28. good things come to those who wait

729 89 17
                                    

since yoongi update today... *bagi yang puasa hati-hati di akhir chapter agak sedikit rated ^^

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Pukul 10 malam akhirnya suara pintu apartemen terbuka. Elle berlari dari kamar untuk menghampiri Yoongi yang baru pulang. Ia hampir menangis lagi kalau pria di depannya tidak memberi tatapan tajam yang bermaksud melarangnya untuk mengeluarkan air mata. "Jangan menangis! Aku sangat lelah."

Elle mengangguk kecil meskipun matanya sudah merah dengan sesengguk sisa tangis beberapa menit yang lalu. Ia cuma berani membuntuti Yoongi yang berjalan ke kamarnya dari belakang. Sementara pria itu berhenti di depan ruang pakaian mereka, memijat kening, kemudian tertawa kesal.

"Kau... belanja banyak, ya?" gumamnya, melihat shopping bag yang belum ditata ada dimana-mana memenuhi lantai walk in-closet mereka. "Cincinmu hilang, menangis, tapi bisa berbelanja segini banyaknya?"

Elle tak bisa menahan air matanya lagi untuk turun setelah mendengar cincin yang hilang itu disebutkan. Yoongi memejamkan matanya pening ketika mendengar suara tangisan dari seseorang di belakang tubuhnya.

"Kubilang jangan nangis lagi, cincinmu besok pasti ketemu—"

"Benarkah?" tanya Elle, berjalan mendekat satu langkah kemudian berhenti ketika Yoongi melarangnya maju lagi. "Kau sudah mencarinya?"

"Belum—"

"Ah kalau begitu tidak mungkin besok!" tangisnya makin menggelegar.

"Kalau kau menangis aku tidak akan mencarinya," ancam pria itu. Lalu sepertinya berhasil, Maurielle dengan sangat menggemaskan langsung menutup rapat bibirnya meski air matanya terus turun membasahi pipi. Yoongi menarik satu sudut bibirnya ke atas. "Bagus, begitu," katanya. Kemudian berjalan mendekat setelah menaruh kunci mobil dan tasnya di meja. Ia merogoh sakunya. "Pejamkan matamu."

Gadis itu menurut, memejamkan matanya. Ia merasa pipinya yang basah diseka ibu jari pria itu, selanjutnya tangan kirinya di angkat, sesuatu diselipkan pada jari manisnya. Setelah pria itu selesai, matanya kembali dibuka. "Cincinku..."

"Tunggu sampai cincinnya ditemukan," ucap pria itu, terkekeh, mengacak-acak rambutnya kemudian berbalik pergi masuk ke kamar mandi. Meninggalkan Elle disitu mengamati jarinya dihias oleh uang satu dolar yang dilipat-lipat kemudian melingkar di jarinya menjadi cincin. Ia semakin ingin menangis tapi ingat ancaman pria itu tidak mau mencarikan cincinnya kalau ia menangis.

Yoongi selesai mandi setelah setengah jam. Pria itu mengenakan piyama tidur karena semakin malam cuacanya semakin dingin meskipun sudah menggunakan penghangat ruangan. Kepalanya cuma menggeleng melihat Maurielle tidur menutup wajahnya dengan bantal. Dia tahu daritadi gadis itu meredam tangisnya di bantal agar tidak terdengar kencang. Yoongi pergi ke ruang tengah, duduk di single sofanya, kemudian menyalakan televisi mencari siaran pertandingan bola. Di tangannya sudah memegang satu camilan yang didapatnya dari shopping bag milik Elle.

"Kalau menangis semalaman kau juga yang menyesal besok," seru Yoongi dari depan, memperingati gadis itu tentang mata bengkak yang mengerikan. Tak lama gadis yang dibicarakan tadi keluar dari kamar, berjalan mendekati Yoongi lalu lompat duduk di pangkuan pria itu seperti biasa. "Kau pikir beratmu seringan kapas? Kakimu sendiri seberat bison tahu," cerca pria itu. Sementara Elle melingkarkan tangannya di leher, menangis dalam diam membasahi piyama Yoongi di bagian dada. "Kalau sampai bajuku basah aku tidak akan—"

Huuufft huuffft

Elle langsung meniup bagian yang basah karena air matanya.

Yoongi prihatin dengan tingkah gadis itu. Ia melirik ke bawah, menemukan dua mata itu benar-benar sembab dan sudah hampir bengkak karena terus menangis.

Ellegirl [M] ✔Where stories live. Discover now