38. a little learning is a dangerous thing

788 89 22
                                    

Special update 'PROD. SUGA' \(^O^)/
Jangan lupa vote dan komen !! :*

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Pukul 10 siang. Maurielle sudah dipindahkan ke kamarnya sejak 1 jam yang lalu. Yoongi ingat dokter mengatakan gadis itu sudah melewati masa kritis dan komanya, dan kini baik-baik saja. Pria itu hampir gila semalaman, setelah menunggu operasi selama kurang lebih 11 jam sampai akhirnya bisa melihat Maurielle dengan keadaannya yang dibilang dokter 'baik-baik saja'. Kenampakannya jauh dari kata baik. Bahu kanannya patah tangan kirinya retak. Pun, kaki kirinya retak, sementara yang sebelah kanan patah. Karena mobilnya sempat terseret, jadi tulang lehernya juga retak. Katanya alasan dia selamat dari maut, salah satunya karena kantong udaranya bekerja melindunginya dengan sangat baik.

Yoongi berdiri selama itu sampai detik ini di depan kamar Maurielle, seperti perintah Seokjin untuk menjaganya. Dia sama sekali tidak peduli ketika Hazel mengetahui pekerjaannya dan hubungannya dengan Maurielle.

Hazel sama terkejutnya ketika ia keluar dari ruang operasi untuk menemui Yoongi lagi, dia pikir akan menemukan seorang pria yang teridur di bangku ruang tunggu, tetapi saat ia keluar bersama ranjang Maurielle, Yoongi langsung mendekati gadis yang terluka itu. Menangis. Hazel jelas melihatnya menangis sepanjang gadis bernama Maurielle itu dipindahkan ke kamarnya. Sekarang juga Hazel cuma melihat dari jauh, pria itu berdiri di depan pintu dengan pakaian formal, kaku, melarang siapapun yang ingin menjenguk gadis yang belum sadar itu.

Hazel tak berani mendekat atau bahkan menyapa, orang-orang itu tidak cuma Yoongi saja. Hazel dengar dia pasien VIP, jadi pantas dijaga seperti itu. Dia hanya bertanya-tanya siapa gadis yang semalam ia selamatkan di kamar operasi? Apa hubungannya dengan Yoongi?

"Kau pergilah sarapan," ucap Seokjin, menepuk pundak Yoongi, menyuruhnya bergantian berjaga dengan tim yang lain.

"Tidak perlu. Aku tidak lapar."

"Tidak sarapan juga tidak papa, yang penting pergilah sana. Lakukan apa saja terserahmu, temani Maurielle sampai siuman—apapun. Balik lagi satu jam kemudian. Ini perintah Simon."

Hoseok melingkarkan tangannya di punggung pria itu, kemudian membawanya pergi darisana. Selanjutnya tempat mereka berjaga diganti dengan dua orang baru dari tim penjagaan—bodyguard. Sebenarnya Hoseok tidak bekerja hari ini, tetapi Simon memanggil satu tim untuk menyelidiki penyebab kecelakaan seperti semalam ia memberi perintah pada Namjoon.

"Ini bukan hari Natal yang kita janjikan," gumam Yoongi lirih kepada Hoseok. Keduanya memutuskan pergi ke rooftop rumah sakit. Yoongi menolak masuk ke kamar Maurielle menunggunya siuman, dia takut gadis itu lagi membencinya dan menjadi orang yang pertama kali dilihat ketika gadis itu membuka mata bukanlah sebuah ide yang bagus.

"Tidak ada yang menginginkan kejadian ini terjadi, hyung," balas Hoseok, terkekeh. Semalam dia lagi bersama kekasihnya yang terbang dari Korea Selatan, tiba-tiba Simon memberi perintah untuk ke TKP pukul 3 bersama satu teman lainnya. "Kalau aku boleh tahu, hubunganmu dan Maurielle sedang tidak baik-baik saja, ya? Kukira kalian lagi bulan madu."

Yoongi terkekeh. "Ada semacam perjanjian bodoh di antara kami—sebenarnya cuma keinginanku yang harus dituruti. Aku tidak ingin dia membunuh lagi. Tapi kemudian Andrew mati."

"Ah, jadi Maurielle semacam melanggar janji begitu?" tanya Hoseok. "...karena membunuh Andrew?"

Yoongi mengangguk. "Aku yang bodoh disini. Dia minta maaf, harusnya kuberi kesempatan, tapi aku malah mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. Aku bilang tidak ingin bertemu lagi dengannya, kemudian dia setuju menyudahi semuanya."

Ellegirl [M] ✔Where stories live. Discover now