-anak reXie pergi dari sekolah itu.

Bau darah dan bau tidak sedap sangat menyengat ketika jenazah Deri dibawa menuju mobil ambulans di depan sekolah.

"Anak-anak semuanya,silahkan kalian masuk kekelas masing-masing dan mengikuti pelajaran seperti biasa.."

Anak-anak pun masuk ke kelas masing-masing.Nia sedang mencari Anisa karena sedari tadi Anisa tidak terlihat dikelas dan juga diarea kolam renang.Tidak hanya Anisa,Rendi juga tidak terlihat.

"Eh,kalian liat Anisa atau Rendi ngga??"tanya Nia pada kedua siswi.

"Kalo Rendi tadi aku liat dia kayanya mau ke atap sekolah deh,kalo Anisa aku ngga tau.."ucap siswi itu.

"Oke thanks.."

Nia langsung berlari menaiki tangga menuju atap sekolah untuk menemui Rendi siapa tau Anisa sedang bersama Rendi.

Rendi sedang melihat pemandangan Jakarta dari atas sekolah.Saat mobil ambulans yang membawa Deri melaju,Rendi tersenyum jahat karena bahagia setelah berhasil membunuhnya.

Rendi menghisap rokoknya dan membuang puntung rokok itu kebelakang.Sudah setengah bungkus ia habiskan.

"Lo ngerokok Ren??wah parah Lo!!"omel Nia.

"Bacot!"

"Ah bodoamatlah!!Anisa sama Lo ngga??soalnya dari tadi dia belum balik ke kelas.."

"Ga."ucap Rendi singkat lalu pergi meninggalkan Nia sendirian.

"Sabar Nia sabar.."

Rendi berlari menuju tempat terakhir dia memarahi Anisa,namun setelah sampai disana hasilnya nihil.Anisa sudah tidak ada disana hanya tersisa bekas tetesan air mata Anisa saja.

Rendi mendekati air mata Anisa dan menyentuhnya.Rasanya dada Rendi sakit saat menyentuh air mata itu.

"Apa gue terlalu kasar?"lirih Rendi.

Rendi mengambil ponsel disakunya dan mencoba menghubungi Anisa.Hasilnya sama saja Anisa tidak mengangkat telponnya.Rendi sudah 3 kali menelponnya.

"Mas Rendi,saya cari kemana-mana ternyata disini.."ucap satpam ngos-ngosan.

"Kenapa pak?"tanya Rendi."Masnya dipanggil kepala sekolah sekarang.."ucapnya.Rendi langsung pergi meninggalkan satpam itu."Bukannya terimakasih kek eh main pergi aja,dasar anak muda jaman sekarang.."ucap satpam itu melihat kepergian Rendi.

---

"Kamu sudah beberapa kali bolos dan kabur loh Ren,dan sikap kamu yang selalu buat kegaduhan itu benar-benar tidak patut dicontoh.."ucap kepsek.

"Terus mau bapak apa?saya keluar dari sekolah?"ucap Rendi dengan entengnya.

"Kalau bukan karena nilai kamu yang tinggi pasti saya sudah keluarin kamu dari dulu,tapi saya memutuskan untuk menskors kamu selama 1 Minggu."ucap kepsek.

Rendi memutar bola matanya dan pergi dari ruang kepala sekolah tanpa berpamitan.

Rendi berjalan menuju kelasnya dan mengikuti pembelajaran.Namun konsentrasinya tidak pada pelajaran melainkan Anisa.Ia terus memikirkan Anisa.

"Rendi..Rendi..RENDITYA VERNANDO!!"ucap guru yang terus memanggilnya.

"Eh iya Bu jawabannya 0,5%"ucap Rendi spontan.

"Apanya yang 0,5%?!ini pelajaran sejarah bukan matematika!!"omel guru itu.Rendi pun meminta maaf.

Bel pulang sekolah berbunyi.Anisa tak kunjung terlihat sedari tadi.Rendi pun berlari namun langkahnya terhenti setelah ada seseorang yang memanggilnya.

"RENDI!!gue ikut cari Anisa."ucap Nia yang berdiri disebelah Rendi.Rendi pun mengangguk dan berlari menuju mobil.

