65. make hay while the sun shines

536 79 20
                                    

Baca sebentar aja gak papa habis itu balik streaming lagi yaaa ^^

Senang-senang duluu~ kayak sapi, dikasih makan banyak sebelum disembelih :(

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Maurielle tidak diberitahu sebelumnya mereka akan pergi kemana ketika Yoongi pagi-pagi sekali membangunkan dirinya—yang sebenarnya tidak tidur. Packing seadanya, lalu mereka duduk di kursi first class selama 1 jam dan mendarat di bandara kecil yang Elle jelas sudah tahu mereka saat ini ada dimana.

Kota dengan luas 41,2 km persegi di bagian barat Amerika Serikat, dengan jumlah penduduk 88.050 jiwa, Santa Monica, kota yang disebut Hoseok mempunyai sunset terbaik di California. Yoongi menyewa sebuah mobil dan supir untuk membawa mereka ke tempat yang sebelumnya sudah pria itu sewa untuk ditinggali beberapa hari.

Elle menyandarkan tubuhnya pada Yoongi, menggenggam jemari pria itu pula lehernya dilingkari lengan sang pria, sembari melihat keluar jendela hamparan pasir pantai sepanjang 3 mil. Elle mengernyit senang ketika mobil terus berjalan melewati daerah sibuk di pusat kota. "Kukira kita berhenti disana tadi?" katanya, menatap Yoongi antusias lalu melirik tempat ikoniknya Santa Monica yang makin jauh tertinggal di belakang, termasuk jejeran restoran, perumahan elit, pohon palem di pinggir jalan, dan hamparan pantai yang ramai pengunjung.

"Tidak, terlalu ramai. Kita akan pergi sedikit menjauh, tapi kalau kau ingin ke dermaga katakan saja, nanti kita bisa kesana," balas Yoongi berbisik di telinganya, lalu mengecup pipi gadis itu. Elle terkikik senang.

Tak sampai 10 menit mobil yang mengantar mereka akhirnya sampai di sebuah vila yang letaknya tepat dipinggir pantai. Elle langsung berlari keluar, berteriak senang membawa tubuhnya berputar-putar di atas hamparan pasir, lalu menghirup panjang udara segar nan bersih itu. Kepalanya menoleh ke belakang, tertawa malu ketika Yoongi juga lagi menatapnya sambil menggelengkan kepala.

Pria itu masuk ke dalam vila setelah memberikan tip pada supir yang mengantar mereka. Menaruh tas, kemudian berjalan terus ke kamar menemukan sebuah ranjang king-size, lalu tangannya menggeser pintu kaca—yang ada di dalam kamar itu juga—dan langsung tembus ke balkon kecil yang beberapa meter di depannya sudah langsung bertemu dengan hamparan pasir pantai yang luas. Yoongi tidak kecewa dari foto dan ulasan yang ia baca di sosial media tentang vila ini. Benar-benar sesuai ekspektasinya—lebih dari ekspektasi, karena dia juga mendapat pemandangan paling cantik, seorang puan yang tersenyum ke arahnya dengan lebar, bahagia.

Yoongi menoleh ke kanan ke kiri. Disini tidak terlalu ramai daripada di pusat kota sana, ada beberapa vila yang berjajar di kanan kirinya, cafe dan restoran di jarak 10 meter, dan... entahlah, bantal serta karpet gratis untuk nongkrong atau berjemur di tengah—hamparan pasirpantai. Pantai dan lautnya disini tidak dibuka untuk umum, hanya khusus untuk para penyewa vila, jadi keadaannya cukup tenang dan nyaman.

Yoongi melepaskan bomber jaketnya, kenakan kaus putih besar dan celana di atas lutut berwarna hitam, lalu memakai topi. Dia ingin sarapan dan membeli americano. Tangannya terangkat, melambai-lambai memanggil Maurielle kembali. Gadis itu kemudian berlari kencang dari ujung pantai, lalu menabrakkan tubuhnya begitu saja melompat ke dalam gendongan Yoongi.

Pria itu tertawa kecil, mengabaikan lengannya sendiri—yang entah kapan bisa sembuhnya kalau Maurielle selalu lupa dia habis kena tembak dua peluru, dia suka Maurielle seperti ini. "Ayo sarapan," ajaknya. Mengadahkan kepala, mencium bibir gadis itu lalu akhirnya menjadi lumatan-lumatan kecil. Elle sudah turun dari gendongannya, tetapi keduanya masih tidak ingin lepaskan tautan bibir mereka.

Ellegirl [M] ✔Where stories live. Discover now