15. once bitten, twice shy

1.1K 124 9
                                    

warning for this chapter: character death, blood, panic attack, trauma, hurt, angst

· · • • • 𓏸 • • • · ·

flashbacksaat dia tak lagi ada di dunia. 3 tahun yang lalu hari ini, San Jose, gang Partkinson.

Teriakan penonton memenuhi tempat kumuh di bawah jalur rel kereta api itu membara memberikan semangat kepada dua orang yang tampak bertarung di atas ring. Elle menonton dari balik jeruji besi yang membatasi antara pemain duel dan orang-orang yang datang menonton pertandingan. Senyum mengembang di wajahnya melihat kekasihnya di dalam sana terus membalas pukulan lawan duelnya, tidak menganggap remeh orang dengan tubuh lebih kecil darinya, dia terus bergerak lincah menendang, memukul, menghindar. Sampai akhirnya kemenangan berhasil diraihnya.

Hadiahnya besar kalau bisa mengalahkan lawan terakhir yang sudah disiapkan. Josh bilang kalau ia percaya diri dapat mengalahkannya dan akan mempersembahkan kemenangan itu satu-satunya untuk Maurielle. Pria itu bilang ada apartemen yang dia beli untuk mereka tinggali—dia tidak ingin Elle terus disakiti oleh Darren, tetapi ada beberapa masalah yang harus membuatnya membayar beberapa balok dolar supaya dapat menempati apartemennya.

Satu-satunya cara mendapatkan uang kilat itu ya mengikuti duel ini sampai akhir.

Tetapi Elle khawatir melihat kondisi Josh yang banyak kehabisan tenaga. Belum lagi banyak rumor beredar kalau tidak ada seorang pun yang pernah memenangkan duel ini sampai akhir, katanya ada kecurangan, sistem hadiah besar yang didapatkan di duel terakhir itu dibuat agar uang sponsor ilegal yang mereka dapatkan diraup semua oleh tim mereka saja.

"Aku mau kau bahagia—" Josh terus menenangkan Elle, ia mengatakan terakhir kali pada gadis itu sebelum dia masuk ke ring. "Tunjukkan padaku senyumanmu yang paling indah, aku cuma ingin mengingat itu saja."

Pertandingan terakhir mulai setelah wasit menembakkan pistol ke langit. Lawan Josh kali ini sebanding dengan ukuran tubuhnya. Elle bisa melihat kobaran api dalam mata kekasihnya ketika beberapa kali ia bisa mengeluarkan semua tenaga untuk menonjok pipi, perut, dan membanting ke lantai lawannya itu. Tak cuma Elle yang berteriak lantang melihat Josh hampir mengalahkannya, banyak orang bertaruh untuk kekasihnya. Hal itu menambah percaya diri bagi gadis itu juga, banyak yang mempercayai Josh bisa menang.

Tiba ketika Josh kehilangan kendali, mungkin dia sudah kelelahan atau apa—Elle tak bisa melihat wajahnya karena pria itu memunggungi dirinya. Josh dipukul beberapa kali di perutnya, Elle mencoba memahami apa yang sedang terjadi ketika Josh diam saja tak balas melawan ketika lawan duelnya itu mundur beberapa langkah menyudahi pukulannya.

Orang-orang di sekitarnya mulai histeris menunjuk Josh. Dari posisi belakang ini, yang bisa Elle lihat cairan kental berwarna merah mengucur deras membasahi lantai duel di dalam sana. Gadis itu bergerak gelisah, perutnya melilit, meskipun begitu tidak berani berpikir macam-macam yang membuatnya semakin takut.

"Josh! Joshh!!" panggilnya, memukul-mukul jeruji besi. Dalam waktu yang singkat itu, dia menemukan Josh jatuh ke lantai duel dengan keadaan mengenaskan. Lautan merah di lantai duel tersebut adalah darah yang mengucur deras dari perutnya. Elle menangis, meraung sejadi-jadinya, memanggil nama Josh sekencang-kencangnya. Dia berteriak meminta pada petugas agar pintu jeruji itu segera dibuka, tetapi tak ada yang mendengar jeritannya. Orang-orang yang merupakan penyelenggara mengabaikan memberi tatapan iba. Ia berlari memutari ring duel berbentuk lingkaran itu untuk mencoba lebih dekat dengan kekasihnya.

Sementara Josh berbaring lantai menatap langit malam, bukan bintang yang menemaninya pergi, namun ingatannya akan senyum gadisnya yang paling indah yang tadi sempat dilihatnya. Dia mau Elle bahagia, meskipun bukan dengan dirinya.

Ellegirl [M] ✔Where stories live. Discover now