Nia dan Rendi kini berada di satu mobil.Rendi melajukan mobilnya dengan kencang membuat para murid tertuju padanya.

Ditengah perjalanan ponsel Rendi berdering.Rendi pun mengangkatnya sambil menyetir mobil.

"Halo pah,"

"I-iya pah,"

Tut..Tut..Tut..

10 menit kemudian mobil Rendi sampai didepan rumah Anisa dan parkir didepan garasi.Rendi dan Nia turun dari mobil dan mendekati pintu utama rumah tersebut.

Pintu terbuka,"Ren,masuk ayah Nisa nunggu kamu."ucap Nanda dengan ekspresi datar.

"Iya mah,"

Rendi masuk kedalam rumah bersama Nia dan duduk diruang tamu.Namun Nanda menyuruh Nia masuk ke kamar Anisa.Didalam kamar ada Anisa dan adiknya.

"Ada apa pah??"tanya Rendi kepada Aril."Apa yang terjadi disekolah?"tanya Aril menatap tajam Rendi."Ngga ada apa-apa pah."

Anisa sedang duduk diranjang sambil menangis.Putri sang adik menemaninya sambil mengelus punggung Anisa."Nis,l-lo kenapa?Lo sakit?kok tadi ngga masuk kelas??"tanya Nia penasaran.

"G--gue takut Ni..,takut dia mukulin gue lagi.."tangis Anisa."Siapa??siapa yang mukulin Lo?!biar gue bales!"omel Nia.

PYARRR!!

Terdengar suara benda yang pecah dari luar kamar.Mereka semua terkejut.dan langsung membuka kamar.

"BOHONG!!SAYA SUDAH BERIKAN ANISA UNTUK KAMU,TAPI KAMU MALAH MELUKAI ANAK SAYA!?"teriak Aril setelah membanting vas bunga.

"Maaf,saya benar-benar minta maaf saya hanya terpancing emosi saja."ucap Rendi menunduk.

"KAMU MENYAKITI ANAK SAYA SAMA SAJA KAMU ITU PENGECUT!!PECUNDANG KAMU!!"

Kata 'PENGECUT' dan 'PECUNDANG' membuat Rendi marah.Dirinya langsung menarik kerah kemeja Aril.Tanpa memikirkan bahwa Aril adalah mertuanya.

"SAYA MEMANG MEMUKUL ANAK ANDA TAPI SAYA BUKAN PENGECUT!!"teriak Rendi pada Aril membuat pria paruh baya itu membeku.Beliau baru tahu bahwa menantunya itu memang kasar.

Rendi hampir melontarkan satu pukulan kepada Aril namun Anisa langsung menahannya.

"M--maaf s-saya,bukan maksud saya seperti itu.."Rendi langsung bertindak seakan-akan dia tidak tahu apa yang baru saja dia perbuat.

"Mending kamu pulang aja..,aku ngga mau masalahnya jadi merembet kemana-mana."ucap Anisa mengusir Rendi secara halus."T-tapi aku mau nemenin kamu ke dokter kandungan.."

"Anisa biar sama saya saja Ren lebih baik kamu pulang."ucap Nanda.

Rendi pun menghela nafas panjang dan mengambil kunci mobil."Kalo begitu saya permisi."Rendi pun meninggalkan rumah Anisa dengan perasaan yang campur aduk.

Rendi mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi tanpa memikirkan orang lain yang sedang berkendara di jalanan depan rumah Anisa.

"Papah nggapapa??"tanya Anisa mendekat kearah Aril."Papa nggapapa,Nia kamu temani Anisa yaa..,"

DUARRR!!
Gimana nih part-nya??bagus ngga??maaf upnya lama soalnya lagi keabisan ide hehe:D

Jangan lupa buat vote sama follow Instagram Tehjusgulabatu:
wp.tehjusgulabatu

"Jaga wanitamu dan jangan lukai dia,
Atau kau akan menyesal nantinya"
-Renditya Vernando-
{29-04-2022}

PSYCHO OBSESSION ✔️Where stories live. Discover now