25. birds of a feather flock together

724 84 4
                                    

warning for this chapter: drug usage

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Maurielle ikut mendentingkan gelas berisi vodka ke gelas-gelas lain. Saat ini gadis itu berada di The Devil Eden bersama teman-temannya, duduk di meja VIP yang sudah disewa untuk malam ini—biasanya sudah jadi langganan—menghabiskan malam dengan minum-minum. Elle bersandar di sofa, mendengarkan teman-temannya bercerita kemudian tertawa jika ada yang melempar guyonan. Matanya tak berhenti melirik jam di ponselnya.

"Mau main Truth or Dare?" tanya salah satu temannya, membawa botol minuman yang akan diputar untuk memilih siapa yang harus melakukan permainan jujur atau tantangan itu.

Tetapi kemudian Elle mengangkat tangannya ketika teman-temannya yang lain ribut menyetujui permainan. "Aku cuma bisa satu jam dan tidak ada dare seks untukku."

Mendengar itu teman-temannya mendengus kesal. Pasalnya Maurielle itu pentolan permainan ini. Gadis itu mau melakukan apapun dan biasanya yang paling semangat membangunkan suasana permainan. "Elle kau sekarang berubah, tahu?"

Maurielle tertawa sembari memutar bola matanya. "Kalau begitu aku pergi sekarang—"

"Jangan, jangan! Iyaa, kami tidak bakalan memberi tantangan seksual padamu. Duduk," sergah salah satu sahabatnya, Jemisha, menahannya pergi kemudian menariknya duduk di sampingnya. "Cepat, putar botolnya."

Permainan dimulai dan ketigabelasnya ramai kembali antusias menunggu botol berhenti berputar menunjuk siapa di antara mereka. Dalam permainan selama satu jam itu Elle kena 3 kali. Dijawab truth semua (aturannya cuma boleh truth sekali, sisanya tantangan), tapi teman-temannya tidak ada yang protes.

Pertanyaan jujur pertama itu, "Berapa kali kau sudah seks minggu ini?"

Elle menghitung tak pasti. Yoongi jarang mau melakukannya akhir-akhir ini, dia juga sudah tidak pernah melakukannya dengan siapapun lagi. "Cuma 4 kali," tebaknya.

Teman-temannya tertawa terbahak-bahak. "Jangan bercanda, itu bukan jawaban jujur yang sebenarnya."

"Serius cuma 4 kali? Mungkin setiap seks ada ribuan ronde."

"Kau bisa bohong menyebutkan 15 kali dan kami akan percaya. 4 itu terlalu dibuat-buat."

"Kau berlatih jadi biarawati atau apa?"

Elle tertawa, dia juga menyadari kalau sudah sejarang itu melakukannya. "Lanjutkan saja permainannya."

Kemudian pertanyaan jujur kedua, karena Elle masih memilih truth, pertanyaan dilipatgandakan. "Kapan terakhir kali kau melakukan seks?"

"Kenapa cuma seputar seks pertanyaannya?"

"Kita sudah lulus kuliah tidak mungkin kau mau menjawab pertanyaan kuis tentang geofisika, kan," sahut temannya, kemudian ramai lagi meja itu tertawa.

"Oke okee. Terakhir kali aku seks kemarin di pesta Mahone—"

"You fuck with Mahone, right?" tukas Angeline, kemudian mengundang keterkejutan dari teman-temannya.

Elle menaikkan alisnya. "Yang nikmat cuma jarinya," jawabannya membuat ketigabelas temannya itu tertawa. "Dia gila bereksperimen pada jarinya sendiri." Beberapa setuju karena juga pernah merasakannya, beberapa bertanya apa saja yang bisa dilakukan jari itu karena penasaran.

"Elle jangan bilang kau cuma seks dengan dua orang dalam minggu ini?" cerca temannya yang lain.

"Itu termasuk pertanyaan, kan? Benar. Sepertinya cuma dua—"

Lagi-lagi gadis itu mendapat cemooh dan cuma bisa tertawa sambil menutupi wajahnya. Jemisha, sahabatnya membela meski ikut heran. "It's not a sin to not having sex, I got ur back, sahabat biarawatiku," katanya sambil tertawa.

"Padahal aku ingin menantang Maurielle seks dengan bartender baru itu. Kelihatannya hebat sekali mendominasi—"

"Yow tell me who's that fucking one guy who turned you to be a good girl like this."

"Tapi bukankah artinya pria itu selalu membuat Elle basah dan keluar? I'm happy for you, baby."

"Agree, let me know if he has friend or something that hot as hell. Tired using my own finger after those bad worse seks."

—dan pertanyaan-pertanyaan lainnya sampai dimana Elle melihat jam di lockscreen ponselnya sudah menunjukkan pukul satu malam. Ia mengemasi barangnya di antara teman-temannya yang masih semangat bermain truth or dare dengan tantangan yang Elle dengar terakhir kali itu: seks dengan si bartender baru dalam waktu 20 menit, kalau gagal, mobilnya akan diambil.

Elle menyikut salah satu teman prianya. "Kau masih punya benda itu?"

"Kokain?"

~❉~

Elle membungkuk. Dari hidungnya menghirup bubuk berwarna putih yang sudah ditata lurus agar bisa sekaligus dihirup habis. Setelah tak bersisa, ia memperbaiki posisi duduknya, bersandar di kursi kemudi kemudian memejamkan mata menahan perih di pangkal hidung sembari mengatur nafasnya.

Dug dug!

Tubuhnya terkesiap ketika mendengar gedoran keras di kaca jendela mobilnya. Ia mengintip keluar selanjutnya mengumpat ketika menemukan orang yang barusan menggedor kaca jendelanya itu adalah Min Yoongi.

To the continued...

Ellegirl [M] ✔Where stories live. Discover now