🔞》22. know which way the wind is blowing

1.7K 108 9
                                    

Yang belum vote / comment, please tinggalkan jejak kalian :(( aku udah update seminggu tiga kali nih haha :") jangan lupa voment yaa biar aku tambah semangat menulis (´ヮ')

warning for this chapter: drug usage

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Kembali ke rutinitas bangun paginya, Yoongi bersiap-siap untuk pergi menyelesaikan misi Darren yang baru hari ini. Setelah menyemprotkan parfum, ia berjalan keluar dari kamar ke arah dapur, niatnya seperti biasa ingin membuat americano. Tetapi sayangnya, ia tak menemukan bubuk kopi yang tersisa disana. Yoongi mendesah kesal, tanpa banyak berpikir, ia memutuskan untuk membeli di kafe seberang apartemen yang kebetulan sudah buka. Sebelum pergi matanya menengok ke dalam kamar, melihat Maurielle yang masih nyenyak tidur setelah semalam keduanya tak nampak baik-baik saja. Yoongi berjalan mendekat, menarik selimut menutupi bahu telanjang gadis itu.

Suara pintu unit tertutup di belakangnya, seraya mengantar langkahnya pergi. Masuk ke lift yang turun ke lantai lobby.

Apartemen yang disewanya berada di tengah kota. Ada beberapa apartemen lain di sekelilingnya, kantor-kantor perusahaan, serta kafe-kafe dan restoran.

Yoongi memilih kafe yang ada di seberang. Bunyi gemerincing nyaring bersamaan dengan kakinya yang melangkah masuk ke dalam.

Masih sepi, cuma ada beberapa orang yang fokus dengan laptop di meja dan minuman yang mengepul di sebelahnya. Di antrian juga cuma ada seorang perempuan yang sedang memesan, teh hitam, kalau Yoongi tak salah dengar.

"Iced americano satu."

Yoongi menyingkir menunggu pesanannya jadi setelah membayar beberapa dolar.

Tak tak

"Silahkan pesanannya. Teh hitam dan americano."

Dua minuman terjajar di hadapannya. Tangannya baru ingin mengambil yang jelas miliknya, iced americano, namun kemudian tiba-tiba seorang perempuan yang sebelumnya antri di depannya itu mengambil cup yang baru saja ingin ia ambil.

Yoongi mengernyit, berusaha mencerna beberapa detik. Kalau tidak salah tadi perempuan itu pesan teh, bukan kopi. Ia mengambil gelas satunya, melihat jenis minuman yang ada disana. Black tea. Kan. Yoongi buru-buru berbalik keluar dari kafe untuk mengatakan minuman mereka tertukar sebelum ia melihat americanonya sudah disedot lalu beberapa detik kemudian perempuan itu memuntahkan minumannya di trotoar.

"Huek! Apa ini?!" serunya. Dari belakang Yoongi terkikik.

"Itu americano, milikku. Yang ini milikmu," tukasnya, mengulurkan gelas yang masih disegel.

Perempuan itu terkejut melihat tag namanya Iced Americano tampak jelas di gelasnya. "Maafkan aku, sungguh. Aku kurang teliti karena warnanya sama. Jadi bagaimana ini?"

Yoongi mengangguk. Mengambil americano dari tangan perempuan itu kemudian menukarnya dengan teh di tangannya. "Tidak apa-apa."

"Tapi sudah kuminum. Ayo kubelikan yang baru—"

"Tidak perlu," sela Yoongi lagi. Ia tersenyum, menunduk mau berbalik pergi, tetapi berhenti ketika perempuan itu memanggilnya lagi.

"Kalau begitu boleh aku minta nomormu? Nanti kapan-kapan kutraktir yang baru," katanya sembari menyodorkan ponsel. "Apartemenku di sebelah. Kau juga dari sekitar sini, kan?"

Yoongi menimbang beberapa kali sebelum menerima ponselnya dan mengimput nomornya disana. "Apartemenku di seberang." Selanjutnya ia memasukkan nomornya di ponsel gadis itu.

Ellegirl [M] ✔Where stories live. Discover now