10. on the ball

1.3K 119 15
                                    

Haloo, buat yang baru datang atau menemukan cerita ini dan sukaa, jangan lupa pencet tombol vote yaa ^^ apalagi komen boleh bangett!! Aku suka bacain komentar kalian huhu!! Bantu Ellegirl biar bisa lewat di rekomendasi orang-orang dan bikin mereka tertarik baca juga karena satu vote dari kalian di tiap chapter itu sangat berharga buat akun kecil akuu (´⌣'ʃƪ) terima kasihh~

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Yoongi merapikan kemejanya di depan cermin kemudian menyemprotkan parfum ke tubuhnya. Matanya bergerak melirik seorang gadis tertidur berbalut selimut menutupi tubuh telanjangnya di atas ranjang dari pantulan kaca, tak lelah mengingat malam panas mereka, dia pikir akan melupakannya, menganggap tidak ada yang terjadi di antara mereka.

Yoongi mengamati luka yang lumayan dalam di lehernya sebelum menutupinya lagi dengan plester. Melangkah keluar dari kamar dan berjalan ke dapur untuk mengambil americano miliknya yang sudah siap diminum. Mengetukkan jarinya sambil melihat pemandangan kota San Jose dari balkon apartemennya.

Dia mengeluarkan ponsel, membuka lagi pesan yang dikirim Seonwoong dan mengetik balasan untuk temannya itu.

Seon Hyung
Bagaimana pekerjaannya? Cocok denganmu tidak? Berapa botol minuman yang sudah kau habiskan disana?

Tidak banyak. Mereka tidak membolehkan kami minum sebelum mendapat hari libur

Pekerjaannya gila

Cocok.

Yoongi memasukkan ponsel lagi ke dalam saku. Masuk lagi ke dalam apartemen dan mengunci pintu balkon. Mencuci gelas bekas americano. Mengeluarkan ramyeon yang dibawanya dari Korea dari kabinet, menaruhnya di meja bersama mangkuk kosong, dan sumpit. Selanjutnya nenaruh panci di atas kompor listrik dan mengisinya dengan takaran air yang pas.

Ia menyiapkan itu semua—barangkali gadis itu bangun dan kelaparan—sebelum pergi dari apartemen berangkat kerja.

Simon memberikan mercy untuk misi baru tim mereka, itu bagian yang menyenangkan karena Yoongi bisa menyetir mobilnya sendiri. Bagian tidak menyenangkannya adalah ia mendapatkan sebuah kartu nama guru sebuah taman kanak-kanak. Penyamarannya kali ini adalah pegawai honorer di sekolah TK. Simon bilang dia cuma harus menahan targetnya kali ini agar tidak masuk ke ruangannya sementara orang-orang Darren yang lain mengambil data penting dari komputernya.

Kata Simon, "kau ahlinya dalam menahan seseorang agar tidak kemana-mana, jadi kupercayakan padamu."

Yoongi tertawa, menangkap sindiran tentang seks yang dilakukan di toilet dengan Elena beberapa hari yang lalu. Padahal itu bukan rencana dan keinginannya—meskipun pada akhirnya dia tergoda juga.

August Dasset, nama samarannya kali ini. Simon bilang semuanya sudah diurus, jadi dia tinggal masuk saja di hari pertamanya bekerja. Setidaknya Yoongi tidak disuruh mengajar di kelas, karena dia tidak mungkin menghadapi banyak bocah-bocah ingusan yang sangat mengganggu dan berisik itu.

Sampai di sekolah, Yoongi bisa menemukan beberapa wajah tak asing yang mana jelas orang-orang Darren yang menyamar. Katanya itu sekolah baru, jadi mudah bagi mereka mendaftar secara bersamaan dengan berbagai sub tugas yang berbeda-beda tanpa dicurigai. Sejauh ini Yoongi lihat ada yang menyamar sebagai tukang parkir, tukang kebun, guru pengajar di kelas, dan office boy—dia si ahli IT.

Yoongi duduk di mejanya, membaca beberapa informasi tentang musuh Darren kali ini karena dia sebelumnya tidak punya waktu untuk itu. Seorang wanita berumur 42 tahun yang baru mewujudkan keinginannya mendirikan sekolah. Pekerjaan sebelumnya database administrator di Silicon Valley. Bukan orang sembarangan, ternyata.

Ellegirl [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang