20. once in a blue moon

1K 109 19
                                    

Haloo, buat yang baru datang atau menemukan cerita ini dan sukaa, jangan lupa pencet tombol vote yaa ^^ apalagi komen boleh bangett!! Aku suka bacain komentar kalian huhu!! Bantu Ellegirl biar bisa lewat di rekomendasi orang-orang dan bikin mereka tertarik baca juga karena satu vote dari kalian di tiap chapter itu sangat berharga buat akun kecil akuu (´⌣'ʃƪ) terima kasihh~

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Sudah beberapa hari ini Maurielle terus membeli banyak barang secara online untuk mengisi apartemen Yoongi yang kosong. Sebelumnya cuma ada lemari minuman alkohol di pojok ruangan, single sofa yang selalu mereka duduki berdua, televisi yang membelakangi jendela kaca besar dan lemari es; kemudian masuk ke dapur ada set kitchen dan meja makan kayu polos untuk dua orang; dan ruangan-ruangan lainnya yang isinya monoton cuma sesuatu yang dibutuhkan saja.

Terakhir Yoongi masuk ke apartemennya, ia terheran-heran bagaimana cuma dalam beberapa jam ditinggal, kini space dalam ruangan tengah saja sudah... full.

Yoongi melepas sepatunya, mengganti dengan sandal rumahan—yang ketika dia sadari juga sudah berbeda dari yang sebelumnya. Dia sangat terkejut melihat single sofanya kini bersebelahan dengan sofa panjang berwarna hitam empuk menempel pada tembok apartemen di belakangnya. Jendela yang besar itu sudah dilapisi gorden yang juga berwarna hitam. Ada almari kaca besar yang isinya pajangan foto dirinya kemudian di sebelahnya seorang gadis sedang tersenyum lebar.

"Kau suka dengan tampilan baru apartemenmu?" Gadis itu muncul dari dalam kamar, kali ini sudah dengan pakaiannya sendiri bukan meminjam kemeja atau kaus milik Yoongi lagi. Dia menemukan pria itu sedang memegang fotonya yang difigura.

"Tidak," jawab Yoongi, menaruh foto Elle kembali di tempat sebelah figuranya berdiri. "Balikkan ke yang semula."

Elle mendengus kesal. "Sana pindah apartemen saja."

Yoongi menghela nafasnya lelah. Dia berjalan masuk ke dalam kamar, sprei dan bed covernya jadi warna abu-abu ada televisi juga sekarang, kemudian beberapa pajangan menghias dinding. Apartemen Yoongi jadi dominasi hitam, cuma kamar mandinya saja yang tetap warna putih bersih. Elle sengaja mengaturnya ke warna kesukaan pria itu.

Saat Yoongi melangkah masuk ke dalam closet untuk menaruh jam dan pernak pernik lainnya, ia menemukan lemarinya kini sudah ditata sedemikian rupa, dibagi antara pakaiannya dan pakaian gadis itu. Tempat yang sebelumnya dia simpan untuk menaruh cincin, gelang, atau anting—Yoongi punya piercing—kini jadi tempat menaruh celana dalam mahalnya. Pria itu mengambil salah satunya dan dibuka, lagi-lagi menghela nafas.

"Dia benar-benar menganggap apartemen ini rumahnya sendiri," gumam Yoongi meringis, menaruh lagi asal-asalan celana dalam merah gadis itu kemudian menggelengkan kepala. Masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh tubuhnya setelah lama berada di luar ruangan.

Sementara di ruangan tengah, Elle mengamati pemutar musik yang beberapa jam lalu sampai namun belum sempat ia buka. Itu turntable, pemutar piringan hitam. Sialnya dia lupa beli piringan hitamnya. Tetapi saat ia unboxing turntable itu, dirinya menemukan sebuah album yang menempel di atas kardusnya. Sepertinya itu bonus dari toko.

"Lover," eja Maurielle melihat cover album piringan hitam berwarna pink pastel. Ada wajah Taylor Swift di tengahnya. Ia berniat menyetel itu nanti setelah mencoba menyalakan alatnya terlebih dahulu. Satu jam dia berkutat pada turntable, membaca arahannya, tetapi tetap tidak bisa memasangkan mereka.

Yoongi muncul dengan rambutnya yang masih basah. Ia menghampiri gadis itu yang duduk di lantai yang kini beralas karpet wol putih, terlihat kesusahan. Beberapa menit dia cuma ikut memperhatikan sambil bersedekap dada. Sampai akhirnya Elle mendongakkan kepala menunjukkan karyanya yang sia-sia.

Ellegirl [M] ✔Where stories live. Discover now