41. through thick and thin

694 94 18
                                    

APAKAH MASIH PADA WARAS SETELAH NONTON MV THAT THAT? KARENA AKU TIDAK 😭

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, DAN STREAMING 😘❤️

happy reading~

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Malam ini Maurielle demam tinggi dan tak sadarkan diri. Tubuhnya bergetar merintih kedinginan, jadi Yoongi memakaikan 5 lapis selimut rumah sakit untuk membuatnya hangat. Gadis itu tidak seperti semalam sebelumnya, tengil, menjahili Yoongi, berdebat. Sejak keluar dari ruang operasi tadi dia cuma menggigil dan merengek sakit.

Tubuhnya panas tapi gadis itu kedinginan tapi juga keringatnya bercucuran. Yoongi tak berdiri jauh, dia menunggu duduk di samping gadis itu. Menyeka keringatnya, mengusap tangannya ketika gadis itu tiba-tiba berjengkit bangun, menenangkan Elle juga ketika ia bicara sendiri secara tak sadar. Yoongi tak bisa meninggalkannya sendiri, kalau ia melepas genggaman tangannya, gadis itu bakal gelisah dalam tidurnya, kemudian seperti menangis ingin bangun tapi tidak bisa. Ketika tangannya digenggam, dia kembali tenang.

Kata dokter Anderson, demam tinggi Maurielle disebabkan karena obat bius tadi. Jadi tidak berbahaya.

Hoseok memanggilnya, mengajaknya bertukar tempat agar pria itu bisa pulang, mandi, makan, dan tidur. Sudah dua hari Yoongi tidak tidur cuma mengurusi Elle. Tapi Yoongi menolak. Begitu juga menolak perintah Seokjin, dia berjanji akan istirahat setelah Elle bangun dan tidak demam lagi. Pria itu ingin menemani gadisnya melewati malam ini.

Yoongi merasa sangat bertanggung jawab atas kecelakaan itu dan kondisi Elle sekarang. Masih menganggap dirinya yang bersalah terhadap semuanya sampai detik ini.

Pukul 1 malam, akhirnya ketika Yoongi terakhir kali mengecek suhu badan Maurielle sudah tidak tinggi. Pukul 2 gadis itu melindur memanggil ibunya. Pukul 3, Yoongi terkejut mengetahui dirinya ketiduran di samping tangan Elle. Ia bangkit, belum melepaskan tangannya dari genggaman gadis itu, kemudian menemukan Elle sudah sadar dan lagi menatapnya. Genggamannya dilepas, takut membuat Maurielle tidak nyaman.

"Masih ada yang sakit?" tanya Yoongi, menaruh punggung tangannya di kening, lalu di pipi. Demamnya sudah hilang.

"Kau mengerikan," desis Elle lirih.

Yoongi mundur selangkah lalu melihat dirinya sendiri. Kemejanya masih ada bercak darahnya. Kemudian ia mengusap wajahnya sendiri. "Aku belum bercukur," katanya, tersenyum masam. "Kau masih pusing?"

"Panggilkan Simon atau siapapun," katanya. Yoongi menaikkan alisnya lalu mengangguk, berjalan ke pintu lalu membuka. Kepalanya celingukan, kemudian memanggil Seokjin yang duduk di depan kamar.

"Selamat malam, ada yang bisa kubantu, nona Maurielle?" tanya Seokjin membungkukkan badannya.

"Suruh pria di belakangmu itu pulang dan tidur, dia terlihat sangat kacau," gumamnya, kemudian memejamkan matanya lagi karena kepalanya masih pening, pun matanya berat. Dia tidak mendengar apa-apa lagi setelah itu. Cuma ketika matanya terbuka sedikit ia melihat siluet punggung Yoongi keluar dari kamarnya.

~❉~

Yoongi pergi membersihkan tubuhnya, bercukur, mencuci muka, membuat americano, makan ramyeon, menyemprot parfum, dan yang lainnya. Ia sudah siap lagi dengan kemeja baru dan jasnya. Melihat jam menunjukkan pukul setengah 5 dini hari. Saat ingin membuka pintu apartemen, tiba-tiba saja kepalanya berdenyut sakit. Ia mencoba berpegangan pada dinding, kembali ke sofa, duduk disana. Menyandarkan tubuhnya dan kepalanya sambil memijat pelipisnya. Rencana buru-buru kembali ke rumah sakit itu harus tertunda karena tiba-tiba saja ketika ia memejamkan matanya sebentar, ia jatuh tertidur pulas.

Ellegirl [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang