37. the early bird gets the worm

973 89 15
                                    

Ellegirl 2k views!! Thank youu (ಥ_ಥ) semoga lebih banyak orang menemukan cerita ini dan tertarik membacaa ('⌣'ʃƪ)

Happy readingg, ayo drop vote dan komen lagi hahahaha 🏃‍♀️

warning for this chapter: mention car crash

· · • • • 𓏸 • • • · ·

"Kau yakin bisa bekerja? Um, vaginamu, baik-baik saja?" tanya Yoongi ketika ia membawa Mercy-nya berhenti untuk mengambil kartu parkir—sebelum Hazel memberikan kartu namanya agar mereka bisa bebas masuk.

Hazel tersenyum. "Nyeri, tetapi aku harus datang," jawabannya membuat Yoongi terkekeh.

"Sepertinya aku mau langsung pulang saja," ucap Yoongi dari balik kemudi setelah ia menurunkan Hazel di depan Rumah Sakit San Jose malam itu. Ia menawarkan tumpangan setelah Hazel tadi dipanggil untuk segera ke rumah sakit karena mereka kekurangan dokter sementara banyak operasi yang harus dilakukan.

Hazel tidak segera menutup pintunya dan pergi. Ia memaksa Yoongi untuk memarkirkan mobilnya dan menunggu. "Jangan pulang sekarang, kita bahkan hampir kecelakaan tadi. Tunggulah beberapa saat sampai badai saljunya berhenti dan jalanan dikeruk," serunya. "Kuberikan kartu namaku, kau bisa tidur di kamar istirahat dokter."

Yoongi menghela nafasnya kemudian ia mengalah. Menurut untuk memarkirkan mobilnya dan menunggu di rumah sakit sampai badainya reda. Dia juga menuruti gadis itu untuk mengikuti dirinya yang memandu jalan.

Hazel berhenti di depan pintu ruangan. Sambil membuka pintunya dengan deteksi kartu nama, ia bicara, "tidurlah disini, aku ada jadwal operasi darurat, sebentar saja—"

"Tidak, tidak. Aku di depan ruang operasimu saja tidak apa. Jadi kalau kau sudah selesai aku bisa tahu," katanya. Hazel mengangguk lalu mengajaknya ke salah satu koridor ruangan dimana dia akan bertugas. Yoongi duduk di kursi tunggu, melihat gadis itu buru-buru mengambil pakaian steril, masker, dan lain-lain.

"Hazel, darimana saja? Dokter Anderson sudah menggantikanmu di dalam karena kau telat. Katanya pasien VIP lalu dia mengambil alih operasinya," jelas salah satu teman perawat Hazel, Yoongi cuma mendengarkan kepanikan mereka berdua sambil matanya menatap ponsel.

"Badai salju, kau tidak lihat? Beritahu aku keadaan pasiennya cepat."

"Umur 24, kecelakaan lalu lintas, saat ini koma dengan kondisi vitalnya...."

Kemudian suara keduanya semakin hilang ditelan pintu geser ruangan operasi. Yoongi menarik nafas merenggangkan tubuhnya, merasakan kantuk yang menyerang kemudian matanya mencari tempat yang sekiranya bisa ia buat berbaring. Tertawa kecil menyadari tempatnya saat ini berada, malam Natal yang menyedihkan semakin menyedihkan karena malah dihabiskan di rumah sakit.

Punggungnya bersandar karena tak menemukan ruang, rasanya baru memejamkan matanya beberapa detik ketika ia mendengar ribut langkah kaki seseorang datang. Dia tidak akan peduli jika orang-orang barusan yang entah siapa tidak menyebutkan namanya, "Yoongi?"

Matanya terbuka, menyipit heran. Menilik siapa yang datang kemudian terkesiap. "Seokjin sunbae?" katanya dengan nada suara keterkejutan. Beranjak dari duduknya begitu saja, sembari bergumam tak percaya bisa bertemu di tempat yang sangat random, di depan ruang operasi di malam Natal. "Kau baik-baik saja? Apakah kebetulan yang sedang ditangani di dalam kekasihmu—"

"Syukurlah, aku tahu kau bakalan sudah disini," katanya. Nafasnya masih terengah akibat berlari barusan. Lagi berjalan mendekati pria itu kemudian menepuk pundaknya. "Kau baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?"

Ellegirl [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang